0: 35

4.4K 212 15
                                    

Hari yang cerah ini begitu kontras dengan ke adaan markas 1sivage yang begitu terasa ramai. Dengan guyonan lucu yang Beni lontarkan serta celetukan balasan-balasan yang tidak kalah menggelitiknya.

Tapi itu tidak berlaku dengan dua sejoli yang sedari tadi menepi dari keramaian di tengah ruangan. Siapa lagi kalau bukan Mikey dan Attaya. Kedua orang itu lebih memilih menghabiskan waktu bersama di halaman belakang.

Dengan kepala Attaya yang bersandar nyaman di dada bidang milik Mikey, serta tangan cowok itu yang sibuk memainkan tangan lentik milik gadis dalam dekapannya itu sedangkan tangan lainnya memeluk perut Attaya.

"Jadi gimana?"

Attaya mendongak, demi bisa melihat wajah tampan milik Mikey. "Gimana apanya?"

"Lo mau jadi pacar gue Attaya"

Astaga Attaya tidak pernah menyangka bahwa Mikey akan melontarkan perkataan itu lagi. Entah yang ke sudah berapa kalinya cowok itu mengajaknya pacaran. Dari Attaya menginjakkan kakinya di markas 1sivage, Mikey sudah melontarkan kata-kata itu.

Sungguh ada yang tidak baik-baik saja di dalam diri Attaya jika mendengar ucapan itu.

Entah kenapa jantung Attaya berdetak tidak normal. Ini bukan seperti biasanya, perutnya seolah terdapat banyak kupu-kupu berterbangan. Bahagianya melebihi setiap untaian kata romantis yang cowok itu selalu ucapkan padanya.

Kenapa rasanya begitu berbeda. Attaya sudah pernah bilang bahwa dia tidak akan pernah membuka hatinya. Dia terlalu takut mengenal cinta.

Tapi, kenapa jika bersama Mikey perasaan itu terasa berbeda. Seolah cowok di belakangnya itu adalah orang khusus tuhan datangkan untuknya. Dari awal mereka bertemu, semua terasa berbeda.

"Apa kalau gue nolak, lo akan memaksa"

Mikey mendekatkan wajahnya pada wajah gadis dalam pelukan hangatnya itu.

"Itu keputusan lo Attaya. Gue nggak bisa memaksa, tapi gue pastiin lo nggak akan bisa pergi dari gue"

Gimana, gimana ... tidak mau memaksa, tapi Mikey tidak mau dia pergi. Bukan kah itu sama saja.

"Kalau gue nerima lo"

"Gue akan segera nikahin lo"

Raut terkejut nampak di wajah Attaya. Cewek itu tidak pernah berfikir bahwa Mikey akan mengatakan perkataan itu. Terdengar serius memang, tapi sulit untuk di percaya.

"Attaya, gue udah sering berbagi kehangatan dengan lo. Bahkan gue tau setiap jengkal tubuh lo, tidak ada yang pernah terlewatkan. Dan gue benci jika harus berbagi atau biarkan orang lain menyentu lo. Dan yang terpenting, gue nggak mau lo pergi"

Kata-kata itu sukses membuat Attaya terdiam. Dia tidak tau harus bagaimana. Hanya ada ritmet jantungnya yang kini melodinya begitu ribut dan tak terkendali.

"Dengan cara menikah, gue bisa mengikat lo di sisi gue" lanjut cowok itu begitu sungguh-sungguh.

Apa sekarang Attaya merasakan jatuh cinta pada ketua geng motor 1sivage itu.

Kenapa organ yang ada di dalam dada bagian kirinya itu begitu berdetak cepat seolah dia barus saja di kejar sesuatu yang menakutkan.

Mendengar segala kalimat yang menurut Attaya itu tidak lah romantis, tapi berhasil menciptakan seulas kurva manis di bibirnya. Terasa begitu menggelitik.

"Gue takut Attaya, kalau lo pergi dari gue" lirih cowok itu, tapi terdengar menyakitkan.

Attaya lansung saja mengambil tangan Mikey dan menggenggamnya erat.

my Sweet GangsterUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum