Biasakan vote sebelum membaca.
---
Saat (Name) memanggil namanya..
________
Kini (Name) tengah berada di tempat dimana Nagi latihan bola bersama teman-temannya. (Name) malu sekaligus senang ketika Nagi mencetak gol dan berteriak 'Sayang kau lihat itu, kan?!' Kepadanya berkali-kali.
Saat istirahat tiba, Nagi langsung berlari ke arah (Name).
"Astaga, pelan-pelan Nagi!"
Raut wajah Nagi seketika berubah menjadi cemberut, kemudian berucap. "Kenapa kau masih memanggilku dengan nama depan? Jangan panggil itu, panggil aku Seishiro!"
"E-ehh?"
Nagi mentap (Name) serius, kemudian berucap. "Aku bilang panggil aku Seishiro."
"T-tunggu dulu! Kenapa tiba-tiba? Perasaan kemarin-kemarin kau tidak mempermasalahkan itu," ucap (Name) dengan wajah yang memanas.
"Habisnya kita sudah bersama selama setahun, tapi kau masih memanggil margaku. Aku ingin kau memanggil namaku, (Name)."
"Umn.. S-seishiro?"
Nagi seketika terdiam.
"S-seishiro?"
"..."
"..."
"..."
"Seishiro? Ada apa–"
*greb!
"Eh?! Sei?!"
"Panggil aku terus seperti itu!" Pinta Nagi sembari memeluk (Name).
"Tunggu Na– Seishiro kau berkeringat!"
"Masa bodo, nanti kalau kita sudah menikah kita akan berkeringat bersama!"
"HEI! APA-AP–!"
*DEG!
(Name) seketika terdiam, wajahnya perlahan memanas. "Ja-jantungnya Nagi.. berdetak sangat keras!"
"Seishiro–"
"Diam."
(Name) diam. Membiarkan Nagi memeluknya erat selama beberapa saat.
"Oy! Nagi! Ayo kita main sekali lagi!" Teriak salah satu teman setimnya Nagi.
"Sei, kau dipanggil."
Nagi melepaskan pelukannya, kemudian menghela nafas. (Name) benar-benar terkejut, pasalnya wajah Nagi benar-benar merah.
Nagi mendekatkan wajahnya pada telinga (Name), kemudian berbisik. "Kau membuat wajahku seperti tomat rebus, tunggu aku saat pulang nanti."
Setelah mengucapkan itu, Nagi langsung pergi kembali bermain bersama teman-temannya. Meninggalkan (Name) yang terdiam dengan wajah yang memerah seperti tomat.
"EEEHHHHHHH?!?!!?!?!?"
________
.. ntah apa yang ia akan lakukan nanti.
