16. Menderita Sampai Sembuh

260 34 7
                                    

Pete meremat kuat rambutnya, kepalanya panas hampir meledak. Semalaman Pete membolak balik berkas rekam medis milik Saras mulai dari tahun pertama wanita itu masuk ke rumah sakit. Sebenaenya tidak ada yg aneh, hanya saja itu sedikit mencurigakan bagi Pete.

Dari yg Pete lihat riwayat kesehatan mental Saras dari tahun ketahun tidak ada yg salah. Namun seingat Pete, ada waktu dimana Saras mengalami gangguan panik yg cukup parah dan mendapatkan obat obatan dgn dosis lebih tinggi dari sebelumnya. Tapi tidak ada apapun yg tertulis didalam berkas kesehatan milik Saras. Disana hanya tertulis aktivitas dan jenis obat yg sama disetiap laporannya. Seakan rekam medis tersebut dilaporkan hanya untuk formalitas rumah sakit saja.

Berjalan gontai dgn segelas kopi kedua yg dia minum di pagi yg belum terlalu cerah, Pete menyusuri lorong rumah sakit dgn pikiran yg tidak pasti.

Apa yg sebenarnya terjadi?
Ada apa dgn semua kejanggalan ini?
Dan juga kemana perginya orang tua Vegas dan Saras?
Juga bagaimana bisa Saras berakhir melukai Vegas kemarin, bukankah dia menyayangi adiknya?

"Pergi."

Segala pertanyaan yg mengitari kepala Pete tiba-tiba berlari menjauh ketika mendengar teriakan Vegas dari dalam ruangan tempat dia dirawat. Pete belum sempat menemui Vegas lagi setelah kejadian itu. Harusnya dia menemui Vegas lebih cepat, bukan malah menyiksa dirinya dgn mencari tau tentang keluarga mereka.

"Ada apa?"

Pete meletakkan gelas kopinya, tiga orang perawat berdiri agak jauh dari ranjang Vegas. Raut wajah kesal dan frustasi terlihat jelas pada wajah mereka. Bahkan satu diantaranya memilih untuk pergi ketika Pete datang.

"Kami harus mengganti perbannya, tapi dia tidak mengijinkan kami menyentuhnya sedikitpun."

Pete melihat ke arah Vegas, pria itu sangat berbeda dgn dirinya yg sebelumnya. Vegas menekuk kedua lututnya, duduk memojok diatas ranjang dgn kedua tangan yg mencengkeram kuat sprei, tatapannya penuh ketakutan.

Hati Pete terasa begitu sakit melihat bagaimana kacaunya Vegas. Sosok riang penuh tawa yg dulu Pete kenal kini tidak dia temukan lagi pada pria yg tengah diselimuti oleh trauma itu.

"Biarkan aku yg melakukannya."

Pete mengambil peralatan yg dibawa oleh kedua perawat tersebut sebelum meninggalkan Pete bersama dgn Vegas.

Air matanya hampir saja terjatuh setiap kali Vegas semakin bergerak menjauhinya. Satu langkah Pete mendekat kearah Vegas, semakin menjauh pula Vegas darinya. Dan itu sungguh menyakitkan untuk Pete. Sudah berapa lama Vegas menahannya, seberapa dalam dia menderita hingga membuatnya seperti ini. Menyaksikan Vegas yg menatapnya kosong semakin menambah penyesalan dalam diri Pete. Harusnya dia mencari Vegas lebih cepat, namun yg terjadi adalah kedatangannya sudah sangat terlambat. Vegas sudah terkubur begitu dalam, bisakah Pete mengangkatnya kembali?

"Vegas.."

Dia benar-benar ketakutan, bahkan pada sosok Pete yg selama ini dia cintai. Tubuhnya bahkan sedikit bergetar setiap kali Pete berusaha menyentuhnya. Hanya gelengan kepala yg diberikan oleh Vegas mengisyaratkan agar Pete tidak mendekatinya.

"Jangan mendekatiku, kau akan terluka."

Lagi lagi Pete hanya bisa menghela nafasnya ketika Vegas menolaknya. Dengan kasar Pete menyingkirkan air matanya yg tanpa sengaja terjatuh. Sungguh ini sangat menyakitinya.

"Tidak akan ada yg terluka Vegas, mendekatlah."

"Pria jahat itu akan melukaimu, aku tidak mau."

Siapa pria jahat yg dimaksud oleh Vegas, apa dia yg membuat Vegas mengalami trauma? Pete sama sekali tidak mengerti.

(Don't) Leave Me [𝓥𝓮𝓰𝓪𝓼𝓟𝓮𝓽𝓮] ✔️Where stories live. Discover now