Bagian 30

190 23 4
                                    

Menikah? Mata Nanon melebar saat Tom ayahnya dengan gampang mengucapkan kata menikah. Nanon tidak ingin menikah sekarang, ia tidak mau nasibnya akan sama seperti Pluem. Yang Nanon takut takutkan akhirnya terjadi kisah Pluem kembali terulang. Bedanya Tom tidak tau kalau Pluem sudah memiliki kekasih tapi Nanon akan menikah karena ayahnya telah tau siapa kekasih Nanon.

Nanon tidak mau menikah sama sekali tidak mau. Ia akan menikah kalau orang yang akan dinikahinya adalah Ohm bukan orang lain.

Ohm dan Nanon sudah menjalin hubungan selama empat bulan selama itupun sama sekali tidak ada masalah semuanya berjalan dengan mulus namun mengapa saat masalah datang harus seberat ini? Nanon tidak yakin ia sanggup akan melewatinya sendirian meski ia tau Ohm tidak akan pergi darinya tapi ia tau seberapa berkuasa ayahnya. Menyingkirkan Ohm bukanlah hal yang sulit.

Nanon menggeleng ribut kepalanya "Tidak aku tidak akan menikah dengan siapapun! Aku sudah punya kekasih aku akan menikah dengan kekasihku!" Ucap Nanon tegas emosinya sudah tersulut

Tom terkekeh, tawanya itu terdengar mengerikan.

Tom mengambil dua langkah mendekati Nanon tatapan tajam keduanya bertemu satu sama lain. Jika tatapan mereka adalah pedang sudah pasti mereka berdua akan bermandikan darah saat ini juga.

"Ayah tidak perduli kau mau atau tidak, mau tidak mau kau akan tetap menikah. Satu lagi kau bilang kau akan menikah dengan Ohm sialan itu? Jangan bermimpi negara kita tidak melegalkan pernikahan menjijikan seperti kalian" ucap Tom pelan namun penuh tekanan.

Tom berbalik ia kembali duduk di kursi kerjanya "Kau punya waktu dua Minggu untuk menghabiskan waktu bersama dengan kekasihmu itu" Tom membuka laptopnya memandangi foto Ohm yang tengah tersenyum manis disana kemudian kembali menatap nyalang kepada Nanon "ayah sedang berbaik hati membiarkan kalian berdua bersama sebelum kau menikah. Jangan coba-coba melawan kalau kau masih ingin dia bernyawa" lanjutnya. Tom tidak main-main dengan ucapannya ia bisa dengan mudah merenggut nyawa Ohm.

Apa-apaan ia tidak ingin nama keluarganya tercoreng hanya karena satu anaknya seorang gay tidak! Tom tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Tom harus mengancam Nanon seperti itu karena ia tau Nanon sama persis dengan dirinya yang sangat keras kepala ia tidak sama seperti kakaknya Pluem yang menerima perjodohan dengan sukarela. 

Tom memandangi Nanon yang sudah bergerak keluar dengan cepat menatap punggung anaknya itu hingga menghilang di balik pintu. Tom tidak perduli hati Nanon terluka atau tidak yang ia tau ia tidak ingin melihat anaknya menjadi seorang gay.

Ah tidak. Tom yakin anaknya bukan seorang gay tapi ia tertular karena dekat dengan Ohm yang telah ia cari tau latar belakangnya. Bukan hanya karena seorang gay, Ohm hanyalah anak dari orang biasa dan sekarang menjadi anak yatim piatu.

Tom mengambil ponselnya ia mengirim pesan kepada seseorang.

'Kerja bagus nona'

Nanon keluar dari ruang kerja ayahnya dengan emosi satu kepala. Urat-urat di kepalanya bisa saja putus karena terlalu menahan emosi. Nanon melihat ibunya yang berdiri di samping pintu. Ibunya menunduk seolah sedang meminta maaf karena tidak bisa melakukan apapun untuk Nanon. Ia tidak bisa melawan suaminya karena ia tau seberapa keras kepala Tom.

Janne sangat menyesal ia tidak bisa membantu anaknya sendiri. Ia sangat ingin marah kepada Tom karena tidak pernah membiarkan anak-anaknya melakukan apa yang mereka sukai. Ketiga anaknya hidup dalam tekanan membuat dirinya frustasi karena itu. Jika Janne tidak berpikir dua kali ia ingin sekali bercerai dengan Tom tapi sialnya ia tidak bisa. Bukan hanya karena cinta tapi ia tidak ingin anak-anaknya hidup tanpa seorang ayah. Semoga suatu saat nanti Tom akan berubah.

Masih Ada Sisa Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang