18 - Save Me

201 31 0
                                    

*pov Hueningkai

Dadaku sesak sekali. Berapa lama aku harus bertahan? Eh.. Apakah aku bisa bertahan disini?

Kai sudah menghirup terlalu banyak asap. Menyebabkan dadanya sesak dan mulai susah untuk bernafas. Badannya mulai lemas, tapi dia masih berusaha agar kesadaran nya tetap terjaga. Kai terduduk lemas menyandar ke tembok sambil berharap bantuan akan segera datang. Atau kebakaran ini segera berhenti.

Tiba tiba...
Ceklek!! Ceklek!!
Dok!!! Dok!! Dok!!! Dok!!!

"KAI-AH!!! KAI-AH!!! KAU DENGAR AKUU?!?!"
Akhirnya setelah menyusuri jalan, sampailah Taehyun di kamar mandi yang berada paling ujung.

Mendengar suara itu, Kai bersemangat. Dia punya harapan. Berusaha mendekati pintu walaupun sempat terhuyung.

"Taehyun-ah!! Ada seseorang yang mengunciku dari luar.. Kumohon tolong aku!! Hiks..." Sambil menangis Kai ikut menggedor pintu pelan karena tenaganya benar benar sudah habis.

"Kai, kau bertahanlah.. Sekarang, Kau harus percaya padaku.. Menyingkir lah dari depan pintu. Aku akan mendobrak pintu.."

"Okeyy.. Aku selalu percaya padamu.." Kai segera menyingkir menjauhi pintu. Terduduk lemas lagi menyandar pada tembok, dadanya semakin sesak rasanya.

"1....2...3... Hiyaaak!!!" Taehyun mendobrak pintu nya. Tapi, percobaan pertama nya gagal..

"Aaargghh!!! Baiklah.. Kai.. Kau tetap bertahan lah disana kumohon..." Tidak ada jawaban dari dalam.

"Kumohon kali ini.... 1...2....3... Hiyaaaakkk!!!" Dan percobaan keduanya kali ini... Berhasil!!

"Kai-ah.. Kai-ah.. Kumohon bertahan lah sebentar lagi..." Taehyun memeluk Hueningkai yang terlihat hampir kehilangan kesadaran nya.

"Hikss.. Hiks... Gomawo Taehyun-ah..." Kai menangis sambil membalas pelukan Taehyun.

"Kau masih kuat kan? Ayo kita keluar dari sini ya bersama sama ya.. Aku bantu..." Kai, mengangguk, Taehyun membantu nya berdiri. Taehyun menggandeng tangan Kai, dan menariknya keluar..

Plavon plavon gedung sudah mulai berjatuhan.

Bruk!! Kai sudah tidak kuat, sudah terlalu lemas. Dadanya benar benar sudah sangat sesak.

"Taehyun-ah, aku benar benar sudah tidak kuat. Kau keluar lah duluan. Aku janji, aku akan menyusul mu nanti.." Kai sudah menjatuhkan dirinya melepas genggaman tangan nya.

"Hiks.. Kai... Kumohon bertahanlah sebentar lagi... Hiks... Oke.. Kai sekarang tatap mataku!! Kau harus kuat.. Demi Eomma! Demi Lea Nuna! Demi semuanya!! Kumohon.. " Sambil menangis Taehyun berusaha menguatkan temannya.

"Baik..lah..." Kai mulai berusaha untuk berdiri. Taehyun memapahnya. Perkataan Taehyun berhasil membuatnya bertahan lagi.

"Kai-ah.. kau lihat pintu di depan kita berhasil sebentar lagi..."

Di depan mereka sudah terlihat pintu keluar. Benar benar sedikit lagi. Mereka berusaha keras melewati plavon plavon yang berjatuhan. Melewati api yang berkobar dimana mana. Menahan rasa sesak di dada karena menghirup banyak asap di dalam.

Sampai di luar, Walau belum sampai di lapangan, kedua remaja itu benar benar langsung menjatuhkan diri mereka ke tanah. Kesadaran mereka berdua benar benar sudah hilang sepenuhnya.

"TAEHYUN-AAAAH!!! KAI-AAH!!!" Dari lapangan Beomgyu melihat mereka keluar dari gedung itu, kemudian berlari menghampiri mereka diikuti Heeseung di belakangnya.

Beomgyu memeluk Kai dan Taehyun bergantian.

"Kumohon bertahanlah Tae, Kai!! KUMOHON!!!" Beomgyu berteriak marah sambil menangis. Heeseung menenangkan Beomgyu, mengelus ngelus punggung nya dari belakang.

It's Okay to be Not Okay | Hueningkai Where stories live. Discover now