3

23 12 0
                                    

Dua minggu kemudian usai kejadian Chenle tersedak bakso dan mereka melupakan adik kesayangan mereka yaitu Haechan.

Kini dirumah masing masing mereka semua sedang sibuk memasukkan baju kedalam koper. Beberapa orang membawa perlengkapan seperti makanan dan beberapa yang lain sibuk membawa hal hal yang menurut mereka penting padahal nyatanya tidak penting.

Seperti Haechan contoh nya

Kini pemuda manis ini sedang sibuk berlalu lalang kesana kemari, berteriak memanggil nama sang bunda, membawa beberapa barang ditangan nya dan membawa susu coklat yang sangat banyak.

Bagaimana caranya ia membawa susu coklat sedangkan tangan nya sudah penuh dengan barang barang yang tidak penting. Ia membawa susu dengan cara menyeret gerobak beroda yang cukup kecil namun tidak terlalu kecil. Ada tali yang mengikat di gerobak itu.

Untuk sekolah? Jangan tanyakan karena mereka diliburkan oleh pihak sekolah sejak ada pengumuman mereka akan vaksin dua minggu lagi.

Haechan yang takut dengan jarum suntik pun memilih pergi berlibur selama dua minggu itu lalu saat masuk sekolah ia tidak akan datang dan untuk alasan jika ditanya oleh sang guru maka ia akan menjawab

" Saya masih diluar kota buk "

Padahal nyatanya mereka masih didalam kota hanya dalam tempat yang berbeda saja.

Dan kenapa bisa ke enam curut nya itu setuju untuk pergi berlibur? Karena Haechan membohongi mereka jika vaksin yang akan diberikan itu adalah vaksin percobaan yang akan membuat kita sakit

Jadilah mereka setuju dan bersiap untuk pergi seminggu setelah liburan jadi masih ada sisa seminggu dan mereka menambah kan seminggu lagi untuk liburan jadilah liburan mereka dua minggu ditambah libur sekolah menjadi tiga minggu.

" Bunda skincare Haechan yang warnanya bening bening itu mana? "

" Bunda sunscreen Haechan yang baru itu dimana? "

" Bunda baju Haechan yang gambar nya doraemon itu dimana? "

" Bunda botol sama gelas kesayangan Haechan ada dimana "

Dan itulah sebagian dari teriakan Haechan. Sedangkan sang Bunda hanya bisa menghela nafas lelah saja, untung anak semata wayang jika tidak sudah ia buang sejak dulu.

Dan kini Haechan dan Bunda sedang berada didapur dengan Bunda yang sedang sibuk membongkar lemari dapur.

" Kamu tuh kalau nyari barang pakai mata Chan jangan pakai mulut. Kalau kamu pakai mulut nyarinya yah nggak bakalan dapat " omel Bunda yang sudah lelah dengan teriakan anak kesayangan nya ini

Sedangkan Haechan hanya merengut sebal " Chan udah nyari Bunda tapi nggak dapat " bela Haechan

Bunda pun menatap Haechan dengan tatapan yang sedikit kesal " Kamu nyari botol nya dimana? " tanya Bunda

Haechan menunjuk lemari bagian atas nomor tiga didapur " Chan nyarinya disitu, kan Bunda bilang botol sama gelas nya disitu tapi dari tadi Chan cari nggak ada " jawab Chan dengan nada yang kesal

Bunda pun menatap Haechan dengan pandangan jengkel nya lalu mengambil sesuatu dari dalam lemari " Terus ini apa? Botol nya Ayah hmm " ucap Bunda memperlihatkan botol dan gelas yang ia pegang

Haechan pun membulatkan matanya terkejut, mulut Haey terbuka membentuk huruf o dan juga matanya yang memandang sang Bunda dengan tatapan takjub nya

" Woahh, kok bisa Bunda dapat Chan nyari dari tadi nggak dapat " tanya Haechan dengan tubuh yang meloncat loncat kecil merasa senang

Sejujurnya itu caranya agar tidak dimarahin oleh sang Bunda. Bunda nya akan termakan pujian sang anak dan berakhir tidak jadi marah.

Bunda tersenyum bangga " Yah jelas dong Bunda gitu loh udahlah ini bawa jangan sampai pecah itu cuman tiga didunia " ujar Bunda sembari berjalan meninggalkan Haechan yang tersenyum lega karena tidak jadi dimarahin

Virus Z : End Of The World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang