GALA : Sleepwalker [TAMAT]

13 : Tentang Kapan Harus Menahan & Melepaskan

So just turn around and forget what you thought
Cause good girls are bad girls that haven't been caught

Good Girls - 5 Seconds Of Summer

[ OKTOBER ]

BUGH!

Kepala Gala terbentur.

Membuatnya terbangun dari lelap. Kemudian, ia membuka matanya sambil ngulet di tempat, lalu tersadar setelahnya kalau ia terbangun pada posisi berada di balik pintu kamarnya.

Tangan Gala bergerak menyeka cairan yang ia rasakan mengalir turun ke pipinya. "DARAH?!!" teriak Gala, yang terkejut ketika menyadari cairan itu memiliki warna merah segar. Matanya mendelik menerawang ke sekeliling, kemudian berhenti pada gagang pintu di depannya.

"Gara-gara elo kan, nih?!" tuding Gala pada gagang pintu, seolah dirinya sedang menyalahkan benda mati yang tak berdosa itu. Sambil berdecak sebal.

Kemudian Gala mulai bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Tidak lupa ia membersihkan dan memasang plester pada lukanya.

Satu lagi hari paling berat dalam hidup Gala, telah datang. Ya, sekarang adalah tanggal 9 Oktober, yang mana itu adalah hari ulang tahun Gala.

Hari dimana ia merasa lebih buruk dari hari-hari paling buruknya. Dan yang lebih buruknya lagi, ia masih harus kembali ke sekolah sialan itu. Sekolah yang tak pernah lagi terasa seperti 'rumah ke-dua' baginya.

Gala menarik napas dalam-dalam dan perlahan mengembuskannya, sebelum ia membuka pintu. Dirinya lalu dikejutkan oleh sosok Salma yang ternyata tengah berdiri di hadapannya. "Ma-ma?"

"Maafin mama, La. Mama gagal jadi ibu yang baik buat kamu ..." ucapnya dengan berderai air mata.

"Mah ... Ini masih pagi, jangan—"

"Justru karena pagi ini spesial, jadi, Mama mau kita berdoa bareng. Boleh, ya?" sela Salma, yang justru makin membingungkan sang anak.

"Mama, sehat?" tanya Gala ragu.

"Sehat, kok."

"Tapi Mama sadar nggak Mama tuh, aneh banget hari ini?"

Salma menggeleng pelan sambil mengukir senyumnya pada Gala. "Mama itu cuma mau berdoa aja. Mama janji, hari ini, beneran, enggak bakal ada acara pesta-pestaan."

"O ... ke ..." jawab Gala, walau ia masih merasa curiga dan janggal soal ini.

Dan bahkan kini tangan Salma secara tiba-tiba meraih kedua tangan Gala lalu menggenggamnya sangat lembut. Sesekali ibu jarinya mengusap pelan punggung tangan Gala. Usapan lembut dari tangan kasar namun menghangatkan itu, dapat Gala rasakan dengan sangat nyata. Berhasil membuatnya seketika merinding.