Part_19

239 54 0
                                    

Karna dirasa hari sudah hampir magrib, dua insan itu pun memutuskan untuk segera pulang. Edgar terlebih dulu mengantarkan Acha baru setelah itu dia pulang.

"Makasih banyak buat hari ini. Edgar," ucap Acha ketika meraka sudah sampai di rumah gadi tersebut.
"Gue seneng, seneng banget."

"Iya Acha. Sama-sama," ujar Edgar. "Yaudah kalo gitu, gue pulang dulu. Lo masuk gih, mandi, abis itu sholat. Gue pamit."

Acha mengangguk, kemudian berbalik dan masuk kedalam rumah ketika pemuda itu sudah pergi.

"Eeecieee ... habis dari mana nih anak gadis? Mana sama Edgar lagi, Pacaran sama Edgar ya?" tanya Aksa menyelidiki ketika melihat Acha baru saja sampai.

"Dih apaan sih, gak lah. Ya kali," pungkas Acha.

"Alahhh bilang aja kali, kak Aksa gak ngelarang kok kalo kamu deket sama dia. Yang penting jangan pacaran dulu, masa anak TK kaya kamu udah pacaran sih," ujar Aksa yang kemudian memakan cemilan yang tadi ia bawa.

"Ihhh ... Acha tuh bukan anak TK ya, Acha udah kelas 12. Udah 17 tahun bukan anak TK,"  gerutu Acha.

Entah kenapa Aksa selalu menganggap Adiknya itu seperti anak TK, walau kenyataan nya Acha sekarang sudah kelas 12SMA yang artinya sebentar lagi akan memasuki jenjang perkuliahan.

Aksa melirik Acha dari atas sampai bawah. "Mana ada anak SMA pendek nya cuma 145cm? Mana ada anak SMA merengek minta beliin cilok tengah malem?" tanya Aksa dengan nada mengejek.

Seketika Acha membulatkan matanya, tidak Terima dengan ucapan yang baru saja terlontar kan oleh Kakak nya itu. Apakah itu termasuk body shaming?
Jika iya ingin sekali rasanya Acha membalas Aksa yang tingginya mencapai 180cm.

"Kak Aksa nyebelin," gerutu Acha yang saat itu juga ia memukul lengan kekar Aksa yang ada dihadapannya kini.

"Eh ... Kok pada berantem sih? Adek kasian Kak Aksa nya," tegur Bundanya yang baru saja keluar dari kamar ketika melihat aksi mereka berdua.

Acha pun menghentikan aksinya. "Kak Aksa duluan Bunda yang mulai," kata Acha.

"Gak kok Bun, Aksa cuma isengin Acha doang," bela Aksa.

Anatasya menghampiri mereka dan kemudian duduk di sofa berwarna cream.

"Kak, Adek nya jangan di isengin kasian Acha baru pulang," ucap Bundanya.

"Iya Bunda. Maaf ya Cha udah bikin kesel," ujar Aksa.

"Iya, udah lah Acha pen mandi. Gerah soalnya deket-deket Kak Aksa, banyak dosanya kali," ujar Acha lalu berlari menuju kamar nya, karena takut akan di seprot oleh Bundanya.

Tepat pada pukul 20:35 Acha mendapat pesan dari Edgar, ia pun langsung membalas pesan yang dikirimkan oleh temannya itu.

Setelah mendapatkan pesan dari Edgar yang menyuruhnya keluar untuk melihat bulan, Acha langsung menuju balkon kamarnya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat Bulan dan
Mars bertemu, jarang sekali fenomena seperti ini terjadi.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NEOPOLIST (On Going) Where stories live. Discover now