4. SEPUPU???

326 50 0
                                    

Perusahaan AS

"TAP TAP" wanita cantik itu masuk kedalam perusahaan. Ya, ia akan makan siang bersama Malvin Arkana Satya. Presdir perusahaan.

"Nona Rani, boleh aku masuk bertemu Malvin?" Tanyanya pada Rani, sekretaris Malvin.

"Nona ay..." Rani mendongakkan kepala menatap wanita yang baru datang itu. "Wanita ini datang sangat cepat.." batinnya.

"Apakah dia sibuk?" Tanyanya sembari menyelipkan rambut ke belakang telinga.

"Tolong tunggu di ruang tunggu sebentar. Saya akan memberitahu tuan Malvin kalau anda disini."

"Baiklah, terimakasih Nona Rani." Balasnya. Lalu melangkah menuju ruang tunggu. "Kalau aku mau mendapatkan cinta Malvin, aku harus bersikap bijak. Aku Ayana, tidak akan bersikap angkuh seperti wanita lainnya. Hanya dengan cara ini aku bisa menjadi istri presdir dan membuat para wanita di kota Y iri padaku!" Ucapnya dalam hati serta tersenyum miring.

Rani melihat gelagat Ayana. "Kenapa semua wanita ini bermimpi menjadi Nyonya keluarga Satya!" Batinnya. "KRIIINGGG" suara itu menyadarkannya dengan segera ia mengangkatnya.

"Halo, ini kantor presdir."

"Nona Rani, seorang gadis muda yang mengaku hamil dengan anaknya ingin bertemu dengannya." Balas seberang sana.

"Oh, biarkan dia naik." Rani tersenyum. "Dia datang! Aku mau lihat tampang gadis yang membuat tuan Malvin marah!" Katanya dalam hati. Ia sangat penasaran pada gadis itu.

Pintu terbuka perlahan menampakan gadis kecil yang membawa kotak makan itu.

"Halo, kak Rani.." sapa Naira seraya mendekati Rani.

Rani terkejut. "Sejak kapan Malvin mengubah seleranya? Apakah belakangan ini lolicon sedang populer?" Batinnya. Lalu dengan cepat ia menetralkan ekspresi wajahnya. "Oh, ah kau ingin bertemu tuan Malvin? Aku akan pergi.." Rani belum menyelesaikan kata-katanya. Dengan cepat Naira menimpalinya.

"Tidak! Aku hanya ingin dia makan sesuatu yang aku buat..itu..itu saja sudah cukup bagiku" tangannya menyodorkan kotak itu pada Rani.

"Gadis kecil, kenapa kau tidak menunggu di ruang tunggu? Aku akan segera memberitahu presdir Malvin." Rani tak menerima kotak makan itu. Ia mengusap kepala Naira lembut.

"Terimakasih, kakak cantik" balas Naira, ia segera menuju ruang tunggu.

"Akhirnya aku bisa melihat pertunjukan yang seru" ucapnya lirih sambil tersenyum lebar.

Ruang tunggu

Ayana sedang memoles ulang wajahnya agar terlihat tetap cantik di depan Malvin. Sesekali ia membenahi pakaiannya dan berlenggak lenggok. Pintu terbuka..

"Malvin, kau.." katanya terhenti mukanya berubah jadi masam ketika yang muncul bukanlah Malvin melainkan gadis kecil. "Eh, siapa kau?" Tanyanya tak suka.

Naira membulatkan matanya. "Oh, ada wanita lain. Humph, dia pasti menunggu si kucing itu." Batinnya. Dalam sekejap ia merubah ekspresinya.

"Oh, aku lupa memperkenalkan diriku. Halo, aku Rara, aku adalah konsultan pencitraan yang dipekerjakan oleh grup AS." Gadis itu tersenyum lebar. Pikiran untuk menjahilinya muncul tiba-tiba.

"Konsultan pencitraan, apa yang kau lakukan disini?" Ayana mengernyitkan dahinya.

"Nona, kau pasti sedang menunggu Malvin. Oh, presdir Malvin kan? Apakah kau ingin aku meriasmu?" Naira mengacungkan telunjuknya sembari tersenyum ramah.
"Aku sangat pandai merias. Meskipun aku terlihat seperti remaja, aku sudah 28 tahun! Ini adalah efek riasan ajaibku!" Lanjutnya.

~PERFECT~ [END]Where stories live. Discover now