6

39 4 0
                                    

Beberapa hari kemudian adalah penyambutan anggota baru.

Chaeyoung tidak tau seberapa terkenal 'Canine' sekarang ataukah orang-orang brengsek semakin banyak. Karena dalam satu bulan, ada sekitar 5 orang yang bergabung.

Meskipun tidak ada satupun dari 5 orang itu yang menjadi juniornya. Chaeyoung diam-diam tersenyum bangga. Bukankah itu hal bagus?

Itu menandakan bahwa hacker itu memang langka dan Chaeyoung tidak perlu berbasa-basi jika ada anggota hacker baru.

"Tepuk tangan untuk 5 anggota baru kita" Kim Namjoon berseru. Selaku tangan kanan dari Choi Mujin.

Disaat semuanya bertepuk tangan, Chaeyoung hanya menaikan sedikit gelas winenya. Ia benar-benar tidak tertarik dengan acara seperti ini.

Formalitas yang tidak berguna.

"Kamu terlihat bosan. Ingin duduk bersamaku?" tiba-tiba Chaeyoung mendapatkan lelaki asing yang berdiri didepannya. Dan mengajaknya duduk bersama?

Chaeyoung meneliti penampilan lelaki didepannya. Lebih tua dari Tuan.

Chaeyoung mendecih. 

Sebrengsek itu lingkungan 'Canine'. Chaeyoung akui, Chaeyoung sendiri yang mau saat melakukan hubungan badan dengan Tuan-nya. Tapi Chaeyoung termasuk pemilih. Ia tidak akan mau menerima semua ajakan lelaki padanya.

Tuan Choi Mujin juga sama brengseknya dengan lelaki diluar sana. Bagaimana tiba-tiba ada lelaki tua yang mendatanginya jika saja bukan karena mulut sampah Tuan yang menyebarkan dengan siapa saja ia tidur.

"Aku bahkan akan lebih bosan jika duduk denganmu" katanya Chaeyoung.

Lelaki itu mendekat dan berusaha menyentuh pundak Chaeyoung, "Jangan seperti itu. Kamu bahkan belum mencobanya"

Chaeyoung menepis, "Mencoba? Aku tentu lebih tertarik mencoba dengan seseorang yang masih bisa berdiri tanpa tongkat" kata Chaeyoung melirik tongkat emas yang menyangga tubuh lelaki tua itu.

"Sayang, aku mencarimu" 

Pinggang ramping Chaeyoung dirangkul.

Tanpa Chaeyoung menoleh, ia sudah tau siapa yang tiba-tiba ada disampingnya. Suara halusnya selalu membekas diingatan Chaeyoung.

"Tuan maaf memotong pembicaraan kalian tapi aku harus membawa kekasihku. Aku merindukannya" kata Jimin dengan mendekatkan wajahnya pada leher Chaeyoung. Menciumnya pelan.

Chaeyoung masih diam.

"Benarkan sayang?" tanya Jimin dengan mengarahkan wajah Chaeyoung padanya.

Lagi dan lagi, Chaeyoung masih diam. Membiarkan Jimin melakukan permainannya.

Jimin semakin mendekatkan wajahnya. Mata Jimin juga turun ke arah bibir Chaeyoung.

Wajah keduanya semakin dekat dan,

"Sayang, apakah tidak masalah berciuman didepan orang tua?"

Sontak bibir Chaeyoung tertarik. Ia tersenyum.

Apalagi saat lelaki tua itu akhirnya pergi karena sindiran Jimin yang halus namun memalukan.

Chaeyoung melihat kepergian lelaki itu dengan senyumnya yang semakin mengembang. Jimin sendiri masih menatap Chaeyoung yang didepannya.

Sangat cantik saat tersenyum.

"Aku suka leluconmu" kata Chaeyoung kembali menolehkan wajahnya pada Jimin tapi,

Jarak wajah keduanya masih sangat dekat. Itu membuat Chaeyoung sedikit kaget dan otomatis memundurkan tubuhnya ke belakang. Memberi jarak.

Jimin kemudian tersenyum, "Aku juga menyukaimu, nona"

Stuck On YouWhere stories live. Discover now