Bab 33: Permintaan Lukas

6.7K 545 19
                                    

Happy reading.
Coment! Maksa nih..
♂️♂️

London

Setelah menempuh jarak dari Indonesia ke London, dengan beberapa kali transit.

Dengan 17jam lamanya, Shaka pun Tiba di London.

Negara dengan sebutan negeri dongeng itu berhasil di Pijaki oleh Shaka tanpa semangat sama sekali.

Ia langsung di temani oleh Om nya sendiri, dengan alasan ada pekerjaan yang harus ia selesaikan di sini, tetapi Shaka yakin bukan itu alasan yang sebenarnya.

Shaka turun dari pesawat dengan kacamata hitam yang bertengger manis di wajahnya..

Hidung mancung, rahang tegas miliknya membuatnya menjadi bahan tontonan kagum dari beberapa orang yang berada di bandara ini.

"Om, kenapa nggak Haru aja sih yang temenin Shaka? Kenapa Harus om?."

Harya melirik Shaka sekilas kemudian berujar."kalau om suruh Haru om yakin bukannya pergi berlomba pasti kamu akan pergi berlibur."

Shaka mendengus kesal, apa apaan om nya ini, bisa tahu apa yang sedang Shaka fikirkan.

"Sudah sudah, kamu mau nginap di hotel atau di rumah om?."

Shaka melirik harya sekilas sembari berfikir sebelum menjawab.
"Hotel aja deh, kalau di rumah om, Shaka malas, Pasti ada Keyra kan?."

Harya tergelak sembari menggeleng gelengkan kepalanya tak habis fikir dengan keponakannya ini.

Bukan kah dari dulu, Shaka sangat dekat dengan Keyra tapi kenapa sekarang malah gini.

"Om masih tak habis fikir, kenapa kamu sudah tidak menyukai Keyra."

Shaka menghembuskan nafas nya perlahan. "Keyra terlalu berlebihan, masak iya di paksa paksa nikah sama dia Mulu, kan shaka nggak suka dia."

"Ya kan halal juga, Di agama juga nggak ngelarang kamu nikah sama sepupu sendiri."

"Masalahnya Shaka yang nggak mau."

Harya mengedikkan bahunya acuh lalu berjalan menjauhi Shaka.
"Om harap pemikiran kamu berubah, om nggak Larang kalau kalian nanti nikah."

Shaka membola sempurna lalu menatap punggung Harya Yang sudah mulai menjauh darinya.
"Nggak om, jangan berbuat macam macam." Ucapnya mengejar Harya dari belakang.

Hari ini Haru sedang mengajar di kelas 12Ipa 1, melihat satu persatu muridnya yang sedang mengobrol singkat dengan senyum tipis di bibirnya.

Kelas IPA sangat jauh berbeda dengan Kelas IPS, kelas IPS dengan suasana yang santai, dan kelas IPA yang di penuhi murid ambisius.

"Waktu habis, Kalian sudah mengenal pribadi lawan bicara kalian?."

Semua murid itu mengangguk.
"Bagus, tugas selanjutnya, tolong kalian tulis di buku Bimbingan tentang apa yang kalian ketahui Hari ini, dan di kumpul Minggu depan, Bapak permisi, silahkan istirahat."

[BXB]Guru BK Milik Si Nakal || 21+  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang