~BA 10~

432 41 1
                                    

Satu bulan kemudian seperti biasa Nukuea sedang membuat sarapan ketika Lian bangun. Lian menghampiri Nukuea.

"Selamat pagi, Nu." ujar Lian sambil mencium kening Nukuea.

"Selamat pagi juga, hia. Sebaik hia mandi dulu. Biar hia tidak terlambat bekerja." ucap Nukuea yang masih sibuk.

Lian berjalan ke kamar mandi.
Nukuea menyiapkan sarapan dan bekal untuk Lian.

Selesai mandi Lian sarapan dan bersiap pergi ke pabrik.

"Sampai nanti sore,nu. I love you." ujar Lian.

"Hmm. I love you." ujar Nukuea dan mencium bibir Lian.

Lian pun berangkat dengan semangat. Dan Nukuea keluar rumah dan pergi membantu mae dipantai.

Pekerjaan Lian adalah menimbang ikan ikan yang datang ke pabrik itu untuk diolah.

"Selamat pagi phi Lian." ujar seorang wanita.

"Selamat pagi janis." ujar Lian.

Lian pun segera memakai apronnya dan bersiap mengangkat 1 ember besar ikan disana.
.

Siangpun tiba dan waktunya untuk makan siang. Lian mengeluarkan bekalnya, membukanya dan memakannya. Masakan Nukuea memang yang terbaik pikir Lian.

"Phi, aku boleh duduk disini?" tanya Janis.

"Silahkan saja, Jan."

"Phi boleh aku bertanya sesuatu?"

"Apa?"

"Apa phi punya pacar?"

Lian hanya melihat pada Janis dan tersenyum.

"Rahasia." ujar Lian dan ketika Janis akan bertanya lagi. Lian tiba tiba melihat ada seorang bapak2 yang menyebrang dan terlihat sebuah mobil dengan kecepatan cukup tinggi melaju kearahnya.

"Hey khun awas." teriak Lian.

Lian berlari menghampiri bapak itu dan meninggalkan Janis yang bingung.

Grep...

Lian memegang tangan bapak itu dan menariknya.
Bapak itupun terhuyung kearah Lian. Dan anehnya mobil itupun memutar balik dan menancap gas seperti sengaja mau menabrak bapak itu.

Lian menghalangi bapak itu dari mobil dan ketika mobil itu mendekat, Lian mendorong bapak itu dan diapun melompat menghindari mobil itu. Dan akhirnya mobil itupun menabrak sebuah tiang listrik yang ada disana.

Lian dengan segera berlari kearah mobil itu.
Supir mobil itu keluar dan berusaha melarikan diri namun terlambat Lian dengan sigap melompat dan menimpa orang itu sehingga mereka berdua terjatuh.

Lian segera berdiri dan kembali menindih orang itu dan menarik kedua tangan orang itu. Sehingga orang itu tidak berkutik.

"Lepaskan aku." teriak orang itu.

"Tidak akan." balas Lian.

Bapak bapak itupun berlari menghampiri Lian dan menelepon polisi.

"Terima kasih anak muda. Aku berhutang budi padamu." ujar bapak itu.

"Tidak apa apa khun. Apa khun tidak apa apa?" tanya Lian.

"Aku tidak apa apa." jawab pria itu.

Lian terus menekan leher orang itu dengan lututnya hingga polisipun datang.

Lian melepaskan orang itu dan polisi membawanya.
Lalu bapak itu pun kembali menyalami Lian dan mengucapkan terima kasih. Lalu bapak itu mengambil sesuatu dari kantung bajunya dan menyerahkannya pada Lian.

"Ini kartu namaku, jika kau butuh apapun jangan sungkan menghubungiku." ujar bapak itu dan pergi menaiki mobil polisi.

"Mark sorntast.. CEO of Sorntast group.." gumam Lian membaca kartu nama itu.

Dia mengantungi kartu nama itu dan kembali ke pabriknya.

"Phi kamu tidak apa apa? Wah phi sangat hebat." ujar Janis

"Itu bukan apa apa." ucap Lian dan kembali bekerja.

Janis sepertinya menyukai Lian.

Sore harinya Lian berjalan pulang ke rumahnya. Dan tiba tiba Janis sudah berada disampingnya.

"Phi, boleh kita bareng pulang. Arah rumah Janis juga kesini." Ucap Janis.

Dan Lian pun tidak perduli.
.
.
Ditempat lain Nukuea yang sudah menyelesaikan pekerjaannya dengan mae memutuskan untuk menunggu Lian di ujung jalan dan ongin mengajak Lian makan malam diluar.

Beberapa saat kemudian Nukuea melihat Lian dikejauhan Nukuea tersenyum namun, tunggu dulu.... hia dengan siapa pikir Nukuea. Dia berjalan dengan seseorang.

Disisi lain Lian melihat seseorang, Nukuea! Pikir Lian. Dia senang bertemu dengan kekasih hatinya. Lian pun mempercepat jalannya. Namun tiba tiba Janis merangkul lengan Lian.

"Phi kenapa cepat cepat. Tunggu aku." ujar Janis.

Lian melihat kearah Janis dan menepis pegangan tangan Janis.

"Maaf aku terburu buru. Ada yang menungguku." ucap Lian dan setengah berlari menghampiri Nukuea.

Itu seorang wanita, pikir Nukuea.
Dan wanita itu merangkul lengan Lian. Nukuea terkejut dan merasa ada sakit dihatinya. Dia juga melihat Lian menepis tangan itu dan berjalan cepat kearahnya.

Nukuea kembali tersenyum ketika melihat Lian semakin mendekat dan tersenyum padanya.

"Nu, apa yang kamu lakukan disini? Bukankah dingin diluar sini." ujar Lian mengelus pipi Nukuea.

"Nu nunggu hia. Nu mau ajak hia makan malam diluar." ujar Nukuea.

"Halo." ujar Janis yang tiba tiba ada dibelakang Lian sambil tersenyum.

Nukuea pun melihat ke Janis dan mengganggukkan kepalanya.

"Ada apa lagi, Jan?" tanya Lian.

"Apa phi mau mengantarkan Janis pulang? Aku takut pulang sendiri. Mau yah, na, na!" ujar Janis merangkul lengan Lian.

Nukuea yang melihat itu merasakan sakit dihatinya dan hanya melihat kearah tangan Janis dilengan Lian.

Lian menatap Nukuea dan menyadari kalau Nukuea tidak suka itu.
Lalu Lian menepis tangan Janis dari lengannya.

"Maaf phi tidak bisa, Jan. Kekasih phi ini sudah menjemput phi." ucap Lian sambil memeluk bahu Nukuea.

Nukuea dan Janis sama sama terkejut dengan kata kata Lian.

"Phi permisi dulu." ucap Lian dan menggandeng tangan Nukuea pergi berjalan kembali kejalan besar.

"Hiaa, apa itu tadi?" tanya Nukuea.

Lian tersenyum.

"Hia lihat tadi ekspresi wajah nu. Nu gak suka kan? Nu cemburu?" ujar Lian menggoda.

"Hiaaa, siapa yang cemburu?" ujar Nukuea malu.

"Hia suka lihat nu cemburu, itu tandanya nu cinta sama hia." ujar Lian dan mencubit hidung Nukuea.

"Hia menggoda nu lagi." ucap Nukuea cemberut, namun nu juga tersenyum.
Lian tertawa melihat tingkah Nukuea. Sungguh cute, batin Lian.

Mereka pun berjalan dan makan malam di sebuah kedai kecil.

Setelahnya mereka pun segera pulang dan beristirahat.




TBC





8 8 6


Baby Angel (ZeeNunew) 002Where stories live. Discover now