step sister 16

7.6K 633 31
                                    


Author pov.

Tiga tahun begitu cepat berlalu, jenlisa yang menetap hidup di Paris sudah terbiasa dengan kehidupan mereka yang sekarang.

Memang, setelah pergi dari kediaman Manoban jenlisa langsung mengemasi barang dan berpamitan pada Tiffany dan Minho. Awalnya Tiffany tidak mengijinkan, tapi karena Lisa bersikeras dan ingin membuka lembaran baru bersama Jennie istrinya jadilah Tiffany mengijinkan dengan satu syarat tetap memberinya kabar apapun yang terjadi. Lisa menyetujuinya, ia mengabari Tiffany setiap hari walaupun itu hanya sekedar mengucapkan i love Mommy ataupun aku masih bernapas sampai detik ini. Kedengarannya konyol, tapi Tiffany menyukai itu karena ia bisa tau keadaan putri dan menantunya baik-baik saja.

Dan tiga tahun ini Jenlisa banyak menghabiskan waktu berdua, pergi ke Thailand dan bersenang-senang menghilangkan beban pikiran dan rasa lelah setelah bekerja.

Seperti yang kita ketahui, Lisa mempunyai perusahaan di paris dan di Thailand. Dan usahanya sekarang semakin berkembang, ia mendirikan anak perusahaan di Jepang dan di Jerman.

Lisa sangat sukses, dan itu tidak luput dari perhatian, kasih sayang, semangat dan dukungan dari sang istri. Jennie selalu ada untuk Lisa, ia mensupport apapun yang di kerjakan Lisa selagi itu masih bersifat positif. Jennie juga ikut apabila Lisa melakukan perjalanan bisnis ke kota atau ke negara-negara lain.

Sedangkan Jennie, wanita itu juga bekerja, ia bekerja sebagai perancang busana dan mendirikan sebuah butik bernama Nieeh butieq di Paris.

Ya kurang lebih seperti itulah kehidupan jenlisa di negara penuh cinta itu.

Dan sekarang Jennie sedang mengandung, kandungannya baru memasuki usia lima bulan. Mereka menjalani proses bayi tabung dan itu sedikit susah karena tubuh Jennie sangat lemah untuk mengandung. Tapi keajaiban datang menghampiri mereka, Jennie dinyatakan hamil saat ia dan Lisa hampir menyerah melakukan prosesnya.

Tentu mendengar kabar bahwa Jennie hamil Lisa sangat senang, ia bersyukur dan berjanji menjaga Jennie dan bayinya dengan esktra hati-hati.

Tiffany dan Minho juga senang mendengar kabar kehamilan Jennie, mereka terharu karena mereka akan mendapatkan cucu. Jeno juga senang akan mendapatkan keponakan, tapi ia masih gengsi menunjukkan kesenangannya pada Lisa. Ya Lisa dan Jeno mulai berbaikan, mereka sudah menganggap keberadaan satu sama lain.

"Honey, berapa kali aku katakan, jangan mendekati area dapur" Lisa manusia ekstra protective dan ekstra posesif menggendong Jennie membawanya ke arah ruang tengah.

Sedangkan Jennie cemberut, ia hanya ingin memasak sarapan untuk mereka.

"Nini hanya ingin membuat sarapan Lili, kenapa tidak boleh" Jennie mengerucutkan bibirnya.

"Biar aku saja, Nini tunggu disini dan jadilah ibu hamil yang manis nee" Lisa mengusap pipi Jennie.

"Nini masih bisa melakukannya Lili, selama mengandung Nini tidak ada kegiatan, Lili melarang ini dan itu. Nini bosan Lili~" rengek Jennie.

"Kkkhh ini demi kebaikan Nini dan baby, Nini tidak boleh kelelahan, nanti Nini dan baby nya sakit. Menurut nee" lembut Lisa mengusap perut buncit Jennie.

Jennie masih mengerucutkan bibirnya, ia mengangguk dan menghela nafas setelahnya.

"Arasseo" kata Jennie dengan pelan.

Lisa tersenyum melihatnya, ia mencium kening, kedua pipi, dan terkahir bibir tipis wanita hamil itu.

"Nini tidak boleh melakukan aktivitas terlalu banyak, Nini ingat kan perjuangan kita untuk mendapatkan baby?" Lisa mencium tangan Jennie sambil mengusap perutnya.

step sister [Jenlisa]√Where stories live. Discover now