34. What R U Doing?

83 9 0
                                    

Jongho menatap tajam Yeosang yang berada dibawah kungkungannya, yang sedang menatapnya dengan takut. Kedua tangan Yeosang juga di tahan oleh tangan kiri Jongho, sedangkan tangan kanannya menyangga agar tubuhnya tidak terjatuh ke atas Yeosang

"Kau benar-benar melampaui batas. Sudah aku bilang, jangan mendekat padaku, lebih baik tonton saja film mu itu, jangan menggangguku tidur, aku mengantuk dan aku lelah."

Jongho dengan segera melepaskan pegangan tangannya pada Yeosang dan membanting tubuhnya ke samping. Tangannya yang masih memegang remote televisi, langsung mematikan televisi yang masih menampilkan adegan tidak senonoh itu

Jongho pun membaringkan tubuhnya setelah mematikan televisi dan lampu, mencoba mengabaikan rasa sesak di sana dan tatapan dari pihak lain yang mengerucutkan bibirnya. Ia merapikan selimut kemudian ia menutup mata, tapi belum juga ia kembali ke alam bawah sadarnya, ia merasakan ada beban yang menindih tubuhnya

Tanpa membuka mata pun Jongho sudah tahu siapa pelakunya. "Kang Yeosang." Panggilnya masih dengan mata tertutup. "Turun dan tidur. Kau bilang kau mengantuk."

Mendengarnya Yeosang menundukkan tubuhnya dan berbisik tepat di telinga Jongho. "Kau sendiri yang bilang kalau tidur jam segini itu tidak diperbolehkan, pak dokter. Lihatlah, sekarang baru jam setengah enam sore bapak." Yeosang mengecup bibir Jongho berkali-kali setelah mengucapkannya

Melihat Jongho yang tak bergeming, tiba-tiba terbesit sebuah pemikiran nakal untuk sekali lagi di otak Yeosang. Ia menyibakkan selimut yang menutupi tubuh Jongho kemudian ikut menyelinap masuk kedalam selimut, membuat kain tebal berwarna putih itu menutupi dua tubuh

Tangan Yeosang dengan perlahan membuka resleting celana Jongho sembari ia sesekali mendongak melirik Jongho yang masih terus tak bergeming. Melihat itu, Yeosang semakin liar

Sebuah senyuman mengambang di bibir Yeosang setelah ia berhasil membuka resleting celana kekasihnya dan melihat gundukan yang berada di balik celana dalam itu sudah mengeras, bahkan sudah sedikit basah meski hanya setitik

Saat akan melakukan hal lainnya, tiba-tiba saja lengannya di tarik oleh oknum yang lain. Yeosang menelan ludahnya dengan kesusahan ketika matanya berhadapan dengan mata tajam sang lawan

"Sudah aku bilang, diam saja."

"Tapi aku hanya ingin membantu." Jawab Yeosang dengan bibirnya yang maju ke depan. "Aku tahu, kau pasti merasa sesak di sana, jadi aku ingin membantu mu untuk melepaskannya."

Cengkraman Jongho pada lengan Yeosang semakin menguat sampai Yeosang merasa kesakitan. "Jangan, pernah, lakukan, apapun. Aku memberimu perintah untuk diam dan jangan bergerak sama sekali."

Kemudian dengan kasar Jongho membanting tubuh Yeosang ke sampingnya hingga Yeosang merasa sedikit sakit di punggungnya. Jongho mengambil selimut yang sudah tergelatak tak berdaya di lantai sana kemudian melemparkannya pada tempat cucian yang berada di samping kamar mandi

"Jangan membuatku melewati batas ku, hyung. Aku tidak ingin melakukannya."

Yeosang menatap Jongho yang berucap sambil menutup matanya dengan tatapan berkaca-kaca. Padahal selama ini ia yang menolak, kenapa ketika ia yang menginginkannya malah gantian Jongho yang menolak?

Jongho yang sudah berusaha untuk tidur dengan terus memejamkan matanya, sedikit terkejut ketika mendengar suara isak dari arah kirinya, atau lebih tepatnya dari kekasih manisnya

Yeosang menangis

"Baiklah. Tapi jangan salahkan aku nanti, apapun yang terjadi, paham?"

Yeosang mengangguk dengan cepat meski Jongho tidak bergerak sedikitpun. Karena tidak ingin membuang waktu menunggu Jongho, Yeosang dengan segera bangkit dan naik ke atas tubuh Jongho, membuat Jongho sedikit terkejut

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐇𝐲𝐛𝐢𝐫𝐝 (?) [𝙅𝙤𝙣𝙜𝙝𝙤 & 𝙔𝙚𝙤𝙨𝙖𝙣𝙜]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang