•| Terlibat dalam hidup Zara |•

32 7 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan yang hampir memakan waktu satu jam, Arkana dan Zarasya akhirnya sampai di warung sate yang Zara maksud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menempuh perjalanan yang hampir memakan waktu satu jam, Arkana dan Zarasya akhirnya sampai di warung sate yang Zara maksud.

Untung saja mereka tidak bergerak disaat jam pulang kerja maupun sekolah, bisa-bisa mereka akan menghabiskan waktu berjam-jam hanya karena terjebak kemacetan.

Tapi percayalah, perjalanan mereka tidak semulus itu. Tentu saja penyebabnya karena Zara yang salah membaca map. Padahal Zara rasa sudah benar apa yang ia arahkan pada Arkana. Nyatanya mereka malah tersasar entah kemana, Zara tidak tahu.

Akhirnya Arka mengambil alih ponsel Zara yang menunjukkan arah menuju Sate Madura Pak Untung- begitulah yang tertulis di ponsel Zara.

Dan kalian tau apa yang terjadi setelahnya, Arka hanya perlu beberapa saat saja mengamati layar ponsel Zara. Lalu laki-laki itu mengembalikan benda pipih milik Zara, dan mereka sampai ditujuan dengan selamat tanpa map.

"Gak serame kemarin ya ternyata," gumam Zara.

"Baru buka kayaknya, lagian ini kan bukan jam makan, jadi sepi," ujar Arka menganggapi.

Zara hanya mengangguk lalu berjalan kearah meja kosong yang berada paling pojok ditenda itu. Tempat yang sama saat dirinya makan bersama Albi.

"Ra, kamu mau pesan apa?" Tanya Arka yang berdiri disamping Abang tukang sate.

"Sate ayam Ka," balas Zara sedikit meninggikan suaranya, agar Arka dapat mendengar ucapannya.

Setelahnya Zara fokus pada ponselnya hanya untuk berselancar di sosial media.

Tak butuh waktu lama, Arka duduk di kursi seberang Zara setelah memesan orderan mereka.

"Kamu lebih suka seblak atau sate Ra?" tanya Arkana.

Zara mengalihkan pandangannya dari benda pipih ditangan gadis itu. Matanya melirik ke atas kanan untuk membayangkan rasa dua makanan yang disebutkan oleh Arka.

"Seblak kayaknya. Kalo sate dulu aku sering makan, Mama juga kalo taun baru gitu suka bakar-bakar bikin sate. Tapi kalo seblak, aku baru pertama kali coba. Yang waktu itu sama kamu," papar Zara.

Arka mengangguk-anggukkan kepalanya merespon jawaban Zara. "Nanti kabari aku kalau mau makan seblak lagi."

Zara menatap Arka jengah. "Alah, waktu itu kamu tiba-tiba batalin janji mau ajak aku makan seblak," cibir Zara.

"Ya, kan, waktu itu aku benar-benar ada urusan Raaa." Arka membela diri.

Zara hanya mencibirkan bibirnya mendengar penjelasan Arka. Fokusnya sudah teralih pada tukang sate yang mengantarkan pesanan mereka.

"Makasi Bang," ucap Arka pada tukang sate yang meletakkan dua porsi sate dihadapan mereka.

"Terima kasih Mas." Zara juga ikut mengucapkan terima kasih dengan senyum manisnya.

ZARASYA [ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang