2. Status

1K 154 2
                                    

“Apa status ku dikeluarga ini?”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Apa status ku dikeluarga ini?”

Hari Rabu pagi, hujan deras mengguyur kota Seoul.

Jisung yang saat itu ingin berangkat ke sekolah dengan menerobos guyuran hujan, mengurungkan niat begitu suara Renjun menginstrupsi gelagat anehnya.

"Mau kemana Jisung? Diluar masih hujan deras," katanya. Renjun itu peduli, hanya saja sifat dingin masih melekat pada pria itu hingga kehangatan yang ia miliki tidak terlihat dimata orang-orang.

"Sekolah. Kelas ku mengadakan ulangan harian hari ini, aku tidak mau susulan hanya karena hujan deras."

Renjun menghela nafas, ia sudah cukup heran dengan perubahan Jisung dalam empat hari terakhir. Jisung seperti, menjauhinya. Walaupun hari itu Renjun jadi datang untuk pertama kalinya ke SMA Hanlim. Para teman-teman Jisung seketika bertanya-tanya siapa pria itu.

"Siapa dia, Jisung? Ayahmu? Atau paman mu?"

Mereka hanya terheran. Mereka pikir selama ini Jisung dibiayai oleh pemerintah dengan masuk sekolah ini karena ia pintar. Dan walinya hanyalah ibu dari temannya, Bang Yedam. Setelah itu, perasaan Jisung campur aduk. Ia senang Renjun datang untuk mengetahui apa saja yang sudah dilalui Jisung disekolah ini, namun ia juga merasa ragu akan statusnya di keluarga Huang.

"Biar ku antar--

--tidak perlu, maksudku hyung pasti punya rapat penting kan? Tidak usah repot-repot, aku bisa sendiri."

Renjun sudah menduga kalau kalimat itu lah yang akan terucap. Sepertinya Jisung sudah mulai mempertanyakan siapa dia dirumah ini, itu sebabnya pemuda itu menghindar dari Renjun.

Renjun tersenyum tipis, "Aku tidak ke kantor hari ini. Kau lupa jadwal ku setiap hari Rabu ya?"

Benar juga, batin Jisung. Baru-baru ini Renjun memutuskan untuk mengambil cuti disetiap hari Rabu. Jisung tidak tahu alasannya apa, yang pasti ia cukup senang dengan kehadiran Renjun dirumah. Walau hanya sehari selama hari bekerja.

"Em ya, sepertinya begitu. Hyung sungguh, aku tak apa pergi sendiri. Hujannya juga sudah mulai reda, aku akan berangkat dengan bus."

"Lihat jam sekarang. Seluruh bus yang mengarah ke sekolah mu sudah pergi, dan hari ini masih hujan. Jarak pandang terbatas, tidak mungkin mereka membahayakan diri dan penumpang hanya untuk sepeser uang."

Jisung terdiam kelu. Pupus sudah rencananya untuk menjauhi Renjun selama beberapa waktu. Apalagi ketika Renjun menawarkan diri dengan lembut, "Bersama hyung saja oke?"

Mana bisa Jisung menolak. Renjun sudah cukup baik menerimanya. Ditambah perhatian ini. Dan pada akhirnya anak itu pasrah, Jisung mengangguk kecil.

Setelahnya lengan panjangnya ditarik oleh Renjun menuju garasi. Pria itu bahkan tak mengganti pakaiannya dengan pakaian hangat.

Son Or Brother?Where stories live. Discover now