22. Dia Kembali!

6.5K 340 5
                                    

Enjoy....

Sudah seminggu semenjak pulang dari villa. Sudah seminggu juga, hubungan Ciya dan Riko semakin intens, begitupun dengan Raka dan Claudia. Walaupun gadis itu masih belum sepenuhnya lepas dari Angkasa, Raka tidak pernah menyerah untuk terus mendekati Claudia.

Hubungan Alana dan Angkasa masuk pada step baru. Angkasa pernah sekali membawa Alana bertemu kedua orangtuanya. Walaupun tidak mengenalkan Alana sebagai pacarnya, kedua orang tua Angkasa sudah bisa menebak, bahwa gadis yang dibawa Angkasa adalah kekasihnya. Alana cewek pertama yang Angkasa ajak untuk bertemu kedua orangtuanya. Walaupun jauh sebelumnya ada Claudia, tapi gadis itu sudah dianggap sebagai putri dirumah ini juga. Claudia menjadi teman kecil Angkasa, karena rumah keduanya yang bersebelahan. Namun, setelah masuk SMP, Claudia dan keluarganya pindah, dan hari itu menjadi momen paling menyedihkan untuk Angkasa maupun Claudia.

Selain Claudia, Angkasa juga memiliki teman kecil lain. Dia juga seorang gadis yang sangat imut dimata Angkasa. Gadis itu tinggal persis didepan rumah Angkasa. Namun, setelah ulang tahunnya yang ke 11 tahun, gadis itu pindah ke Australia, mengikuti kedua orangtuanya yang bekerja disana.

Diantara Angkasa dan Riko, gadis itu lebih sering bersama Riko, karena sifat cowok itu yang jail dan selalu menggodanya. Sedangkan Angkasa, cowok itu memperlakukan teman kecilnya itu seperti seorang adik manis, yang selalu dituruti apapun keinginannya.

Ciya kecil dulunya sangat iri dan cemburu pada Claudia dan Gadis itu, yang sangat mudah mendekati abangnya. Berbeda dengan dirinya yang selalu dipandang sinis, bahkan tak jarang Angkasa berperilaku kasar pada Ciya. Sesekali ada Riko yang bermain bersama Ciya, tapi karena memiliki karakter yang berbeda dengan Riko, cowok itu lebih memilih bersama teman kecilnya. Ciya dulu sangatlah datar, tidak pandai bergaul dan selalu bersama kucingnya. Berbeda dengan Riko yang aktif, suka menggoda temanya, bahkan bermain lari-larian.

Setelah bel istirahat berbunyi, Riko seperti biasa menunggu Ciya didepan kelas gadis itu.

Setelah melihat kedatangan calon kekasihnya itu, Ciya segera menghampiri Riko. Ia tersenyum lembut pada cowok jakun yang entah kenapa semakin candu baginya.

Anjir, sok cantik banget gue? Haduh, berondong jaman sekarang makin gak ngotak yah kalau lagi fall in love.. kkkk, gatau aja dia, kalau jiwa gue udah tante-tante! Eh, 21 tahun kok tante sih, mbak-mbak maksud gue! - batin Ciya geli. Ini pertama kalinya bagi pemilik jiwa Ciya merasakan dicintai, selama ini gadis itu hanya mencintai orang lain seorang diri.

"Gimana kelasnya hari ini?" Tanya Riko sembari mengacak gemas rambut Ciya.

"Ih!! Jangan diginiin!" Pinta Ciya. Gadis itu kembali merapikan rambutnya. Sementara Riko hanya memandangi Ciya gemas. "Seperti biasa, membosankan!!" Jawab Ciya pada pertanyaan Riko. Yah wajar membosankan, Ciya pernah menjadi siswi SMA yang berprestasi, jadi untuk matpel anak SMA seperti ini, bukan hal sulit apalagi baru baginya.

Tak lagi berbicara, keduanya segera memasuki kantin. Mengambil posisi didekat jendela kantin yang mengarah langsung kelapangan voly. Disana terdapat beberapa siswa dan siswi yang tengah berlatih, karena akan ada event pekan olahraga tahunan yang diselenggarakan di SMA tetangga.

Sebelumnya, Riko telah memesan makanannya secara online. Jadi sekarang, keduanya hanya menunggu makanannya yang akan datang.

"Ko, menurut Lo, Raka pantas gak buat Claudia?" Tanya Ciya. Gadis itu sangat tau jika Riko menyayangi Claudia. Jika Riko setujui, artinya lampu hijau kini didapat Raka.

"Hmm, gue udah lama kenal Raka, jadi gue tau baik dan buruknya Raka."

"Jadi?" Tanya Ciya memastikan lagi.

(AKU) TRANSMIGRASI? OH NO! ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang