"Versi Baru Kehidupan dan Cinta"
Chandrika tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan pemuda asing itu akan sangat mempengaruhi kehidupannya. Phobia hingga trauma. Bahkan gilanya ia harus menanggung rindu berkepanjangan.
Kasus pembunuhan yang t...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tentang rahasia besar di masa lalu yang sama sekali tak terpecahkan. Banyak skenario yang dilancarkan, dan dipendam dengan sangat baik hingga sekarang.
[ s e c r e t ♪ y o u ]
Belum sempurna mata terbuka, tetapi sakit teramat menggila langsung menyerang kepala. Hanya sedikit cahaya yang memasuki retina, selebihnya hanya buram yang menguasai pandangannya saat ini.
"Shh.." Abhizard meringis, menahan perih yang berpusat tepat di belakang kepala. Entah apa penyebabnya—Abhizard tidak ingat, tapi ini sungguh pening tak tertahan.
Niat hati ingin bergerak, tetapi ia justru bertemu dengan kejanggalan besar—sesuatu menahan tubuhnya kencang sekali. Maka kala fungsi pandangan kembali normal, sungguh.. ia membelak sempurna kala menyadari kondisi tubuh sendiri.
Oh sial! Siapa yang melakukan ini?
Duduk di sebuah kursi besi, tubuh Abhizard terkunci total oleh rantai—di kedua kaki, bahkan tangannya yang berada di belakang kursi pun terborgol rantai. Parahnya bukan hanya satu rantai, melainkan tiga—atau mungkin empat rantai di setiap ikatan. Seperti.. niat sekali untuk melumpuhkan pergerakan Abhizard.
Abhizard kian tersentak kala menyadari titik keberadaan diri saat ini. Gelap, satu hal yang menjadi dominan dari ruangan yang cukup luas—tetapi kesan pengap sungguh kentara. Cahaya hanya bisa masuk melalui jendela kecil—yang hanya satu-satunya dimiliki ruangan ini, bahkan tidak disertai ventilasi. Selain itu, lantainya pun lembab dan kumuh sekali.
Sebenarnya tempat apa ini?
Abhizard masih belum selesai mengamati setiap sudut ruangan—guna mengenali, dimana berkat seberkas cahaya minim yang membantu penglihatan.. Abhizard kembali menemukan suatu hal mengejutkan.
Di sisi kanan ruangan ini terdapat sebuah bathub yang masih penuh dengan air—keruh.
Astaga, agaknya Abhizard teringat sesuatu. Apakah ini adalah tempat penyekapan Kai? Dan bathup itu adalah tempat dimana Kai dieksekusi?
Tapi bagaimana caranya ia bisa sampai disini? Abhizard sungguh tidak mengingat hal apa yang membuatnya berujung disini.
"Oh? Udah sadar?"
Mendadak seudara pertanyaan itu menginterupsi, dimana Abhizard bahkan belum memahami situasi sepenuhnya. Maka atensi segera bergulir, mencari eksistensi sang empu suara. Dimana siluet seseorang—sedang duduk di sebuah kursi di sisi kiri ruangan—segera tertangkap retina.
"Ternyata gak selama yang gue kira."
Damn it! Bajingan itu?!
Abhizard mungkin tidak bisa melihat rupanya sebab gelap, terlebih lelaki itu mengenakan tudung di kepala—hingga tersembunyi sempurna wajahnya. Tapi Abhizard teramat mengenal suaranya, bahkan suara asli penjilat itu pada akhirnya keluar lagi sekarang—penuh manipulatif.
