Part 18

83 5 3
                                    

Hallo sobat. Mohon maaf baru di up lagi. Soalnya kemarin kemarin sama sekali ga kepikiran gitu buat lanjutin ceritanya. Alurnya sih udah ada tapi kaya males aja gitu. Semoga kali ini bakal rajin update. Klo ada kritik dan saran di komentar aja ya. Terimakasih.

Saat rendra hendak bertanya pada ayahnya gugum , tiba tiba sosok yg dirindukannya muncul dengan menggandeng seorang perempuan yg cantik dan anggun. Terlihat sangat serasi dengan gugum.

"Assalamualaikum..." Ucap gugum dan wanita itu.

Gugum sedikit terkejut saat melihat sosok rendra yg sedang mengobrol dengan ayahnya.

Wanita itu pun bersalaman dengan rendra dan ayahnya gugum sambil berbicara

"Ada tamu pak?. Neng langsung ke kamar ya pak. Cape hehe" ucap wanita itu pada ayahnya gugum.

Ayahnya gugum hanya mengangguk.

"Tuh gugum udah datang." Ucap ayahnya gugum
"Gum nih ada murid kamu datang katanya ada perlu sama kamu. Bapak mau kedalem dulu." Lanjut beliau dan beranjak meninggalkan mereka berdua.

Gugum duduk didepan rendra. Rendra hanya terdiam sambil menatap gugum penuh pertanyaan namun gugum tak berani menatap rendra.

"Nah udah datang gugum nya. Ini nak rendra jus jeruk nya. Maaf ya agak lama tadi jeruk nya banyak yg busuk jadi ibu pilihin dulu" ucap ibu gugum yg usai membuat jus jeruk untuk rendra dan memecah keheningan.

"Gpp bu. Maaf ya bu jadi ngerepotin" ucap rendra sambil tersenyum tipis.

"Ihhh gpp nak rendra. Ya udah ibu mau kedapur dulu mau nyiapin makan siang. Nak rendra klo berkenan ikut makan siang ya nanti"
Ajak ibu gugum sambil berlalu tanpa mendengar jawaban rendra atas tawarannya.

"Pak maaf ya saya mengganggu waktu nya. Tapi saya kesini hanya mau minta tanda tangan bapak untuk laporan hasil PKL saya. Soalnya dalam 3 bulan ini bapak susah sekali dihubungi lewat hp. Tapi sekarang saya tau alasannya . Ternyata bapak sibuk ngurusin untuk pernikahan bapak. Bukan karna kuliah. Ohh iya pak . Ini berkasnya sudah saya siapkan. Klo berkenan besok di hari senin bapak kesekolah untuk menyerahkan ini ke guru kepsek soalnya bapak yg bertanggung jawab atas saya di PKL kemarin. Ya sudah pak . Saya masih ada urusan . Saya pamit . Sampaikan permintaan maaf saya pada ibu bapak karna saya tidak bisa ikut makan siang bersama. Mari pak. Wassalamualaikum."
Rendra berbicara panjang lebar tanpa henti sampai dirinya pamit pergi. Namun gugum hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Sosok rendra sudah menghilang. Gugum masih mematung duduk di ruang tamu.

Rendra pov
Semua perkataannya hanya kebohongan . Ini kenyataan yg sangat amat menyakitkan. Semua perlakuannya selama ini ternyata palsu. Rasanya sakit sampai sesak nafas. Emosi dan kekecewaan ini tertahan di dalam hati. Tanpa sadar air mata mengalir tanpa bisa ditahan.
Dia yang berkata akan selalu bersamaku dan menemaniku kini pergi juga. Itu semua hanya omong kosong.

"Aaaaarrrrgghhhhhhh....."

Aku hanya bisa berteriak di tengah taman hutan yg rimbun dengan pepohonan. Suasana sejuk tak mampu memadamkan panasnya hati ini. Beberapa orang terus memperhatikan ku saat aku berteriak dengan keras melampiaskan kemarahan ini.

Ini sungguh menyakitkan

Hari mulai terlihat gelap. Kulihat jam di hp ku waktu menunjukan pukul 2 siang . Sepertinya akan turun hujan. Aku sudah duduk di taman ini selama 2 jam hampir 3 jam. Saat aku hendak pergi dari tempat itu tiba tiba aku berpapasan dengan teman kang gugum yang waktu itu bertrmu sekilas di CFD.

"Ehhh ini teh muridnya gugum bukan ya. Siapa namanya ya. Ren... Ren.. siapa ya lupa" ucapnya sambil mengingat ingat namaku

"Ehh kang rio. Iyah kang. Saya rendra"ucapku.

"Nah iya rendra. Lagi apa disini. Sana gugum??"tanya nya

"Ehh ngga kang saya sendiri. Kan kang gugum lagi ga bisa kemana mana. Dia kan sibuk lagi ngurusin buat pernikahannya dia" ucapku sambil pura pura tegar.

"Ohh iya. Mata kamu merah . Sembab kenapa? Kamu abis nangis?? Tanya nya lagi.

"Ngga kang tadi kelilipan binatang kecil jadi nya merah" ucapku berbohong. Malu juga klo aku ngomong jujur.

"Trus sekarang mau kemana?"

"Mau pulang kang udah sore . Kayanya mau ujan juga."

"Akang anter yah.. mau yah" ucap kang rio sedikit memaksa namun aku juga tetep kekeh menolaknya. Aku sesang tidak mood.

"Ga usah kang saya bawa motor. Ya udah kang saya duluan . Permisi" aku pun langsung pergi meninggalkan kang rio. Padahal sih aku ga bawa motor . Tapi klo ga bilang gitu pasti dia maksa terus buat anterin.

Suasana hatiku sedikit lebih tenang sekarang. Besok sudah mulai masuk sekolah harus fokus dan anggap ini semua ga pernah terjadi.

Ini nih yang bikin kapok buat buka hati. Kalian pernah ngalamin ga kejadian kaya rendra. Saat semuanya dia anggap baik baik saja. Dan saat dia sedang merasakan kenyamanan namun itu semua hancur. Duh sakit banget pasti. Apalagi rendra ini juga hubungan dengan keluarganya lagi ga baik kan . Dan sekarang dengan orang yg dia sayang. Semoga rendra bisa kuat jalanin semua nya ya...

Di lanjut next part ya teman teman. Terimakasih sudah membaca. Dan ga bosen bosen mimin minta kritik dan sarannya ya atas cerita ini. Terimaksih.

Murid KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang