Chap 9. GZ bertemu dengan dia

3 2 0
                                    

Dihari yang cerah ini sehabis pulang sekolah seorang Gazandra mampir ke toko buku untuk membeli buku novel kesukaannya
dan untuk memperluas wawasan buku pernovelannya

ia memilih milih buku yang ingin ia baca dan resapi ceritanya,
Gazandra masih bingung buku apa yang akan ia beli, setelah memilih buku yang cukup lama ia pun terpikat kepada buku yang berjudul.
*Dia hanyalah teman khayalanku*

Gazan tersenyum melihat buku yang ia cari sejak tadi akhirnya ketemu juga

beberapa saat ada cewe yang ingin memilih buku juga
Cewe yang sekarang berada di samping Gazan tersebut ia sesekali melihat gazan dan buku yang gazan pilih ia pun menyatukan alisnya
tandanya cewe itu sedang heran kepada Gazan mengapa gazan tidak memilih buku yang keren seperti cerita geng motor, knpa ia lebih memilih cerita yang membosankan tersebut?
cewe itu yang sedari tadi penasaran akhirnya ia menanyakan sesuatu kepada Gazan

"Lo cowo, tapi selera lo kok buku yang kya gitu, seharusnya cowo identik dengan buku buku yang keren seperti yang gue pegang ini, knpa lo ga milih buku ini aja??" tanya cewe tersebut lalu menyodorkan buku yang ia pilih tadi

Gazan tersenyum tipis lalu ia mengatakan
"Selera orang berbeda beda, mungkin kebanyakan cowo menyukai cerita seperti itu, tapi saya kurang menyukainya, jadi itu buat anda saja, karna itu selera anda bukan selera saya" jawab Gazan dengan tenang lalu sesekali tersenyum kepada cewe itu

cewe itu merasa sangat ada yang tidak beres sama seorang cowo di sampingnya ini, lalu ia pun menanyakan hal yang ia ingin tanyakan kpda nya

"Lo suka buku sadih? atau lo mempunyai masalah jadi ingin meluapkan kesedihan lo dengan membaca buku itu?"

"Mungkinn, semua orang pasti mempunyai masalah kok, bukan gue aja banyak di dunia yang bahkan kesulitan untuk makan saja, seharusnya gue bersyukur dengan keluarga gue, ya walaupun isi didalamnya itu iblis semua" balas Gazan

cewe itu memperhatikan gazan dengan seksama, lalu ia menyodorkan tangannya dengan berkata

"Nama gue Keyza Kenzia Sanjaya, panggil aja terserah lo"

Gazan menerima tawaran jabat tangan cewe itu lalu ia pun memperkenalkan namanya

"Nama gue Varelio Gazandra Kelvino, panggil aja Gazan, umm gue boleh ga manggil lo aya??" tanya Gazan kepada keyza

keyza mengangguk mengiyakan tandanya ia setuju

"namanya lucu, tapi orang nya kek preman"ledek Gazan

Keyza melotot tajam ke arah Gazan lalu mendekatkan tubuhnya supaya lebih dekat dengan gazan

gazan yang tau keyza mendekat, ia pun refleks mundur

" Lo bilang apa tadi? lo mau gue gigit?" ancam keyza

"widihh yang kalem ya neng, cuma bercanda kok"

"gue juga cuma bercanda elah, serius amat lo"

gazan yang mendengar respon keyza ia mendelik tidak suka

lama kelamaan mereka bercanda dan sesekali mengobrolkan tentang buku novel kesukaan mereka
gazan teringat hari ini mulai gelap
sekarang pukul 17.30 ia panik dan langsung berdiri
keyza melihat wajah panik gazan pun ikut berdiri dan menanyakan apa yang ia pikirkan sekarang

"Zan, lo kenapa?" tanya keyza

"Aya gue harus pulang sekarang, udah mau malem ini nanti gue takut di marahin sama ortu gue, bye lain kali bisa ngobrol lagi yaa"jawab gazan lalu ia berlari untuk bisa cepat sampai kerumahnya

keyza yang melihat punggung gazan yang lari tergesa gesa ia hanya bisa menghela nafas

"tuhh bocah bikin gue penasaran, ntar kapan kapan gue sama gang gue selidiki tentang kehidupan dia" ucap keyza dalam hati lalu ia pun pulang



*sampai rumah*

Gazan dengan tergesa gesa lalu ia membuka pintu rumah miliknya, dan terdapat pasang mata yang memandangnya tidak suka, tubuh Gazan bergetar hebat, ia takut, ia juga tidak berani, harus bagaimana ini??

