07. Cinta Segitiga?

28 16 8
                                    

❤️Selamat datang di cerita Laskara's and Friends❤️
Jangan lupa follow, klik bintang, dan komen!! Terimakasih.

❤️Selamat datang di cerita Laskara's and Friends❤️Jangan lupa follow, klik bintang, dan komen!! Terimakasih

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

~🥀🥀🥀~

Vanya dan juga Vany baru saja sampai di sekolahan. Untung saja masih ada 15 menit untuk mereka beristirahat sebentar sebelum bel masuk kelas berbunyi.

"Gila! Hampir aja lupa semisal hari ini Senin. Kalau sampai lupa urusannya sama Bu Dewi lagi nih, mana males juga lagi!" Oceh Vanya lalu ia langsung meminum es jeruk nya dengan sedikit tergesa-gesa, sebab ia benar-benar merasa sangat kehausan akibat berlari tadi.

"Lagian ngapain kita tadi jemput si pelakor? Gara-gara mereka kan, kita jadi telat!" Cetusnya menahan rasa kesal.

"Heh! Bagaimanapun juga mereka yang bayar sekolah kita! Sejahat apapun Mama, dia tetap Mama kita. Mama kandung kita," tutur Vanya.

"Lo jadi manusia jangan terlalu baik deh Van?! Bahaya. Bisa-bisa karena lo yang notabenenya terlalu baik malah di jadiin bahan kesempatan buat mereka. Sampai kapanpun, si pelakor itu nggak akan bisa balikin nyawa Papa lagi? Dan parahnya lagi dia terang-terangan bilang dan ngaku selingkuhan di depan istri si bajingan itu! Masih pantas emang di sebut seorang Ibu? Sedangkan Papa waktu itu juga lagi sakit-sakit nya malah dia jalan-jalan enak sama lelaki tua bangka itu?! Mikir deh Van, lo jangan terlalu baik jadi manusia. Udah cukup hati lo lembek gitu, gue tau bukan cuman gue aja yang kecewa. Pasti lo juga kecewa kan, Van? Pikirin baik-baik lagi deh Van." Setelah berbicara panjang lebar, Vany pun langsung pergi meninggalkan Vanya sendirian.

Vanya termenung dan sejenak mencerna baik-baik dengan apa yang di ucapkan oleh sang adik. Lalu dengan langkah beratnya ia pergi ke kelasnya dan langsung duduk di kursinya.

Memang benar dan fakta yang telah di katakan oleh Vany. Mama kandung mereka telah berselingkuh tepat di hadapan dan di saksikan langsung oleh Papa mereka. Terlebih Papa mereka mempunyai riwayat penyakit jantung, alhasil setelah menyaksikan bahwasanya istrinya itu berselingkuh saat itu juga penyakit jantungnya kambuh. Bukan hanya itu saja, Mama kandung mereka juga sempat memperkenalkan diri kepada istri sah dari kekasihnya, alias selingkuhan nya.

"Pa... Gimana kabarnya Papa disana? Tenang aja kok, Vanya nggak bakalan ikutan benci ke Mama. Karena sampai kapanpun itu juga termasuk dari permintaan Papa kan? Walupun... Vanya sebenarnya kecewa berat sama Mama, tapi jika memang udah takdirnya. Vanya bisa apa?" Vanya lalu meletakkan kepalanya di atas kedua tumpukan tangannya. Hari terberat adalah dimana ketika ia memeluk dan mencium batu nisan dari seorang ayah yang telah pergi meninggalkan dunia dan rumahnya.

"Pa... Vany harap Papa disana, baik-baik aja, ya?" Gumamnya berusaha menahan tangisnya agar tidak pecah begitu saja. Terlalu menyakitkan untuknya, sebab keluarga kecil yang di impikannya itu harus terkubur seperti beberapa serpihan kaca yang telah hancur lebur.

❝Ternyata nggak semudah itu buat jalani kehidupan. Awalnya memang terlihat baik-baik saja, tapi di akhir? Berujung hancur lebur dan nggak bisa mengulang waktu kembali ke masa lalu.❞ — Vanya Adeline

LASKARA'S ADVENTUREWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu