5. Gagal ngedate

7.5K 824 7
                                    

Hallo guys!
Enjoy in my story💜
.
.
.
.
Ayra kini tengah duduk selonjoran di sofa ruang tamu dengan sepiring buah yang berada di pangkuannya. Gadis itu duduk santai sembari menonton drakor dari ponsel berlogo apel di gigit monyet miliknya.

Awalnya Ayra sempat bingung saat pertama kali menginjakkan kaki di rumah ini. Pasalnya gadis itu sama sekali tidak melihat satupun anggota keluarga Elbiru di sini, hanya ada maid dan bodyguard yang terlihat berlalu lalang.

Namun, setelah mendengar penjelasan dari bi Sarmi ia jadi tau. Kakek Damian kini memang tinggal di Perancis untuk memimpin cabang perusahaan milik keluarga Allarick yang berada di sana. Dan untuk kedua orangtua Elbiru sendiri sudah memutuskan untuk menetap di New York sejak dua tahun yang lalu, lebih tepatnya setelah acara pernikahan Elbiru dan Ayra di langsungkan.

Tak heran jika kekayaan keluarga Allarick tidak ada habisnya. Lihat saja, perusahaan mereka yang bergerak dalam segala bidang itu kini tengah berkembang pesat hingga ke kancah internasional.

Ayra sedikit terhenyak ketika mendengar suara derap sepatu pantofel yang beradu dengan lantai. Dengan cepat gadis itu menengok ke arah Elbiru yang terlihat begitu menawan malam ini.

"Mau kemana?" Tanya Ayra.

Elbiru terlihat tampan dengan setelan jas berwarna navy yang di padukan dengan kemeja putih sebagai dalaman.

"Bukan urusanmu." Balasnya dingin tanpa berhenti ataupun menoleh ke arah sang istri.

Ayra berdecak kesal, ia paling tidak suka di abaikan. Gadis itu meletakkan ponsel serta piringnya di meja, kemudian bangkit dari duduknya.

"Jelas urusan gue lah, lo kan suami gue. Jadi, kemana pun lo pergi gue harus tau."

Elbiru menghentikan langkahnya, ia membalikkan badan menatap dingin ke arah Ayra. "Saya akan pergi berkencan dengan kekasih saya!" Ujarnya dengan menekan kata kekasih dalam kalimatnya.

Kedua mata gadis itu membola. Dengan cepat Ayra berjalan menghampiri Elbiru, lalu berdiri tepat di depan Elbiru sembari merentangkan kedua tangannya.

"Istri gak kasih ijin! Enak aja lo mau pergi selingkuh, gue gak bakal biarin lo pergi kencan sama nenek lampir itu!"

"Saya tidak perlu ijin darimu, cepat menyingkir!"

Ayra menggeleng kuat. Ia tidak akan membiarkan Elbiru pergi dengan wanita jalang itu.

"Gue nggak mau!"

Elbiru mengetatkan rahangnya hingga urat-urat di leher pria itu tercetak jelas. Gadis ini benar-benar menguras emosinya. Ia lebih suka dengan Ayra yang pendiam, tidak banyak tingkah, dan tidak suka melawan seperti dulu. Tapi sekarang gadis itu mulai berani untuk melawannya.

"Menyingkir atau saya akan dorong kamu?"

Tanpa Elbiru sadari, gadis di depannya saat ini tengah mengulas senyum miring. Agaknya ia sedang merencanakan sesuatu. "Dorong aja kalau bisa!" Ujarnya dengan nada menantang.

Kesabaran Elbiru kini kian menipis. Pria itu sudah tidak sabar ingin segera berjumpa dengan Rossa, kekasihnya.

Dengan sekuat tenaga Elbiru mendorong bahu Ayra agar menyingkir. Namun naas, tangan Ayra malah mencengkram kuat kerah kemeja yang Elbiru kenakan. Alhasil tubuh tegap Elbiru ikut terjatuh menimpa tubuh mungil Ayra yang terjatuh lebih dulu di atas sofa. Persis seperti adegan romantis dalam drama Korea yang pernah Ayra tonton.

Dua pasang mata itu saling bertatapan satu sama lain. Ayra memasang senyum paling manis yang berhasil membuat Elbiru seketika terpaku, sial. Bibir pink gadis itu membuat darah dalam tubuh Elbiru berdesir hebat, ia jadi ingin mencicipi bagaimana manisnya bibir itu sekarang, sialan.

Crazy Wife (Hiatus!)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz