6. "Dia Bisa Menunggu."

27 5 0
                                    

Jatuhnya Kapal Nemesis di Cold Mountain Keppler 246b bukan karena pendaratan darurat atau cuaca buruk. Kapal Ark yang berisikan Autobots berhasil menyusul Kapal Nemesis yang sedang berada dalam pelarian dari Cybertron. Bukan hanya satu Kapal Ark, ada tiga Kapal Ark sekaligus yang menyerang satu Kapal Nemesis. Ketiga kapal tersebut masing-masing dikepalai oleh Sentinel, Ultra Magnus, dan Optimus.

Optimus sudah memberikan kesempatan terakhir pada Megatron untuk menyerahkan diri, namun kesempatan itu tidak diindahkan. Alhasil, Kapal Nemesis mendapat kerusakan parah di lambung dan geladak kapal. Sebelum kapal tersebut benar-benar hancur, Starscream sudah lebih dulu menemukan koordinat planet yang akan mereka tuju.

Kapal Nemesis hilang dalam sekejap ketika laju kecepatan cahaya diaktifkan. Efek yang dihasilkan dari kecepatan tersebut ternyata membuat kondisi kapal semakin parah. Sayap yang patah dan beberapa turbin pendorong kapal yang rusak membuat kapal tersebut seakan tidak bisa dikendalikan lagi.

Kapal Nemesis berhenti tepat di permukaan atmosfer planet yang tampak putih semua. Gesekan antara atmosfer dengan badan kapal menciptakan percikan api. Tarikan gravitasi planet itu membuat satu turbin kapal yang masih berfungsi kesulitan mempertahankan ketinggian.

Para awak kapal bergegas ke ruang escape pod. Mereka memasuki escape pod masing-masing, sebelum dilepaskan dari induk kapal dan jatuh berpencar. Semua awak kapal menyelamatkan diri, kecuali satu. Shockwave menetap di kapal itu atas keinginannya sendiri. Dengan alasan ia ingin mencoba ketahanan pelindung yang dibuat khusus untuk laboratoriumnya, Megatron mengizinkannya untuk tetap di dalam Kapal Nemesis.

Jadi, wajar saja jika sampai sekarang reruntuhan Kapal Nemesis yang masih tersisa hanyalah laboratorium Shockwave. Meski ada beberapa kerusakan di ruangan tersebut, setidaknya masih bisa diperbaiki dan digunakan kembali.

Megatron sempat berpikir bahwa tindakan 'gila' Shockwave akan membuatnya kehilangan saintis ternama di Decepticon. Tapi ternyata tindakan tersebut membuat Megatron semakin yakin dengan alat-alat yang diciptakan olehnya.

Termasuk yang sekarang ini, Shockwave dipercaya oleh Megatron untuk 'menghidupkan' kembali Shadowstriker yang sudah dalam keadaan stasis ketika Knockout dan Breakdown baru mulai melakukan perbaikan pada robot itu.

"Laporkan status Shadowstriker," perintah Megatron yang baru tiba di lab. Optiknya tak lepas dari sosok yang berada dalam sebuah tabung kaca besar berisikan cairan berwarna hijau pudar.

"Stabil. Dia masih bisa menunggu cukup lama sampai jasad-jasad itu sampai," jawab Shockwave. Ia mengecek monitor besar yang terpasang di sebelah tabung kaca itu.

Megatron melihat sekitar sejenak. Laboratorium yang tampak suram karena pencahayaannya yang minim itu, menyimpan berbagai alat yang tampak seperti senjata—tapi sebenarnya alat-alat itu biasa Shockwave gunakan untuk operasi atau menciptakan alat-alat lain. Di lab itu juga, ada Knockout dan Breakdown yang sedang mengecek tabung tersebut dalam keadaan baik.

"Hmm... Apa ada laporan lain yang perlu disampaikan?" tanya Megatron lagi, yang tak yakin bahwa Shockwave sudah melaporkan semuanya.

"Shadowstriker ini terlihat seperti kita dan memiliki alt-mode. Tapi faktanya, dia tidak punya Transformation Cog atau slot khusus untuk diletakkan T-cog. Lalu dia juga membutuhkan energon juga. Hanya saja, energon yang mereka konsumsi perlu direngkah menjadi ikatan energon yang lebih pendek. Itu sebabnya warna energon yang keluar dari tubuhnya biru kehijauan, bukan biru seperti kita."

"Intinya, Shadowstriker ini kerabat jauh Cybertronian yang tidak punya alt-mode," tambah Knockout. Ia menghampiri Shockwave dan menyerahkan data-pad laporan kondisi tabung kaca. "Jangan tanyakan bagaimana dia bisa menjadi kerabat jauh kita. Aku dan Shockwave saja tidak tahu, apalagi Breakdown," lanjutnya dengan suara lebih pelan.

The Inverse DestineWhere stories live. Discover now