⚠ 34 : Dialog Renjana

33 10 0
                                    

Leaves fall from
The tallest trees
Even mountains crumble
Into the sea
Holding on
To memories
And I can't let go

San Francisco - 5 Seconds Of Summer

.

[Trigger Warning : suicide thought]

.

*. • * . *. • * .

"205."

"Apa itu?"

Manik mata Gala terfokus pada figur lawan bicara. Tak ada lagi wajah tertunduk yang memandang hanya pada bayangan. "Jumlah hari di mana gue, mikir buat bunuh diri. Bayangin satu-persatu, skenario kematian di dalem otak gue."

Dapat Gala saksikan dengan jelas, senyum itu sirna dari wajah sang pria. Napasnya tertahan beberapa detik.

"Mulai dari lompat ke rel kereta, terjun bebas dari atap gedung tinggi yang entah punya siapa, lari nabrak tembok sekenceng mungkin dengan pisau ngarah ke perut gue, nelen sekaligus semua obat yang gue punya, gorok leher gue sendiri, potong nadi, bahkan nyekek diri sendiri, atau kalo gue punya duit banyak, mungkin bakal nyewa pembunuh bayaran,"

Atensi laki-laki itu terpatri seutuhnya pada Gala, memasang telinga dengan seksama. Meski hatinya sekarat tercabik-cabik, mendengarnya.

"Dari sekian banyak yang gue bayangin, gue gak tau hal apa yang bakal berhasil gue lakuin. Karena pada akhirnya, gak ada satupun yang gue realisasiin."

"Gue juga sering mimpi buruk, tidur gue hampir gak pernah nyenyak. Gue bahkan sempet takut buat tidur, saking nyereminnya mimpi buruk gue. Mimpi itu selalu munculin hal-hal yang paling gue takutin,"

"Setiap gue tidur, gue selalu ngira gak akan ada lagi besok. Gue selalu ngerasa, malem itu, malem terakhir buat gue. Tapi ternyata, gue masih juga hidup sampe sekarang."

"Lo juga tau gue cengeng. Apapun yang bikin gue takut dan gak nyaman, apapun yang bikin gue ngerasa gak berdaya, gue bisa tiba-tiba nangis. Tapi gue berusaha sembuh. Gue rutin konsul ke dokter. Ngikutin sebagian saran-sarannya, karena gak semuanya bisa langsung gue lakuin."

"Makasih, La ..."

"Hm? Buat apa?"

"Buat diri lo yang udah kuat banget, bertahan dengan baik sampai sejauh ini. Buat banyak hal yang lo tangisin, dan gak lo biarin itu menghancurkan hal-hal baik yang masih berdetak di hati lo."

Sensasi panas di ujung pelupuk nyaris pecah, namun Gala menahan diri. Tak ingin merusak malam magis ini dengan lebih banyak suara tangis.

"Di loker, masih ada barang gue. Boleh tolong ambilin?" pinta Gala tiba-tiba.

Tanpa bertanya apa-apa, Azam segera melakukan yang Gala minta.

Saat tas tersebut sudah kembali ke tangan pemiliknya, Gala kemudian mengeluarkan sebuah kotak. Di dalamnya terdapat satu rajutan agak berantakan dengan pilihan warna yang masih asal-asalan.

"Ini percobaan pertama." katanya sambil menyodorkan pada Azam.

Mata yang sedari tadi menatap Gala dengan penuh kasih dan cemas, perlahan tenggelam. Berganti dengan terbitnya sorot memegahkan sosok Gala dalam jangkauan.

Lalu, di bawah rajutan amatir itu, terdapat sebuah sweater rajut berwarna navy. Yang kemudian Gala serahkan juga padanya. "Ini percobaan ke-225."

GALA : Sleepwalker [TAMAT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora