Bab 5

88 7 0
                                    

Setelah kejadian kemarin, Dito bersikap agak sedikit berubah. Sejak pagi sampe sekarang masih bisa terhitung cowok itu deketin Raina, tidak seperti biasanya yang bahkan Raina sampai pusing dibuatnya.

Raina benar-benar heran ada apa dengan Dito?

"Hei.. Lo ngelamun mulu.." Agatha datang dan duduk di samping Raina.

Saat ini mereka berdua ada di taman sekolah, dan juga sedang dalam jam istirahat ke dua.

"Apaan sih.." Raina mengelak.

"Ohh iya.. Jadi gak ikut ke rumah gue?" Tanya Agatha.

Raina mengangguk, "Hmm, boleh.." Jawabnya.

"Dihh gue nanya.. Bukan ngajak lo.. Dasar.." Agatha gemas pada Raina lalu mengibas rambut Raina.

"Hei, rambut gue.." Ucap Raina sambil merapihkan rambutnya.

Namun Agatha hanya tertawa.

Random amat.

Cuaca hari ini cukup nyaman, tidak terlalu panas. Jadi mereka memilih di taman, dengan angin yang menghembus.

"Oh iya Ra, lo ngerasa aneh gak sama Dito?" Pertanyaan Agatha membuat Raina menoleh dan menghentikan membacanya. "Maksud gue gini, gak biasanya kan dia jadi sering ngehindar lo.. Kemarin ada kejadian apa sama lo? Kalian berdua gak yang aneg-aneh kan?" Lanjut Agatha sambil memicingkan matanya, merasa curiga.

"Sembarangan banget lo kalo ngomong.. Gak ada kejadian apapun kemarin, makanya gue juga ngerasa aneh sama sikapnya." Jawab Raina menyandarkan tubuhnya.

"Terus tadi gue liat, si Dito masuk ke ruang kepala sekolah.. Gue gak tau ada apa.. Anak-anak lain juga mulai bikin opini aneh tentang Dia." Lanjut Agatha.

"Lah, kenapa mereka kaya gitu.. Harusnya jangan dulu seenaknya menyebar gosip kan, kalau belum tau sebabnya.." Raina merasa kesal dengan siswa yang lain, yang seenaknya membuat kabar burung yang belum tentu dengan kebenarannya.

"Pulang sekolah mau nanya dia gak?" Tanya Agatha.

"Tapi kan, jadwal les lo mepet kalo pulang sekolah ini.. Lo sendiri kan yang bilang sama gue kalo Kak Varo majuin jam les nya.." Ucao Raina.

Agatha menggaruk kepalahya, "Heheh.. Lupa, Ra." Jawab Agatha sambil menyengir.

Raina hanya bisa menghela nafas.

"Nanti malem aja deh gue chat Dito." Lanjut Agatha mengusulkan.

Raina menganggukan kepalanya, "Ya udah, nanti lo kasih tau gue kalo Dito jawab."

Bel tanda istirahat sudah selesai pun berbunyi, mereka berdua pun kembali ke kelas dan melanjutkan sisa mata pelajaran hari ini.

Ponsel Raina bergetar.

Raina sempat melirik layar ponselnya yang menyala, ada pesan dari Kak Varo.

Raina jadi teringat, pesan Alvaro yang semalam belum dia balas. Lalu sekarang Alvaro mengirim dia chat lagi.

Raina penasaran apa isi pesannya, namun guru sudah masuk kelas. Terpaksa Raina menyimpan kembali ponselnya.

Aish..
Desis Raina.

Sampai akhirnya pelajaran sekolah hari ini selesai, Raina melupakan pesan dari Alvaro.

Gadis ini langsung di tarik oleh Agatha untuk ikut ke rumahnya, padahal Raina sudah mengatakan 'iya' akan datang ke rumah nya.

Mungkin Agatha takut sahabatnya ini berbohong, hari ini Agatha bawa motor. Raina di bonceng Agatha, karena memang Raina tidak bisa mengendarai motor. Hanya mobil saja.

Cinta dan Rahasia(DROP) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora