Bagian 5

30 20 21
                                    

1240NN0 celingak-celinguk mencari pemuda itu. Dia sudah memanggil pemuda itu dari tadi, tapi ia tidak muncul. Di mana dia? Semua yang ada di tempat ini sangat aneh. Dan tidak ada satu pun teknologi yang terlihat. Sepertinya kemajuan di Planet Bumi tertinggal sangat jauh dari Planet Osorus.

1240NN0 terus mengayunkan kaki mengeliling tempat itu. hingga ia menemukan pintu keluar. Sepertinya itu memang pintu meskipun bentuknya sangat berbeda dari pintu yang ada di Planet Osorus. Hamparan tanaman hijau menyambutnya ketika ia keluar. 1240NN0 mendongak. Terlihat langit yang berwarna biru cerah dengan benda putih bergumpal-gumpal. 1240NN0 jadi teringat langit Planet Osorus yang berwarna biru gelap. Terasa suram jika dibandingan dengan langit ini.

Hidung 1240NN0 mengendus sebuah aroma yang sangat enak. Sepertinya itu aroma makanan. Mencium aromanya saja, air liur 1240NN0 sampai menetes. Perut 1240NN0 berbunyi. Ia baru ingat kalau ia sudah sangat lama belum makan. Ia terlalu bersemangat membongkar kendaraannya. Perut 1240NN0 kembali berbunyi. Bagaimana ini? Ia menoleh kesana-kemari mencari sosok pemuda tadi.

"Apakah kamu lapar?” tanya seseorang. gadis. Suaranya sangat lembut. 1240NN0 tersentak melihat sesosok makhluk yang sangat mirip dengan pemuda yang dicarinya. Bedanya makhluk ini lebih muda dan berambut panjang.

“Apakah kamu mencium aroma yang sangat enak itu juga? Apakah itu aroma makanan?” 1240NN0 balik bertanya.

Sesaat gadis itu terdiam. Berusah menghidu, lalu tersenyum.

“Itu dari warung kakakku. Aku akan mengambilkanya untukmu. Kamu masuk saja ke dalam rumah. Akan merepotkan jika orang lain mengetahui keberadaanmu,” kata si gadis. Kemudian ia berlari meninggalkan 1240NN0. 1240NN0 mengerutkan dahi. Warung? Apa itu? Namun ia memutuskan untuk menuruti perintah gadis itu untuk masuk rumah.
Sesaat kemudian gadis itu kembali membawa sebuah mangkuk! Akhirnya, ada benda yang ia kenali setelah berbagai benda dengan segala bentuk yang aneh.

“Ini,” kata gadis itu seraya menyodorkan mangkuk itu. Mata 1240NN0 berbinar melihat isinya.
“Apakah ini mie?” tanyanya bersemangat.
Gadis itu mengangguk. “Apakah di planetmu juga ada mie?”
1240NN0 celingak-celinguk mencari pemuda itu. Dia sudah memanggil pemuda itu dari tadi, tapi ia tidak muncul. Di mana dia? Semua yang ada di tempat ini sangat aneh. Dan tidak ada satu pun teknologi yang terlihat. Sepertinya kemajuan di Planet Bumi tertinggal sangat jauh dari Planet Osorus. 

1240NN0 terus mengayunkan kaki mengeliling tempat itu. hingga ia menemukan pintu keluar. Sepertinya itu memang pintu meskipun bentuknya sangat berbeda dari pintu yang ada di Planet Osorus. Hamparan tanaman hijau menyambutnya ketika ia keluar. 1240NN0 mendongak. Terlihat langit yang berwarna biru cerah dengan benda putih bergumpal-gumpal. 1240NN0 jadi teringat langit Planet Osorus yang berwarna biru gelap. Terasa suram jika dibandingan dengan langit ini. 

Hidung 1240NN0 mengendus sebuah aroma yang sangat enak. Sepertinya itu aroma makanan. Mencium aromanya saja, air liur 1240NN0 sampai menetes. Perut 1240NN0 berbunyi. Ia baru ingat kalau ia sudah sangat lama belum makan. Ia terlalu bersemangat membongkar kendaraannya. Perut 1240NN0 kembali berbunyi. Bagaimana ini? Ia menoleh kesana-kemari mencari sosok pemuda tadi. 

"Apakah kamu lapar?” tanya seseorang. gadis. Suaranya sangat lembut. 1240NN0 tersentak melihat sesosok makhluk yang sangat mirip dengan pemuda yang dicarinya. Bedanya makhluk ini lebih muda dan berambut panjang.

“Apakah kamu mencium aroma yang sangat enak itu juga? Apakah itu aroma makanan?” 1240NN0 balik bertanya.

Sesaat gadis itu terdiam. Berusah menghidu, lalu tersenyum. 

“Itu dari warung kakakku. Aku akan mengambilkanya untukmu. Kamu masuk saja ke dalam rumah. Akan merepotkan jika orang lain mengetahui keberadaanmu,” kata si gadis. Kemudian ia berlari meninggalkan 1240NN0. 1240NN0 mengerutkan dahi. Warung? Apa itu? Namun ia memutuskan untuk menuruti perintah gadis itu untuk masuk rumah.

Sesaat kemudian gadis itu kembali membawa sebuah mangkuk! Akhirnya, ada benda yang ia kenali setelah berbagai benda dengan segala bentuk yang aneh.

“Ini,” kata gadis itu seraya menyodorkan mangkuk itu. Mata 1240NN0 berbinar melihat isinya.

“Apakah ini mie?” tanyanya bersemangat.

Gadis itu mengangguk. “Apakah di planetmu juga ada mie?”

1240NN0 bergegas mengambil mangkuk itu dan meraih sumpit. Ternyata di planet ini juga ada sumpit!  Dengan cepat, 1240NN0 menandaskan isi mangkuknya. Setelah selesai, baru ia menjawab pertanyaan gadis tersebut. 

“Iya, tapi yang ini lebih enak. Sangat enak.”

“Mie itu dibuat dengan resep rahasia oleh kakakku. Namanya Mi Le Milano. Le Milano adalah singkatan dari lembut, alami, lezat dan nonjok. 

“Apa itu nonjok?” tanya 1240NN0. 

“Begini,” gadis itu mempraktikkan tonjokan ke lengan 1240NN0 sambil tertawa. 

1240NN0 terkejut. Lalu gadis itu menjelaskan.

“Maksudnya, rasanya sangat enak sehingga membuat perut terasa seperti ditonjok.  Gadis itu menyodorkan sebuah tabung bening berisi cairan. 1240NN0 menduga itu adalah air minum. Ia mengambilnya dan mengucapkan terimakasih.

“Jadi siapa namamu?” tanya gadis itu.

 “1240NN0,” jawabnya. 

Gadis itu mengejanya. 1240NN0 mengangguk. 

“sebentar, namamu kan ditulis memnggunakan kombinasi angka dan abjad. Bagaimana jika kita sederhanakan menjadi Raonno agar aku tidak kesulitan memanggilmu?” 

1240NN0 mengerjapkan matanya. Raonno ya? Tidak buruk. Ia mengangguk.

 

Raonno's Space Adventure Where stories live. Discover now