Epilog

10 4 0
                                    


Namun Athrun malah menolak dan berkata, "Cagalli, bagaimana kalau kita menikah besok saja?" 

Tanpa peringatan, Athrun melontarkan pertanyaan itu seakan pertanyaannya adalah kata-kata yang normal. Namun ada alasan mengapa Athrun tiba-tiba mengatakan hal itu. Sebenarnya ada hal yang tidak diceritakan Athrun pada Cagalli. Walaupun Athrun juga mengalami time loop. Bedanya Athrun sempat menyaksikan bagaimana kematian Cagalli pada timeline yang pertama. Benar, Athrun melihatnya terbujur kaku di ruang mayat rumah sakit. Cagalli meninggalkannya dan hanya ada pesan singkat terakhir yang menyatakan ia terlambat bangun, teleponnya pada pagi itu tidak terkangkat oleh Cagalli sehingga Athrun belum sempat mendengar suaranya lagi. Athrun memohon sambil menggenggam kalung haumea yang Cagalli pernah berikan kepadanya, ia meminta waktu satu kali lagi, satu kali lagi untuk bertemu dengan orang yang dicintainya. Ia masih ingin bersamanya. Waktu mereka begitu singkat. Walau sudah 15 tahun bersama, tapi baru setahun mereka menjalani hubungan. Ia masih ingin bertemu Cagalli dan hidup bersamanya. Mungkin saat itulah terjadi keajaiban dan tiba-tiba ia berada pada hari dimana loop terjadi, anehnya ia tidak ingat apapun setelah kalung haumea di lehernya bersinar. Yang terakhir ia ingat adalah ia meninggal bersama Cagalli ketika hendak kabur dengan motor sportnya, sejak itu Athrun masuk ke dalam time loop yang sama dengan Cagalli dan ia berhasil menggagalkan aksi terorisme besar-besaran yang akan terjadi di stasiun dan daerah sekitarnya.

Mengingat hal itu, memicu Athrun untuk meminang Cagalli sesegera mungkin. Memang tidak romantis, tapi Athrun tidak mau terlambat lagi. Nanti jika ada waktu, dia akan mempersiapkannya dengan lebih baik. Tapi untuk saat ini ia harus mengatakan niatnya dulu, pikir Athrun.

Cagalli tidak mengatakan apapun, sambil kembali memeluk Athrun dengan erat. Ia menganggukkan kepalanya.

The LoopWhere stories live. Discover now