Arzeya || 43

840 64 7
                                    

Haloooooo!

Apa kabar? Semoga baik-baik aja ya!

Langsung aja happy reading!

*****

Waktu terus berlalu, jam berganti jam, hari berganti hari. Sudah beberapa hari Zeya tidak masuk sekolah, ia masih berada di Amerika. Dan belum ada yang keberadaannya kecuali Agas dan orang rumah.

Keadaan Reymond semakin membaik dan sekarang sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Namun, tetap harus dibatasi.

"Cucu grandpapa ga mau pulang, hm?" Tanya Reymond sambil mengelus surai hitam milik Zeya.

"Grandpapa ngusir nih?" Bukannya menjawab Zeya malah balik bertanya.

"Menurut kamu?" Balas Reymond sambil tersenyum jahil.

"Ohh gitu sekarang kalau udah ga butuh ngusir yah?" Gerutu Zeya yang terdengar lucu. Gadis itu mengerucutkan bibirnya sambil bersedekap.

Reymond tertawa gemas melihat wajah Zeya yang sudah kesal.

"Haha bercanda, sayang. Mana mungkin grandpapa usir kamu?" Kata Reymond sambil menarik Zeya ke pelukannya.

Mereka sedang berada di ruang keluarga untuk menikmati waktu bersantai sebelum sibuk dengan dunia masing-masing.

"Grandpapa?" Panggil Zeya dengan sedikit menguraikan pelukannya.

"Kenapa, hm?" Balas Reymond sambil merapikan rambut Zeya.

"Jangan tinggalin Zeya ya? Grandpapa jangan sakit lagi ya? Kalaupun harus ada yang pergi biar Zeya duluan, bukan grandpapa." Pinta Zeya dengan wajah sendu.

Hal tersebut sontak membuat Reymond berkaca-kaca, hatinya tidak terima dan terasa sangat sesak saat Zeya bilang bahwa jika ada yang harus pergi, harus Zeya duluan.

Reymond menggeleng. "Grandpapa ga akan pergi, kamu juga ga akan pergi. Ga akan ada yang pergi. Kamu ga boleh ngomong gitu lagi, oke?"

"Tap--" kalimat Zeya terpotong oleh Reymond yang tiba-tiba memeluknya dengan erat.

"Ga boleh ngomong aneh-aneh lagi. Grandpapa selalu disini."

Zeya membalas pelukan Reymond, pelukan yang selalu hangat dan nyaman baginya. Reymond adalah satu-satunya tempat untuk dirinya bersandar.

"Ekhm!"

Deheman keras membuat kedua orang tersebut melepaskan pelukannya dan menatap orang yang baru saja berdehem itu.

"Terus aja pelukan, Agatha ga usah di ajak. Gini nih teletubbies reuni." Gerutu Agatha yang berjalan ke sofa dan duduk di samping kanan Zeya. Sedangkan Reymond sedari tadi duduk di samping kiri Zeya dan sekarang tentunya Zeta berada di tengah-tengah mereka.

"Siapa sih lo, ganggu aja." Sentak Zeya yang kesal.

"Heh Jamilah! Gue abang lo yang paling ganteng ya!" Balas Agatha tak terima.

"Hilihhh ganteng darimana? Dari got iya? Mendingan cucu pungut pergi jauh-jauh deh." Ejek Zeya dengan menjulurkan lidahnya, mengejek Agatha yang sudah kesal.

"Ohh berani ngatain gue ya lo? Sini gue gelitikin sampai ngompol lo!" Ancam Agatha yang mulai menggelitiki Zeya, sedangkan Zeya sudah tertawa terbahak-bahak.

"Bwahaha ampun bang! Aduh geli. Haha!"

"Hayo masih mau nakal lagi, hm?"

Reymond yang melihat itupun, hatinya menghangat. Ia bersyukur di tengah-tengah keluarganya yang tidak baik-baik saja, ternyata masih ada harapan untuk masa depan nanti.

ARZEYA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang