IM S2 - 10

6.5K 643 20
                                    


Author pov.

"El, mainnya jangan keluar ya nak, Dadda mau meeting dulu bentar" Lisa mengusap kepala Ella yang tengah memainkan bonek di Playground nya.

Di dalam ruangan Lisa terdapat Playground khusus tempat Ella bermain jika ia ikut dengan Dadda nya ke kantor.

"Iya Dadda" angguk Ella sambil menyusun boneka teddy nya.

"Sini Dadda cium dulu" Lisa menangkup pipi Ella dan memberikannya banyak ciuman.

Chup

Chup

Chup

"Udah Dadda" Ella menutup mulut Lisa.

"Hahaha okey. Kalo Ella mau sesuatu panggil sekretaris Dadda aja yah, sekretaris Dadda ada di samping ruangan Dadda" Lisa mengelus pipi Ella.

"Ottey" Ella membentuk tanda oke.

"Hemm, Dadda meeting dulu kalo gitu" Lisa mencium kening Ella lalu berlalu keluar dari ruangan.

Ella kembali bermain, berbaring telungkup sambil memasang mainan lego nya.

"Hemm, Ella butuh cpidol nih" Ella bangkit, memakai sandal beruangnya lalu berjalan mendekati meja kerja Dadda nya.

"Iiih kok cucah cih" kesal Ella karena tidak dapat menjangkau spidol di atas meja.

Ella naik dengan susah payah ke atas kursi, ia hampir terhuyung kalau saja ia tidak memegang meja.

"Huh huh hampil aja Ella jatuh" Ella mengelus dadanya.

Setelah itu Ella naik ke atas meja, duduk di sana lalu mengambil spidol berserta kertas kerja Lisa.

"Hihihii Ella mau gambal Bunda cama Dadda" Ella tersenyum senang, jemarinya bergerak mencoret-coret kertas putih itu.

Asik mencoret-coret kertas, mata Ella tidak sengaja melihat banyak spidol di dalam tempat pena.

"Waaaah ada cpidol walna melah juga, ini taya lipctik Mama. Boleh tali ya di pate di bibil? Ah boleh aja lah, xixixi" Ella membuka tutup spidol itu, kemudian mengarahkan spidol bernama merah itu mewarnai bibirnya. Ia mengira itu sama dengan lipstik, padahal itu sangat jauh berbeda. Aduh ada-ada saja anak Jenlisa.

Setelah mewarnai bibirnya, Ella mengulum bibirnya guna meratakan warna di bibirnya.

"Taca, Ella butuh taca" Ella membuka laci meja tapi ia tidak menemukan kaca di sana.

"Iissh Dadda gimana cih, maca taca nya ga ada? Mama aja ada. Males ah" Ella cemberut, dan setelahnya ia pun memilih turun dari atas meja.

Ella melihat-lihat ruangan Lisa, lagi-lagi ia mengerucutkan bibirnya karena merasa bosan.

"Aha! Mending Ella kelual aja" seperti lupa akan janjinya dengan Lisa tadi, gadis kecil itu dengan semangat melangkahkan kakinya keluar dari ruangan.

Ella berjalan menuju taman sambil bersenandung kecil.

"Hei, anak siapa ini" seorang karyawan wanita menghentikan langkah Ella.

"Me?" Ella menunjuk dirinya.

"Iya kamu" karyawan itu berjongkok menyamankan tingginya dengan tinggi Ella.

"Ella, anak Dadda Lisa cama Mama Jennie" jawab Ella.

"Aah anak Mrs. Lisa, aku baru tau kalo. Mrs. Lisa udah punya anak. Soalnya aku karyawan baru hehe" sebut saja nama karyawan itu Momo.

"Ella juga balu liat tante dicini. Nama tante ciapa?"

"Momo, panggil kaka aja yah, kaka masih mudah" Momo tersenyum mengusap kepala Ella.

"Ooh, otte tata Momo"

"Pinter" Momo mengacak rambut Ella.

"Ella mau kemana? Kok jalannya sendirian aja? Nanti di culik loh" kata Momo.

"Mau te taman tak Momo, Ella bocan di luangan Dadda"

"Ga baik anak kecil berkeliaran di luar, ayo kak Momo antar ke ruangan Mrs. Lisa" Momo mengulurkan tangannya

"Ga mau" Ella berlari menghindari Momo.

"Tapi El-"

"Momo, laporan yang di print tadi udah jadi?" Seorang karyawan pria memanggil Momo.

"Ah iyah ini Jeno" Momo memberikan laporan itu pada Jeno.

"Ayo" ajak Jeno. Tidak punya pilihan lain Momo mengangguk mengikuti Jeno dari belakang.

"Moga aja tu anak ga ilang" batin Momo.

Sedangkan di tempat Ella, gadis kecil itu malah asik dengan dunianya sendiri, berlarian kesana-kemari ingin menangkap kupu-kupu yang berterbangan.

"Ayo dong tupu tupu, Ella capek nih" Ella melompat-lompat berusaha menjangkau kupu-kupu.

"Huh huhh capek, Ella capek" Ella berhenti melompat, ia terengah-engah lalu memilih duduk di bangku untuk beristirahat sejenak.

"Hai" sapa seorang wanita cantik berdiri tepat di depan Ella.

Ella mendongak, mulutnya terbuka melihat kecantikan wanita langsing itu.

"Lucu" wanita itu tersenyum mencubit pipi Ella.

Ella merona, ia tersipu dan menundukkan kepalanya.

"Ayo ikut aku, kita beli eskrim" ajak wanita itu mengulurkan tangannya.

Ella tidak bisa berpikir jernih setelah mendengar kata eskrim.

"Ayo, Ella mau esklim laca coklat yeayy!" Ella menerima uluran tangan wanita itu.

"Yuk" wanita itu membawa Ella pergi dari taman.

•••

My Barbie ❤️

My Barbie ❤️

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

tbc

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


tbc

24/02/23

Ella Ella.

Vote komen lanjut.

istriku musuhku S2 [Jenlisa]√Donde viven las historias. Descúbrelo ahora