"Sri gua pulang dulu ya, besok gua dateng lagi" pamit afan seraya mengambil tas ransel hitam milik nya
Sridevi yang merasa tak rela afan pulang pun dengan terpaksa harus rela. Karna ia yakin sehabis ini ia akan sangat kesepian lagi
"Hati hati fan!"
"Yauda lu cepet sembuh deh, biar besok gua ajak keluar gak riweh" tutur afan dengan kekehan andalan nya
Sridevi menatap nya dengan mata tajam, seakan akan sridevi akan menerkam afan detik ini juga
Afan yang merasa sridevi kesal pun hanya melambaikan 2 jari peace nya lalu keluar dengan tergesa gesa dari kamar sridevi
"AFAN!!!" Sridevi berteriak sangat kencang memanggil afan yang lari secepat kilat tanpa izin dari nya
Afan mendengar nya hanya tertawa puas karna sudah membuat wanita itu merasakan kesal yang luar biasa.
"Gua minta maaf lewat chat aja deh, kalo sekarang bisa bisa di bunuh gua" dalam keadaan seperti ini pun sempat sempat nya ia bergumam
Dibawah ia mencari mama sridevi untuk pamit pulang karna hari sudah semakin gelap takut nya mami nya khawatir, ya walaupun mami nya sudah tau ia bersama sridevi tapi afan tidak nyaman aja harus meninggalkan mami nya sendiri di rumah
"Tante afan pulang dulu ya" pamit afan pada mama sridevi yang sedang sibuk dengan rajutan nya
"Eh afan, iya udah hati hati ya nak" ujar mama mengulurkan tangan nya. Afan meraihnya dan mencium telapak tangan mama sridevi
"Aku besok ijin ajak Sri kel-"
"Gausa ijin mama ijinin asal sama kamu" potong mama saat afan ingin meminta izin jika besok ia akan mengajak sridevi keluar menemani nya
Afan terkekeh dan melenggang keluar dengan menuju garasi dimana ia menaruh motor nya.
...
Sesampainya afan di rumah, pertama kali yang harus ia saksikan adalah hampa, dimana hanya afan dan mami nya saja yang tinggal, sepi menurutnya afan melihat keadaan mami nya di kamar
Afan melihat keadaan mami nya di kamar, di buka nya perlahan pintu kamar mami nya, terlihatlah seorang wanita paruh baya, sedang tertidur dengan begitu pulas, setelah sekian lama akhirnya afan bisa melihat mami nya tidur dengan nyaman
Afan menutup kembali pintu kamar mami nya dan beranjak untuk mengarah pada kamar nya, dengan ritme yang dibilang cukup pelan, afan sampai di dalam kamar nya
Kamar yang bernuansa putih serta banyak foto atau pajangan yang tersedia di sana, ia begitu nyaman jika sudah berada di dalam ruangan ini.
Afan duduk menaruh tas, membuka sepatu nya, lalu ia mengambil handuk karna ia sangat gerah. "mand-i"
Cukup lama afan mandi, tumben sekali biasanya afan tidak mau lama di kamar mandi, namun kali ini ia lama karna, ia harus benar benar membersihkan diri, ia merasa diri nya begitu penat sehingga ia harus benar benar membuat tubuhnya fresh kembali
Kini afan sudah rapih dengan baju rumah nya, kaos hitam polos serta boxer yang melengkapi nya, kali ini ia berada di halaman belakang rumah nya ia hanya ingin bersantai sebentar dan menghilangkan sedikit rungsing yang ada di kepalanya
Ia hanya duduk dengan handphone nya yang juga ikut duduk di sebelahnya, afan menikmati langit sore sendirian, hari ini senja tidak hadir maka dari itu afan sangat antusias untuk melihat langit tanpa senja.
Afan begitu membenci senja hingga sekedar beranggapan senja saja ia sangat muak, karna menurut afan senja itu biasa aja
Afan melihat langit di atas yang sangat tenang untuk nya, kenapa afan bisa bertolak belakang dengan kebanyakan orang lain, jika orang lain suka dengan senja kenapa tidak dengan afan? tenang

YOU ARE READING
Everything ✓
Teen FictionKata orang Afan tuh dingin, tapi bagi Sridevi, Afan tuh cerewet. Dan bagi Afan, Sridevi itu segalanya. Trust me, You will always be my Everything . - Afan -150123