tiga

12 1 0
                                    

Sudah 4 hari berlalu bright masih memikirkan anak kelinci jelek yang ia benci , sifat nya sangat mengesalkan membuat otak bright menampung moment dimana ia dan anak kelinci itu beradu mulut .

“Emang gatau di untung , ingin sekali ku pukul wajah dia hiiihhhh”

Brukkkk

“Sialan , kamu lagi” teriak win

“Heh kelinci jelek , kenapa hidupku sangat sial bertemu orang menyebalkan seperti mu”

Yang dipanggil kelinci jelek mulai menggeram menahan kesal , tangannya mengepal siap memukul lawan bicara nya namun niat nya ia urungkan karna win pun harus menjaga sikap disekolah nya

Akhirnya win mengalah , ia memunguti buku buku agenda sekolah yang berserakan dilantai lalu pergi meninggalkan bright . Bright tersenyum menang melihat sang kelinci terlihat menahan kesal , padahal bright menunggu moment kelinci jelek itu akan memukul nya namun rencana nya kali ini terlihat gagal

“Apakah aku harus bermain main sedikit dengan dia?”gumam bright

__________________✿__________________

Hujan deras malam ini membuat shasha sahabat bright tak bisa pulang kerumah nya , bright tertawa kencang disamping shasha yang murung ingin sekali pulang kerumah nya.

“Tidak lagi lagi aku kerumah mu malam malam bright . Cukup hari ini terakhir kali” lemas shasha tak ada harapan untuk pulang , sedangkan bright masih tertawa kencang.

“Nak shasha mamah sudah siapkan kamar buat mu ya , tidur nya jangan malam malam nanti” saut mamah bright dari arah dapur , shasha langsung mengiyakan sautan mamah nya bright.

Bright melihat sahabatnya yang masih murung merasa kasihan , karna ulahnya yang minta ditemani shasha menonton film horor membuat shasha tak bisa pulang kerumahnya hari ini.

“Sudah sudah , mari kita bercerita saja . Apakah kau ingin bercerita sesuatu?” ucap bright sambil mengelus kepala sahabatnya.

Sahabatnya terdiam sejenak sambil mengurutkan dahi nya , ia memikirkan ada suatu moment yang akan ia ceritakan.

“OIYA....”

“Apaa?”

“Waktu itu aku bertemu anak IPS , dia tipe ku!” seru shasha

“Lalu apakah dia lebih tampan dari ku?” goda bright.

“Jelas dia lebih tampan dari mu , kulitnya sangat putih , senyumnya seperti kelinci . Ah aku sangat menyukai nya brightt” jelas shasha dengan antusias nya.

Bright mengangguk ngangguk tersenyum , dalam hatinya ikut senang melihat sahabat aneh nya menyukai seseorang . Tak ada perasaan cemburu di diri bright karna mereka tak pernah melibat kan perasaan dalam pertemanan mereka.

Tak terasa sudah hampir tengah malam , masing masing dari mereka berpisah untuk tertidur meskipun besok hari libur tapi mereka mempunyai rencana sendiri untuk keliling kota.

__________________✿__________________

Pagi pun tiba , shasha dan bright sudah mempunyai rencana sendiri untuk keliling kota . Mereka sudah terbiasa menghabiskan waktu libur mereka untuk keluar rumah entah untuk sekedar nge gym atau mencari jajanan dipinggir jalan .

“bright ngafe bentar yuk , tiba tiba aku ingin meminum kopi”

Bright menganggukkan kepalanya dan segera menepikan motor besarnya disalah satu cafe yang bertema kpop itu .

“yeuh dasar...lagi lagi kesukaan mu”omel bright pelan

Shasha yang masih bisa mendengar suara bright hanya terkekeh pelan lalu membuka pintu cafe .

Kring...kringg (suara pintu cafe terbuka)

Selamat datang di cafe ****** , shasha melihat sekeliling cafe . Tak ada yang salah seperti biasa cafe ini tak terlalu ramai pengunjung hanya ada beberapa pengunjung yang mungkin bisa dihitung .

Shasha berjalan menuju tempar order diikuti oleh bright dibelakangnya , bright sibuk menatap sekeliling cafe kpop sambil mengangguk nganggukkan kepalanya pelan seakan dia sedang menilai tempat yang dia injak .

“yuk!”ucap shasha sembari menarik tangan bright menuju lantai 2 cafe .

Shasha membeku sejenak melihat pemandangan lantai 2 , bukan karna ke aestethic an cafe nya melainkan ia menemukan sesosok pria yang ia suka itu . Ia duduk sendiri sambil menikmati cofee susu dingin dan memakan toppoki , matanya terpejam menghayati lagu dari salah satu boys grup kpop berjudul spring day. 

“loh?” gumam shasha

Bright pun ikut memandangi seorang yang tak asing bagi dirinya , “kenapa kelinci sialan itu ada disini” batinnya .

Shasha dengan cepat menarik tangan bright menuju tempat duduk yang agak jauh dari pria yang ia suka itu .

Shasha menutup muka nya rapat rapat lalu menggeleng dengan cepat .

“Bright cepat katakan kalau ini mimpi!”

Bright yang bingung hanya diam , tak mengerti apa yang temannya bicarakan . Tak mengerti juga apa maksud dia menutup muka nya seperti orang yang menahan malu atau bahasa gaul nya yaitu “salting”?.

“shut up , jelaskan kau kenapa . Atau jangan jangan-”

“yup , orang itu yang ku ceritakan tadi malam?” ucap shasha yg masih menutup mukanya , sehingga nada bicaranya samar samar.

Bright menggeleng kepalanya kencang , ia tak habis fikir bahwa sahabatnya menyukai kelinci jelek musuh disekolah nya .

Stranger (brightwin)Where stories live. Discover now