5+1

5.5K 486 1
                                    


Katanya kamar itu kadang kala mencerminkan bagaimana sikap dan keseharian si pemilik. Dan baru kali ini dia menemukan kamar yang tidak luas itu terasa menjadi sangat luas dan nyaman. Dari tata letak barang, nuansanya yang santai, dan kerapihan yang nyaris mendekati kata sempurna.

"Kenapa diam? Ayo masuk, Jihan ada di dapur." Jo berkata seraya mendorong pelan Clara yang dia layaknya patung.

"Dia gak masalah aku masuk?" kata Clara ragu.

"Gak masalah, kecuali bagian loncat tadi mungkin."

"Siapa yang tidak terkejut melihat kelakuan yang di luar nalar?" lanjut Jo sambil menahan tawanya.

Pria bertato itu menghindar sempurna saat Clara hendak melayangkan pukulan.

"Dasar menyebalkan! Siapapun bakal ngelakuin hal itu kalau kondisinya sama sepertiku, tahu!"

"Oh ya? Apa mereka juga ketakutan di akhir seperti tadi?" Lagi, Jo menggodanya.

Clara mendengus menahan kekesalannya. Dia lebih memilih duduk daripada menghiraukan segala aksi Jo yang coba bercanda.

"Kakak! Tolongin Jihan dong! Jangan jadi beban mulu, datang cuma mau- eh?"

Clara tersenyum canggung begitu sepasang mata menatapnya terkejut. Sosok cantik yang tidak jauh berbeda seperti Jo yang memiliki fitur wajah luar Asia.

"Kamu siapa?" tanya Jihan kaget.

Clara melirik Jo yang balas menatapnya. Usai itu, Jo menatap adiknya dengan menghela nafas.

"Hah?? Serius??" Clara menutup mulut Jihan yang berteriak kuat.

"Jangan kenceng-kenceng! Nanti kakakmu denger. Ini rahasia kita berdua ya?"

Jihan mengangguk. Tangannya mencomot nugget ayam yang sedari tadi menjadi teman camilan mereka.

"Tapi kakak beneran di culik gara-gara balas dendam?"

Clara tersenyum pahit.

"Aku gak tahu apa alasan dia sebenarnya, yang pasti sekarang aku mau kabur." Clara mengepalkan tangannya, kesal dengan Kean yang selama ini acuh padanya.

"Aku seneng banget Jo ajak aku masuk ke sini," Jihan menatapnya simpati, "Kakak pasti mati kebosanan di sana. Aku bakal bantu kakak keluar dari sana!"

"Keluar dari mana?"

Jo tiba tiba datang setelah berganti pakaian. Clara nyaris menyemburkan makanan di mulutnya.

Serius ini Jo yang tadi ia lihat?

Kenapa Jo terlihat lebih normal saat pakai baju kasual seperti ini?

"Kakak gak di ajak! Ini urusan perempuan, huh!" kata Jihan sambil melingkarkan tangannya di lengan Clara yang tersenyum canggung.

Jo tidak paham, kenapa adiknya jadi seakrab ini dengan Clara. Apa hubungan perempuan memang begitu?

"Kamu tidak pulang? Ini sudah malam," kata Jo menyadarkan Clara.

JUST A DREAMWhere stories live. Discover now