"Enak mainnya hmm? sampai lupa waktu? dasar anak yang tidak tau diri, sudah untung di beri fasilitas yang mewah dan masi saja kau keluyuran" tanya mama nya dengan nada tegas

Gazan menunduk takut lalu ia berkata
"A-akuu hanya telat beberapa menit saja mah, K-kenapa mama mempermasalahkan itu?" jawab Gazan

"SUDAH BERANI MENJAWAB ORANG TUA KAMU? DIMANA ETIKA MU ITU, DIRUMAH INI SUDAH JELAS ADA ATURAN, YANG MENANDAKAN JIKA SALAH SATU DARI KALIAN KALO PULANG LEBIH DARI JAM 17.30 AKAN PAPA HUKUM, KARNA APA?? PAPA GAK MAU PUNYA ANAK YANG NGEBANTAH DAN TIDAK MAU MENURUT SEPERTI KAMU, PAPA HANYA MAU YANG TERBAIK BUAT KAMU SAMA KAKAK KAMU, TAPI KAMU INI SANGAT SULIT DIKASIH TAU, APA PERLU PAPA PUKUL KAMU, BIAR KAMU JERA HAH??
JADILAH SEPERTI KAKAK KAMU, DIA BAHKAN SANGAT PATUH TERHADAP ORANG TUA GAK KAYA KAMU!!!"Bentak sang papa

Gazan yang mendengar bentakan papanya hanya menunduk lemas, ia ingin sekali menjawab pertanyaan papanya itu

"pah,, Gazan hanya telat beberapa menit saja, tapi kenapa papa keterlaluan seperti ini?? papa sama mama jahat" batin Gazandra

"GAZANDRA APA KAU DENGAR?? KENAPA DIAM?? PAPA MAU TAU APA JAWABAN MU ITU?!!"

Gazan tertunduk lemas ia sekarang menangis terisak, Gazan pun memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya supaya orang tuanya itu melihat wajah yang sangat menyedihkan itu

"Pah,, mahh,, Gazan cuma telat beberapa menit aja. dan Gazan pun gak kemana mana cuma ke toko buku buat beli buku kesukaan Gazan, tapi kenapa kalian sangat marah? Gazan gak ngelakuin kejahatan, tapi kalian semarah ini sama gazan"jawab gazan dengan gemetar

kakak nya itu sedari tadi melihat perlakuan orang tuanya terhadap Gazan
ia sendiri sedih gazan di perlakukan seperti itu, apalagi itu anak mereka sendiri,, marsel tidak tahan melihat kelakuan orang tuanya terhadap adiknya ia pun ikut berbicara

" Pah,, mah,, Gazan itu gak salah, dia telat gara gara beli buku dan habis itu aku menyuruhnya untuk membeli buku juga, tapi buku yang kuinginkan tidak ada di tokonya, jadi ia telat datang kerumah pah,"belaa marsel

orang tua mereka yang mendengar jawaban marsel pun lalu mengangguk paham

"baiklah jika dia telat gara gara disuruh oleh mu, tapi lain kali jika telat sampai rumah lagi, papa sama mama gak akan segan segan memukul mu, ingat itu Gazan, sekarang masuk ke kamarmu papa sangat malas melihat muka cengengmu itu!"

Gazan yang mendengar perintah itu ia langsung naik menuju kamarnya.....

*dikamar*

Gazan merebahkan tubuhnya di atas kasur yang sangat empuk itu, ia msih memikirkan bentakan papanya yang tadi

"dia langsung memaklumkan jika sudah menyangkut kakak, padahal kakak gak nyuruh gue sama sekali, sok perhatian, najisss, mending gak usah perhatian, gue bisa hidup tanpa kasih sayang kalian bertiga" batin Gazan
















gaje kannn:)))








आप प्रकाशित भागों के अंत तक पहुँच चुके हैं।

⏰ पिछला अद्यतन: Jul 29, 2023 ⏰

नए भागों की सूचना पाने के लिए इस कहानी को अपनी लाइब्रेरी में जोड़ें!

Xelention's GANGजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें