5. Barbeque

986 118 4
                                    

"Tuhan, boleh kah aku meminta agar kebahagiaan ini bertahan lama?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tuhan, boleh kah aku meminta agar kebahagiaan ini bertahan lama?"

Hari ini, hari Minggu. Hari dimana para pekerja dan anak-anak sekolahan libur. Satu-satunya hari diakhir pekan yang sering digunakan untuk menghabiskan waktu dengan anggota keluarga.

Terhitung dua Minggu sudah hubungan ayah dan anak itu terjalin, Jisung bahagia bukan main karena sebelumnya ia mengira kalau hal tersebut akan terjadi sebentar saja. Namun, nyatanya tidak. Renjun benar-benar mencoba menjadi orangtua yang baik untuk Jisung.

Dan selama dua Minggu itu juga, Jisung menjadi sangat bersemangat menjalani aktivitas nya. Mama dan Papa Huang juga turut senang karena sang anak tunggal mau menerima kenyataan sebenarnya. Mereka pun tak masalah jika harus dipanggil nenek dan kakek oleh Jisung, karena jujur mendesak Renjun mencari menantu untuk keluarga Huang itu sulit, sangat sulit.

Kemarin malam, Jisung mengusulkan satu hal yang membuat Renjun turut menyetujui nya.

Barbeque.

Dengan senang hati tuan muda keluarga Huang itu menuruti kemauan sang anak. Lagipula entah sejak kapan ia dan keluarganya mengadakan quality time begini. Karena kesibukannya, Renjun sering lupa kalau ia perlu istirahat sejenak dari berkas-berkas yang membuat kepala mu pening.

Jisung juga bilang, kalau ia ingin mengundang beberapa temannya. Renjun setuju, karena tidak mungkin juga ia tak mengundang Jaemin, sekertaris paling menyebalkan nya di kantor. Kasihan belum bisa pulang ke kampung halaman sebab jadwal pekerjaan yang sangat padat.

"Pa, aku ingin mengundang Chenle dan beberapa teman ku yang lain tak apa kan?" Begitu kata Jisung pagi hari ini.

Ia terbangun dengan sendirinya dan langsung turun ke bawah. Menyapa papa Huang yang sibuk sendiri dengan secangkir kopi dan koran diruang tengah, seperti biasa menunggu masakan sang istri tercinta.

Renjun ada dirumah, sekali lagi ia meliburkan diri dan hal tersebut dimaklumi oleh papa Huang selaku pemilik perusahaan dahulu. Libur sekali dua kali takkan menurunkan saham mereka.

"Tidak apa, undang saja. Hitung-hitung mengistirahatkan diri, papa juga akan mengundang beberapa teman dekat dan orang kantor. Mama dan papa kalau mau mengundang orang juga tidak apa,"

Mama Huang menggeleng pelan, "Tidak perlu. Tampak garing sekali kalau mama mengundang mereka, teman-teman mama sangat rempong Ren. Jadi, daripada mengacaukan pesta barbeque nya lebih baik yang hadir hanya teman mu dan teman Jisung saja."

"Tapi mom, bukannya seru jika lebih ramai?" Jisung mendudukkan diri dikursi meja makan.

"Bukan begitu, Ji. Papa mu ini tidak terlalu suka dengan keramaian, terlebih teman-teman mom selalu meminta Renjun untuk menikahi putri-putri mereka. Mana tahan dia dengan situasi seperti itu," tutur mama Huang.

Son Or Brother?Where stories live. Discover now