𝐇𝐲𝐛𝐢𝐫𝐝 (?) [𝙅𝙤𝙣𝙜𝙝𝙤 & 𝙔𝙚𝙤𝙨𝙖𝙣𝙜]

12. Love Story

Ini masih pagi tapi lalu lintas sudah padat hingga menyebabkan kemacetan. Namun, kemacetan pagi ini bukan hanya karena pengendara yang banyak, tapi juga karena sebuah kecelakaan mobil yang di tabrak oleh sebuah truk yang terjadi dini hari tadi. Untung saja kecelakaan barusan tidak memiliki korban jiwa, hanya saja pengendara truk tersebut mengalami luka, begitu juga dengan sang pengendara mobil sedan berwarna putih itu. Akibatnya, kemacetan lalu lintas terjadi pagi ini yang membuat sejumlah orang mengeluh karena mereka harus pergi bekerja, di tambah hari ini adalah hari Senin

Begitu pula dengan dokter muda bermarga Choi satu ini. Di belakang mobilnya, ada mobil kakak sepupunya, Choi San. Selama keadaan yang sedang macet ini, ia tiba-tiba terpikirkan akan sesuatu yang harusnya sudah ia cari tahu sejak lama. Yaitu mengenai bentuk hewan kekasih barunya, Yeosang

Jika Yeosang adalah seorang hybird, maka sudah pasti dia akan memiliki bentuk hewannya. Sama seperti Wooyoung. Kalau Wooyoung dan Yeosang telah bersahabat sejak kecil, maka kemungkinan besar Yeosang satu spesies dengan Wooyoung, yang mana Wooyoung ini spesies kucing Angora

Tapi belum tentu juga, karena Yeosang bilang bahwa dia merupakan seorang pangeran dan kakak kandung dari Taehyun. Sementara, Taehyun sendiri Jongho tidak tahu dia itu hybird spesies apa. Ia tak pernah melihat atau mendengar Taehyun merubah bentuk tubuhnya sendiri, sekalipun itu dari Beomgyu

Nampaknya kemacetan mulai berkurang, terlihat dari bagaimana mobil-mobil di depan sana sudah mulai bergerak meski tidak terlalu lancar. Tapi setidaknya mereka mulai sedikit bergerak

Mumpung masih terjebak di kemacetan, Jongho dengan iseng mengecek ponselnya yang sedari tadi bergetar karena notifikasi yang masuk. Ia membaca beberapa notifikasi yang berasal dari beberapa pasien dan teman-temannya hingga ia mendapatkan sebuah berita yang membuatnya sedikit tak nyaman dari Hyunjin

Jongho memukul setirnya karena kesal mengenai berita yang di beritahu oleh Hyunjin lalu ia menelpon Hyunjin untuk memastikan kebenaran dari berita tersebut. Tapi sayang, sudah tiga kali pemuda Hwang itu tidak menjawab atau bahkan mengangkat telponnya. Jongho berpikir, pasti Hyunjin sedang sibuk

Kebetulan pula karena Hyunjin yang tak kunjung menjawab telepon darinya, keadaan jalan sudah mulai lancar kembali. Tanpa berlama lagi, Jongho langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempatnya bekerja yang tak terlalu jauh dari tempatnya sekarang

Tak sampai sepuluh menit ia sudah sampai di rumah sakit dan melihat keadaan sekitar, mencoba menjauhi seseorang. Hingga ia rasa cukup aman, barulah ia keluar dari mobil bertepatan dengan mobil San yang baru saja tiba

"Kenapa tidak langsung masuk saja? Apa yang salah?" Tanya San sesaat setelah ia keluar dari mobilnya pada Jongho yang terlihat celingukan kesana-kemari, seperti menghindari sesuatu

"Ah, tidak ada, nanti aku ceritakan. Sekarang, aku mau penjelasan dari Hwang itu."

Setelah menjawab pertanyaan San, Jongho langsung berlari masuk ke dalam rumah sakit meninggalkan kakak sepupunya yang sedang kebingungan dengan sikapnya barusan. Karena penasaran, San memutuskan untuk mengikuti Jongho masuk ke dalam dan ia menemukan adiknya itu berada di resepsionis, tempat pemuda Hwang yang tadi dibicarakan olehnya

"Aku sungguh-sungguh. Jika kau tidak percaya, tanyakan pada dua security di depan sana. Juga ada Minho Hyung di sini bersamaku. Jadi, untuk apa aku berbohong." Ucap Hyunjin yang kekeuh dengan apa yang ia lihat beberapa saat yang lalu

"Tunggu, ini ada apa?"

Hyunjin melirik sedikit pada San lalu menjelaskannya secara detail tanpa ada yang ia tambahi atau ia kurangi. Hyunjin bilang bahwa ada seorang wanita datang secara tiba-tiba dan membuat kerusuhan di lobi sana. Saat itu ia sedang berbincang dengan Minho yang baru saja keluar dari Ruang Pemeriksaan sekaligus mengunjungi kekasihnya, tapi tiba-tiba tanpa di undang seorang wanita datang dengan menggebu-gebu memaksa untuk masuk. Tapi dua security yang berada di depan itu tahu siapa wanita yang memaksa masuk ini, karena kejadian tiga tahun lalu tak mungkin terlupakan begitu saja