11. M | O L I M P I A D E

99 6 0
                                    



"Tapi aku gak punya uang buat jajan, kalo uang nya aku pake nanti aku pulang naik apa?"

"Gue traktir deh, spesial buat lo."

"Beneran?"

"Iya bener lah, ayo."

Mecca tidak bisa berbohong kalau perut nya sangat lapar. Hari ini Alandra tidak mengizinkan Mecca untuk sarapan namun uang saku nya di lebihkan.

Sampai di kantin mereka berjalan menuju pada meja yang kosong. Namun terhenti oleh tangan Devran yang menjulur ke samping.

"Mau kemana?"

"Ke meja yang kosong Kak, kenapa?"

"Gabung sama kita-kita aja, iya gak?"

Mecca dapat melihat Leon dengan Mella sedang asik mengobrol dan makan dalam satu piring, tapi karna kedatangan nya dan Feli jadi aktivasinya terhenti sejenak.

"Gak usah Kak, di sana masih ada meja kosong kok."

Tanpa aba-aba Leon menyodorkan handphone nya pada Mecca. "Fotoin kita," ucap nya santai.

"Enak aja lo nyuruh Mecca, foto sendiri aja kali kan bisa," sahut Feli.

"Gue mau nya di fotoin."

Mecca mengambil handphone tersebut lalu melakukan apa yang di perintahkan oleh Leon. Di dalam foto itu Leon tampak ceria dengan merangkul Mella dan Mella menaruh kepala nya di bahu Leon.

Sakit, namun sudah terbiasa bagi Mecca.

"Udah nih Kak."

Tanpa mengucapkan kata terimakasih, Leon langsung melihat foto-foto tersebut bersama Mella. Mereka tampak lucu bak orang yang berpacaran.

Feli segera menarik Mecca agar menjauh dari meja tersebut. "Lain kali kalo lo di suruh-suruh lagi sama Leon jangan mau."

"Kemarin kan udah deal Fel, berarti udah janji jadi gak bisa di ingkari gitu aja," jawab Mecca lesu.

"Leon cuma bikin lo sakit hati doang Ca."

"Tapi Kak Leon kan gak tau kalau aku suka sama dia, aku juga gak pernah bilang kan ke dia kalo aku suka sama dia."

"Dia tau Ca! Dia tau! Cuma dia gak ngasih feedback yang sama ke lo, dia cuma mau nyakitin lo doang tanpa lo sadari."

"Selera Kak Leon emang tinggi, aku emang gak pantes bisa dapetin dia."

"Iya! Mungkin kalo gue ngeiyain bisa buat lo sadar, sukur-sukur lo bisa cuek ke dia."

"Cepat atau lambat akan ada masanya kok Fel buat orang berubah, seseorang juga berubah bukan tanpa alasan, kita tunggu aja sejauh mana aku bisa lupa sama dia dan seperti apa yang lo mau."

"Terserah, gue pesen makanan dulu. Lo mau apa?"

"Ngikut kamu aja, lagian abis ini seleksi olimpiade fisika sama matematika bakalan di mulai."

Feli mengangguk lalu pergi untuk memesan semangkuk mie ayam dan segelas jus jeruk.

Setengah jam mereka duduk di kursi kantin, sudah saat nya mereka pergi ke ruang laboratorium bahasa untuk melaksanakan seleksi.

"Kamu ikut juga Fel?"

Feli tersenyum miring sambil mengangguk. "Gue ikut-ikut lo, siapa tau gue bisa hoki. Kalo gak lolos juga gue gak akan kecewa, gue ikutan juga karna iseng doang."

Mecca hanya mengangguk, toh tidak ada salah nya mencoba siapa tau menjadi berhadiah.

Waktu yang di berikan hanya 1 jam untuk fisika dan 1 jam untuk matematika. Terdapat 35 soal esai di dalam lembar soal itu.

MECCALINEWhere stories live. Discover now