12. Permintaan Maaf

7.1K 757 7
                                    

Hai-hai semuanya!

Masih pada stay di cerita ini kan?

Hari ini author kembali dengan kisah yang lebih seruu dan pastinya bikin baper.

Happy reading 💜
.
.
.
.
Elbiru terus saja mondar-mandir tak jelas di ruang kerjanya. Lelaki itu menggigit kuku jarinya merasa resah, padahal sebelumnya ia sama sekali tidak pernah sekhawatir ini.

Dion yang melihat tuannya pun sampai pusing sendiri. Pasalnya, Elbiru sudah hampir dua jam lamanya hanya mondar-mandir sembari menggerutu tak jelas.

"Ada kah yang bisa saya bantu, tuan?" Ujar Dion pada akhirnya.

Elbiru menghentikan kegiatan mondar-mandir nya lalu menoleh ke arah Dion yang berdiri di samping meja kerja miliknya.

"Apa kau tau sesuatu yang di sukai oleh Ayra?"

Dion menggeleng. "Tidak, tuan. Saya tidak tahu."

Elbiru tampak mendengus. "Percuma saja kau menawarkan bantuan." Dengus nya.

"Permisi tuan!"

Kedua lelaki dengan umur tak jauh berbeda itu serempak mengalihkan perhatiannya ke ambang pintu.

Mbak Dewi berdiri dengan raut wajah yang terlihat takut.

"Ya, kenapa?"

"Emm, anu itu non Ayra tetap tidak mau keluar dari kamarnya, tuan."

Elbiru menghela nafasnya berat. Sejak kejadian tadi, Ayra terus saja mengurung dirinya di kamar. Bahkan gadis itu melewatkan makan siang dan makan malam. Semarah itu kah Ayra padanya?

Ia takut Ayra jatuh sakit jika terus mengurung diri di kamar tanpa makan ataupun minum. Dan yang paling ia takutkan ialah kemarahan kakek, jika pria tua itu tau menantu kesayangannya itu jatuh sakit karena ulahnya siap-siap saja di coret dari daftar pewaris tunggal keluarga Allarick.

"Kau sudah memberikan titipan ku padanya 'kan?"

Mbak Dewi mengangguk. "Sudah, tuan. Tapi," wanita itu tampak ragu untuk melanjutkan perkataannya.

"Tapi apa? Katakan saja!"

Mbak Dewi menelan salivanya kuat-kuat. "Emm, bb-bbunga titipan tuan tadi sudah saya berikan ke non Ayra. Ttt-ttapi bunga itu malah di buang ke tempat sampah oleh non Ayra, tuan."

Elbiru memijit pelipisnya merasa pusing. Ia harus melakukan hal apa lagi agar gadis itu tak lagi marah?

Ia sudah melakukan semua hal yang di sarankan oleh Januar. Memberikan coklat tapi ternyata Ayra tidak terlalu menyukai coklat dan berakhir di lempar ke kandang si Megan, harimau jantan peliharaan kakek Damian yang sengaja beliau taruh di kediaman Elbiru. Lalu seblak, lelaki itu bahkan rela panas-panasan hanya untuk mengantri membeli seblak, tapi Ayra ternyata tidak menyukai makanan itu.

Elbiru yang sudah terlampau hampir gila pun akhirnya memutuskan untuk membujuk gadis itu sendiri. Ia akan meminta maaf di hadapan Ayra, bila perlu berlutut di bawah kaki gadis itu.

Di sisi lain, Ayra tengah menonton drama Korea di laptop dengan posisi tengkurap. Di sekitarnya begitu banyak bungkus snack yang memang sengaja gadis itu simpan di laci untuk simpanan di waktu mendesak seperti ini saja.

"Untung aja gue udah nyetok jajan banyak-banyak. Kalo gak pasti gue udah mati kelaperan." Monolognya kemudian tertawa.

Sebenarnya gadis itu tidak benar-benar marah. Hanya saja ia ingin memberi sedikit pelajaran kepada Elbiru dengan berakting seolah dirinya kini tengah marah terhadap lelaki itu. Tidak tahu saja, seisi rumah ikut terkena imbas karena ulahnya ini.

Crazy Wife (Hiatus!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang