~BA 15~

463 41 1
                                    

Sampailah Lian dan Mark disebuah mansion yang sangat mewah.

"Ini adalah rumahmu sekarang Lian." ujar Mark.

Lian melihat mansion itu, besarnya tidak jauh dengan rumah yang orangtuanya tinggali.

Mark dan Lian memasuki mansion itu.
Mereka berkeliling rumah agar Lian tahu semua sudut tempat itu.

Lian dan Mark memasuki sebuah kamar tidur di lantai dua.

"Ini kamarmu.  Dan lihat lah kedalam ruang pakaian disana."

Lian membuka sebuah pintu dan disana terdapat berbagai macam pakaian dan jas serta berbagai macam aksesoris.

Setelah dari kamar Lian dan Mark akhirnya masuk kesebuah ruangan kantor dimansion itu dan mengobrol disana.

"Phi. Apa anda yakin tentang ini?"
Dan Mark hanya menggangguk.

"Terima kasih atas kepercayaan phi padaku. " ujar Lian.

"Boom. " teriak Mark.

Tak lama seorang pria masuk keruangan itu.

"Dan ini kenalkan ini adalah kepala pengawal yang akan menjagamu, Lian. Ada sekitar 50 pengawal yang akan menjagamu."

Pemuda bernama Boom itupun membungkukan badannya pada Lian.
Dan Lian pun melakukan hal yang sama.

"Besok kita mulai rencana kita. " ujar Mark.

"Sekarang kau istirahatlah."

"Baik phi. Sekali lagi terima kasih banyak."

"Kupikir ini tidak seberapa Lian. Dibandingkan dengan nyawaku yang kamu selamatkan." ucap Mark.

"Itu bukan apa2 phi. Saya hanya berusaha menolong saja."

"Bagimu bukan apa2 tapi bagiku itu sangat berarti."

Lian pun tersenyum.

"Baiklah phi saya permisi dulu."

"Tunggu dulu. Kau tidak akan mengantarku? Ini rumahmu jadi bersikaplah sopan dan antarkan tamumu pulang." senyum Mark.

"Maaf, baiklah phi."
Lianpun tersenyum dan merekapun berjalan kedepan dan Markpun masuk kemobilnya dan pergi."

Lianpun berjalan masuk kembali kedalam rumah.
Dia pergi kekamar yang Mark sediakan untuknya.
Dia pun duduk diujung tempat tidur dan menghela nafas panjang.

"Aku rindu kamu Nu." ucap Lian.
.
.
.
Nukuea:

Setelah kepergian hia, akupun merasa sedikit aneh, tanpa dia disisiku seperti ada yang kurang dalam hidupku.

Aku bekerja seperti biasa membantu mae di pantai.

Sembari duduk diatas batu besar ini aku merindukan hia. Aku memandangi laut yang begitu luas dan membayangkan wajah hia.

Malam haripun tiba. Setibanya aku dirumah tidak ada lagi yang harus kutunggu. Tidak ada lagi yang menemaniku makan malam, dan tidak ada lagi yang memelukku ketika tidur. Aku sangat merindukan hia.

"Hia semoga hia selalu sehat dan selamat sampai pulang lagi kesini, kesamping Kuea."
.
.
.
.
Pagi haripun tiba. Hari ini Lian akan pergi kekantor dan disana sudah ada Mark menunggunya.

"Selamat pagi phi." ucap Lian pada Mark.

"Selamat pagi Lian." ucap Mark.

"Lian ini akan menjadi kantormu, dan ini adalah sekretarismu, Tommy."

Dan seorang pemuda berkacamata menggangguk padanya.

"Semua orang yang ada didekatmu adalah orang2 kepercayaanku." ujar Mark.

"Biasakan dirimu menjadi seorang CEO. Dan pelajari semua tentang perusahaan ini. Aku beri kau waktu 1 minggu untuk membiasakan diri sebelum kita masuk ke misi sebenarnya."

"Baik phi."
.
.
.
.
Seminggu kemudian

"Poppy, telepon Willie agar menemuiku siang nanti." ujar Mark.

"Khab bos." jawab Poppy.
.
Siang harinya Willie datang kekantor Mark.

"Selamat siang, khun Mark." sapa Willie.

"Selamat siang, khun Willie."

"Ada apa anda memanggil saya kemari? Apakah sudah ada keputusan tentang Pentagon?" tanya Willie.

"Saya tidak bisa membeli saham anda." ujar Mark.

"Tapi.." ujar Willie kecewa.

"Tapi ada seseorang yang mau membelinya. Dia rekan bisnis baru saya. Kami baru bertemu seminggu yang lalu, dan dia sangat tertarik dengan Pentagon." ujar Mark.

"Oh baguslah. Kapan saya bisa bertemu dengannya, khun?" tanya Willie tersenyum.

"Hari ini. Maka dari itu saya memanggil anda kemari." ujar Mark.

"Mari kita pergi ke kantornya." kata Mark dan berdiri dari tempat duduknya.

Wiliie sangat senang sekali dan mengikuti Mark dibelakangnya.

Mereka memasuki mobil masing2 dan pergi dari kantor Mark menuju kantor Lian.

Sesampainya disana Willie dan Mark disambut oleh sekretaris Lian.

"Apa anda sudah membuat janji khun Mark?" tanya Tommy.

"Tentu. Bilang saja pada bosmu aku datang." ujar Mark.

"Baik tunggu sebentar." ujar Tommy.

Sebenarnya semua ini hanya skenario yang dibuat Mark. Agar Lian terlihat lebih beepengaruh dari dirinya yang jelas2 bos besar.

Didalam kantor Lian sebenarnya gugup namun mengingat ini semua harus berakhir demi Nukuea dan keluarganya Lian menguatkan diri.

"Khun Lian. Mereka sudah datang." ujar Tommy.

"Baiklah suruh mereka masuk. Aku sangat gugup, Tom." ujar Lian.

"Jangan takut Khun. Semua pasti baik2 saja." ujar Tommy menyemangati.
Dan Lian pun membalikkan kursinya menghadap kebelakang meja.

Tommy pun keluar kembali dan menemui Mark dan Willie.

"Baik silahkan khun, boleh masuk sekarang."

Mereka pun mengikuti Tommy, lalu Tommy membuka pintu kantor dan mempersilahkan Mark dan Willie masuk.

Willie sangat bersemangat masuk kedalam.

"Khun Lian, mereka sudah disini." ujar Tommy.

Lian?? Ucap batin Willie.

Dan benar saja begitu kursi itu berbalik, betapa terkejutnya Willie melihat Lian disana.






TBC






7 4 4

Baby Angel (ZeeNunew) 002Where stories live. Discover now