4. Kebenaran

299 31 2
                                    

Tangan mereka berdua masih berjabatan dan masih bertatapan pula. Sebenarnya San lah yang enggan untuk memalingkan wajahnya sekaligus melepas tangannya hingga suara seseorang menginterupsi mereka berdua hingga tautan tangan itu terlepas

"Yeosangie?"

Keduanya kompak menoleh kebelakang San dan langsung melepaskan tautan tangan itu. Yeosang terlihat terkejut dengan kehadiran orang itu sementara San sudah menundukkan wajahnya dengan perasaan bersalah

"Wooyoung? Kau disini?" Seketika saja Yeosang langsung memeluk Wooyoung, sahabat masa kecilnya dulu

"Oh? San Hyung!"

Lagi. Tiga orang itu kini menoleh pada Jongho yang baru saja pulang dari rumah sakit. Terlihat jelas sekali. Bahkan Jongho masih mengalungi stetoskop miliknya dan jangan lupakan tas kerja yang selalu menemaninya

San langsung memeluk Jongho dan melupakan dua submisive yang kini menatap mereka dengan kebingungan

"Wooyoung Hyung! Apa kabar kalian berdua? Apa yang kalian berdua lakukan disini?" Tanya Jongho dengan semangat. Wajar saja, sudah lama Jongho tidak melihat dua orang yang menjadi temannya semasa kuliah dulu. Terakhir kali mereka bertemu ya, saat wisuda setelah itu mereka tidak bertemu lagi meski sesekali mereka berkomunikasi

"Kami baik. Kami tinggal di salah satu unit disini. Tepat di belakangmu itu. Kau sendiri? Ngapain?"

"Aku juga tinggal disini. Yeosang Hyung, kau mengenal dia?" Jongho mengalihkan perhatiannya pada Yeosang yang berada tepat didepan pintu bersama Wooyoung

Seketika Yeosang mengangguk. "Iya, dia sahabat masa kecilku." Jawab Yeosang pelan tapi Jongho masih bisa mendengarnya. Seketika tatapan Jongho berubah menjadi tidak enak dipandang

"Oh, kau tinggal dimana Choi?" Tanya San dan Jongho hanya menunjuk unit tempat ia tinggal dengan dagunya tanpa minat. "Bukankah ini tempat tinggal Yeosang?"

"Eh? Tidak, aku hanya menumpang sebentar." Sahut Yeosang dengan cepat karena tak mau Jongho tersinggung. Karena memang niat awal Jongho hanya menolongnya saja, bukannya mempersilahkan dirinya untuk tinggal selamanya di apartemen ini

"Kalian tinggal satu kamar?" Tanya Wooyoung setelah lama terdiam memproses apa yang dikatakan oleh temannya ini

"Tentu tidak. Apartemen ini punya dua kamar Hyung. Tidak perlu khawatir. Temanmu ini baik-baik saja kok." Jawab Jongho dengan senyum yang dipaksakan. "Aku masuk dulu ya, aku lelah. Selamat malam." Tanpa menunggu jawaban, Jongho langsung masuk kedalam apartemennya

"Yeo, apa dia tahu bahwa kau itu Hybird?" Tanya Wooyoung dan Yeosang menggeleng pelan

"Kurasa tidak sampai kau jujur tentang pertemanan kalian tadi, Yeosang." Yeosang langsung menutup matanya takut setelah mendengar balasan San. Ah, sepertinya Jongho sudah mengetahui siapa Wooyoung sebenarnya

"Setidaknya bicaralah dulu dengannya. Aku kenal baik dengan dia. Jongho itu orangnya keras kepala tapi dia pasti mau mendengarkan penjelasanmu tentang hal ini." Yeosang mengangguk dan segera masuk kedalam apartemen setelah mendengar ucapan San

San dan Wooyoung sama-sama menghela napas mereka. Keduanya langsung bertatapan dan tanpa aba-aba lagi Wooyoung menghamburkan tubuhnya kedalam pelukan kekasihnya

"Temanmu itu pasti baik-baik saja. Hanya dia sedikit takut dan sifat keras kepala Jongho yang tercipta dari lingkungan keluarga kami dulu. Tenang saja, oke." Kata San mencoba menenangkan Wooyoung yang terlihat panik. Juga bisa San rasakan jantung Wooyoung yang berdetak lebih kencang dibanding biasanya

"Sekarang, ayo masuk dan istirahat. Besok aku harus bekerja lagi."

•••

Keadaan didalam apartemen milik Jongho makin senyap. Yeosang yang baru saja masuk merasakan ada hawa-hawa yang tidak mengenakkan

𝐇𝐲𝐛𝐢𝐫𝐝 (?) [𝙅𝙤𝙣𝙜𝙝𝙤 & 𝙔𝙚𝙤𝙨𝙖𝙣𝙜]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang