The Loop : Chapter 3

7 1 0
                                    

Disclaimer : I do not own Gundam Seed


Lagi lagi Cagalli bangun sambil terengah-engah, lagi-lagi ia dibangunkan oleh bunyi alarm ponsel yang ada di meja samping tempat tidurnya. Matanya langsung mencari jam dinding di atas pintu masuk kamarnya. Waktu menunjukkan pukul 07.37, semua akan terulang kembali, ia tidak punya banyak waktu. Cagalli buru-buru mencari ponsel. Tanpa pikir dua kali, ia segera menelpon Athrun. Kepala Cagalli sangat penuh, sambil menunggu Athrun mengangkat teleponnya, berbagai pertanyaan timbul dalam pikiran Cagalli. Kenapa hal ini bisa terjadi? Apa dia sedang bermimpi? Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa ia mengulang-ulang hari dan jam yang sama? Ledakan itu berasal darimana? Jika ia tidak mengulang hari, artinya apakah artinya dia sudah... Telepon tersambung, Cagalli masih belum tahu apa yang harus ia katakan. Ia hanya terpikir meminta bantuan Athrun. Ia mengecek lagi jam dindingnya, keretanya datang pukul 08.00, lalu ada jeda sekitar 2 menit sampai keretanya berangkat dari stasiun, dan 3 menit setelah kereta jalan, ledakan itu terjadi. Masih ada sekitar 20 menit sebelum ledakan terjadi.

"Halo?", Athrun mengangkat telponnya.

"ATH!"

Cagalli langsung menceritakan semua kejadian yang ia alami. Mulai dari mimpinya yang pertama sampai saat ini. Ia tidak memberikan ruang untuk bertanya pada Athrun sampai ia selesai bercerita, karena ia dikejar oleh waktu. Jika tidak begitu, ledakan itu pasti akan terulang lagi tanpa ada tindakan apapun.

"Kita tidak punya banyak waktu Ath, kau tahu apa yang bisa kita lakukan?"

Athrun diam sejenak, tidak meresponnya sama sekali. Sepertinya sedang berpikir.

"Cagalli. Apa kau sedang sakit? Kau pasti habis mimpi buruk. Aku kesana ya? Kebetulan aku memang sedang off hari ini. Rencananya aku akan menjemputmu saat kau pulang kerja, tapi sepertinya kau sedang tidak sehat, ya? Kau berbaring ya sampai aku datang."

Tentu saja, Cagalli sudah menduganya, Athrun tidak mungkin langsung percaya padanya. Siapa yang akan percaya? Jika ia sendiri yang mendengar Athrun bercerita seperti dirinya, reaksinya pasti akan sama. Memangnya dia cenayang yang bisa mengetahui tentang masa depan? Dilihatnya jam dinding menunjukkan sudah menunjukkan pukul 07.50. Tinggal 15 menit lagi waktu yang tersisa. Cagalli pun terdiam, ia berpikir keras.

"Cags? Aku jalan sekarang ya. Aku akan mematikan telponnya."

"Ath tunggu! Percayalah padaku. Tolong cek CCTV stasiun!" Cagalli mencoba sekali lagi. Ia meyakinkan dirinya walau Athrun tidak langsung mempercayai kata-katanya, tapi Athrun pasti mengerti kalau dia tidak akan berbohong untuk masalah seperti ini.

"CCTV stasiun?"

"Iya, kau bisa melakukannya 'kan? Kumohon… Kita hanya punya waktu 15 menit sebelum kejadian ini terulang lagi."

Athrun terdiam cukup lama, sebelum akhirnya menjawab. Sepertinya untuk sementara ia memutuskan untuk sedikit mempercayai ucapan Cagalli. "Kau tahu 'kan butuh waktu untuk meminta izin mengecek CCTV? Lagipula, stasiun itu bukan daerah kewenanganku."

"Aku tahu. Tapi kau bisa meretasnya 'kan? Kau bisa meretasnya menggunakan database kepolisian? Ya 'kan Ath?" Cagalli memohon sambil melirik resah ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 08.02. Cagalli tahu, bukan hal sulit untuk Athrun mengabulkan permintaannya, karena Athrun adalah bagian dari kepolisian intelijen. Meretas CCTV adalah sesuatu yang lumrah ia kerjakan.

"Ath?"

DUAAAAAAAAAAR!!

Terdengar suara ledakan yang mengejutkan Cagalli. Apartemennya sedikit bergetar, Cagalli panik. Ledakan itu sudah terjadi.

"Ath, kau dengar itu?!"

Athrun hanya diam, sepertinya mencoba mendengar suara ledakan yang dikatakan Cagalli.

"Ath, kau harus cek CCTVnya sekarang juga! Kumohon!"

Athrun tidak menjawab lagi. Tak lama kemudian, terdengar suara klik klik di seberang telepon. Cagalli nenunggu sambil menggigit bibirnya. 5 menit terlewati, Athrun masih berkutat dengan apapun yang dilakukannya.

DUAAAAAAAAAAR!!

Cagalli mendengar ledakan yang kedua, namun jaraknya lebih dekat. Dirinya panik. Kenapa ada dua ledakan?

"Ath, kau dengar itu? Ada ledakan kedua!"

"Cags! Segera pergi dari situ!"

"Athrun, kenapa ini-"

Ngiiing ngiiing ngiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing ngiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing

Cagalli terbelalak, bunyi dengungan yang Cagalli dengar sebelum ledakan kembali terdengar. Tiba-tiba bunyi seperti gemuruh yang sangat besar terdengar. Apartemen Cagalli berguncang, meluluhlantakkan dinding. Atapnya retak dan puingnya mulai berjatuhan dari atas. Lagi-lagi untuk kesekian kalinya, bagi Cagalli semua terlihat gelap.

The LoopWhere stories live. Discover now