C - 35 END

1.2K 98 33
                                    

DEG

"S--S---SUARA INI!!?????" Kedua manik Mew membola dan segera melirik ke arah wajah dua pria itu yang masih tertutup oleh masker.
"KAU------"

Mew bisa lihat jika salah satu dari kedua pria itu tersenyum di balik masker karena mata nya menyipit licik.

"Ikut kami" Mendekat ke telinga Mew.
"Kita akan bersenang-senang seperti tempo hari, jalang"

Mew ingin sekali berontak dan menendang nya tetapi sangat sulit. Tubuh nya berada di luar kendali sehingga tidak mau mendengar perintah nya.

*Apa-apaan ini??! Ayo bergerak!!!* Berusaha dengan segenap kekuatan untuk menggerakkan kaki, tetapi tetap saja tidak mau bergerak sampai kedua pria itu menarik-narik tangan nya untuk pergi dari sana.

Sementara di sisi lain, Gulf terus bertarung dengan para perompak sendirian, namun perhatian dan fokus nya teralihkan pada Mew.

Gulf takut jika Mew berhasil di bawa pergi oleh perompak tersebut.

Gulf takut Mew nya di sakiti.

Dan lebih parah nya, Gulf takut Mew nya akan di bunuh oleh mereka, mengingat Mew adalah kelemahan Gulf saat ini.

"MIUNIEEE!!! BERTAHANLAH!! AKU AKAN DATANG"

.

SRING

TAK

.

Kedua pedang saling berbenturan dan menahan satu sama lain.

"Mau kemana? Urusan kita belum selesai, Yang Mulia terhormat" Menyeringai.

"KEPARAT!!" Menggertak kan gigi.

.

SRING

SRING

TAK

SRING

SRING

TSK

.

"ACK!" Gulf di curangi oleh seseorang dari teman mereka, datang dari arah belakang dan menusuk bagian sisi perut nya memakai pedang.

"GULFFFFFFFF!!!"

Gulf masih dapat berdiri kokoh dengan luka tersebut.

"PENGECUT!!! KAU SUDAH BERPIKIR BAHWA KAU TIDAK AKAN DAPAT MENGALAHKAN KU SEORANG DIRI DAN MEMAINKAN TRIK KOTOR SEPERTI INI, HAH?" Menyeringai, membuat musuh nya semakin panas.

Mengepalkan kedua tangan erat-erat. "Aku tidak peduli trik apapun yang ku main kan asal kau mati di tempat ini, Gulf keparat" Orang itu langsung maju dengan pedang mengacung kepada Gulf dan Gulf dapat menghindari nya dengan mudah.

Tak lupa, Gulf menghadiahi sebuah tusukan pada dada bagian kiri pria tersebut.

"ACKKKK!!!"

Mew tidak bisa tinggal diam. Sampai saat ini, ia cukup beruntung karena dapat mempertahankan posisi nya ketika terus di tarik oleh dua pria misterius tersebut.

*Tubuh sialan, dengarkan aku*
*Aku tidak tahu trauma apa yang sudah kau alami, tetapi, ayo, ikut bertarung denganku*
*Kau tidak mau kan kejadian buruk di masa lalu menimpa mu kembali pada hari ini?*
*Aku, Mew Suppasit, akan membantumu untuk bebas*
*Dengar dan lakukan permintaanku untuk yang pertama dan terakhir* Segera setelah Mew bicara, tubuh nya berangsur ringan.
*Terima kasih*

Destiny || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang