1O/1O

9.6K 1.1K 245
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
---

Sekarang...

________

Kini, (Name) tengah duduk dikursi dengan Nagi yang tidur dipahanya. (Name) menatap cincin yang Nagi berikan saat melamarnya, sembari tersenyum. Cincin itu sangat cantik. (Name) benar-benar tidak menyangka akan menikah dengan seseorang yang ia cintai.

Saat tengah asik melihat cincin lamaran, (Name) tiba-tiba tersentak ketika tangan Nagi memegang tangannya.

Saat tengah asik melihat cincin lamaran, (Name) tiba-tiba tersentak ketika tangan Nagi memegang tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ah.. maafkan aku, Sei. Habisnya cincin ini sangat cantik, aku sangat menyukainya!" Ucap (Name).

Nagi tersenyum kecil, kemudian berucap. "Apa punggungmu masih terasa sakit?"

Mendengar ucapan Nagi, sontak wajah (Name) memerah tipis. "U-um.. sedikit."

"Maaf, ya. Aku seharusnya berhenti saat kamu bilang lelah," ucap Nagi.

"Tidak apa kok! Mungkin karena rasanya terlalu nik..mat, jadi kamu tidak bisa berhenti.."

*Blush!!

Wajah keduanya memerah. Aktivitas malam mereka benar-benar panas jika diingat-ingat, Nagi yang terlihat malas tidak disangka sangat bersemangat saat melakukannya.

"H-hey, mendekatlah," ucap Nagi.

"Eeh? Um.."

(Name) mendekatkan wajahnya pada wajah Nagi, kemudian..

*cup.

.. Nagi mencium bibirnya.

Nagi menutup wajahnya menggunakan tangan, "sialan, panas."

(Name) yang melihat itu lantas terkekeh, "Sei kamu sangat lucu! Jangan ditutup, aku mau lihat," ucap (Name) sembari berusaha untuk menyingkirkan tangan Nagi.

"T-tidak mau, hentikan. Ini memalukan."

"Kita sudah suami istri, loh. Tidak memalukan kok, ayo jangan ditutup!"

Nagi menghela nafas pelan, kemudian menjauhkan tangannya dari wajahnya. (Name) benar-benar terkejut. Pasalnya wajah Nagi benar-benar merah seperti tomat rebus.

"P-puas?" Tanya Nagi sembari mengalihkan pandangannya.

(Name) tertawa pelan, kemudian mencubit pipi Nagi gemas. "Iyaaa iyaa aku puass~ Dasar bayi besar."

"Apa-apaan itu! Jangan panggil aku bayi! Tinggiku 190 cm!"

"Iyaa makanya kusebut bayi besar, kamu sangat menggemaskan tau! Tidak heran dulu banyak yang menyukaimu," ucap (Name).

"Kalau begitu aku minta susu."

"Eeh?"

"Kamu bilang aku bayi, kan? Aku minta susu," ucap Nagi sembari menatap (Name) lekat. Seketika wajah (Name) memerah.

"B-bukan begitu! Tapi–hng! Seishiro!"

Nagi membuka pakaian (Name), kemudian menjilat perutnya. "Aku tegang, ayo lanjutkan lagi pagi ini."

"Tidak tidak! Tunggu sebentar! Aku–aahh~!"

*ting tong~

Keduanya seketika tersentak, (Name) menutup mulutnya dengan cepat. Nagi yang mendengar bel rumahnya lantas kesal.

"Siapa, sih?! Kamu kenapa menutup mulut?" Tanya Nagi.

(Name) membuka mulutnya, "a-apa suaraku terdengar sampai keluar?" Tanyanya pelan setelah itu kembali menutup mulutnya.

Nagi terkekeh, kemudian mengelus kepala (Name). "Tidak mungkin, sayang. Aku cek siapa yang datang dulu, ya?" Ucap Nagi dan dibalas anggukan oleh (Name).

*ceklek.

"Oh, Reo."

"Hey, Nagi! Sudah lama semenjak kau menikah dengan (Name), bagaimana kabarmu?!" Tanya Reo sembari memegang pundak Nagi.

"Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?"

"Aku sangat baik! Kau tau Nagi? Istriku hamil!" Ucap Reo semangat.

Mata Nagi seketika membulat. "Eeh? Serius?"

"Ehh?! Benarkah itu, Reo?!" Tanya (Name) yang ikut menghampiri Nagi dan Reo.

"Iya! Ah sialan, aku sangat bahagia!! Makanya aku datang kesini untuk mengajak kalian double date bersamaku."

"Double date? Kemana?"

"TURKI!"

"EEHHHHHHH!?!??!"

"T-tunggu sebentar Reo, kami belum lama ini menikah jadi uangnya–"

"Aku yang bayar! Aku yang akan urus semuanya, kalian tinggal ikut saja!"

"Tapi–"

"Okay."

"Eh? Sei?!"

"Kapan lagi kita ke luar negeri gratis?" Ucap Nagi sembari tersenyum kecil.

"Bagus, kalau begitu 2 hari lagi kita berangkat ya! Aku pulang dulu, sampai ketemu 2 hari lagi Nagi, (Name)."

"Ya, salam untuk istrimu, Reo."

Setelah berbincang-bincang, Reo pun pergi. Nagi pun dengan cepat menggendong (Name) ala bridal.

"Uwah! Tunggu, Sei! Kamu mau ngapain?!" Tanya (Name) panik sembari menggeliat di gendongan Nagi.

"Lanjutkan yang tadi." Nagi menutup pintu rumahnya, kemudian berjalan ke arah kamar.

"Mampus aku!" Batin (Name).

________

.. Nagi dan (Name) sudah jadi suami istri.

Cr: @/Fuyumi0321 on Twitter.

Akhirnya tamat!
Gimana nih sejauh ini? Boleh kasih tau dikolom komentar? Terima kasih! :>

Ayo tebak, habis ini aku up ver siapa? 😋

-✔𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 : Nagi SeishiroWhere stories live. Discover now