Bab 1 ;

413 35 6
                                    

Di kehidupan yang begitu singkat ini, ada satu hal yang selalu membuatku takut. Itu adalah ketika aku melihat air matamu, Baekhyun.

Menjadi suami dan berada di sisimu adalah sesuatu yang melebihi kata harapan.

Kau tahu? saat itu... sepertinya Tuhan sedang mengujiku.
Menguji dengan memberiku sebuah kebahagiaan, yang membutakan mataku.

Aku menjadi serakah, lalu aku menyakitimu.

Hari ini, saat melihatmu pergi, aku baru menyadari segalanya.

Baekhyun...
Di tengah hening malam ini, aku ingin mengakui segalanya. Tapi bukan padamu. Sebab kau sudah tidak ada di sini.

Jadi biarkan tanganku ini yang memberitahumu, melalui penaku.

Aku Park Chanyeol, empat puluh tiga tahun. Ingin mengaku.
Aku sangat menyesal telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidup, sebab aku menikahi satu-satunya orang yang ku cintai,

Langit ku. . . Cinta ku . . . Byun Baekhyun.




Air mata Baekhyun jatuh saat membaca sepotong kalimat dari halaman pertama di buku harian suaminya.

Sewaktu membereskan satu box berisi buku-buku miliknya, Baekhyun menemukan buku berwarna coklat tua bersampul kulit itu di tumpukan paling bawah.

Baekhyun sudah membaca buku ini sampai habis dulu, dua puluh lima tahun yang lalu. Sejak saat itu Baekhyun tidak pernah berani membacanya lagi, sebab segala yang ditulis oleh sang suami, membuatnya serasa ingin mati.

Tapi hari ini, dengan sedikit tertatih ia bawa buku itu lalu duduk bersandar di ranjangnya. Tak lupa memakai kaca mata baca miliknya, Baekhyun sangat ingin membacanya sekali lagi.

Baekhyun ingin mengenang suaminya, meskipun tiada sedikitpun kebahagiaan di sana. Ia rela hatinya kembali terkoyak, asalkan itu dapat menebus kerinduan pada belahan jiwanya.




_Windflower_





Seoul, musim gugur. 1987.



Byun Baekhyun di usianya yang ke dua puluh tujuh berpikir, jika hidupnya sudah sempurna. Menjadi aktor yang cukup dikenal dan memiliki kekasih yang begitu mencintainya. Dua hal yang menjadikannya manusia paling beruntung di dunia. Meski ia terlahir sebagai anak yatim piatu, namun Baekhyun tidak pernah kekurangan kasih sayang. Kakeknya memberikan segala yang ia butuhkan.

Byun Baekhyun tidak mengira, jika hidup sempurna yang dimiliki, kini harus sirna kala sang kakek mengatakan bahwa beliau sudah memilihkan calon untuk menjadi suaminya. Seorang pendamping seumur hidupnya.

"Apa? Dijodohkan? Menikah?"

Byun Baekhyun menyuarakan protesnya ketika baru saja mendengar ia akan dinikahkan dengan seseorang yang tak dia kenal sama sekali. Pria berparas cantik itu menatap tak percaya pada sang kakek yang duduk dengan tenang di hadapannya.

"Ya, benar. Usiamu juga sudah terlalu matang, mau sampai kapan melajang?"

"Tapi Harabeoji, aku dan Yifan-"

Baekhyun menghentikan ucapannya saat kakek Byun menatap dengan pandangan yang berubah tajam. "Yifan? Kau sudah tahu bagaimana pendapatku tentangnya."

"Harabeoji-"

Windflower ; ChanbaekWhere stories live. Discover now