44. labuan bajo

541 24 3
                                    

Apakah kalian tau, hari ini adalah hari pernikahan Gerald, kakak dari Nae. Gerald dan Febi, pacarnya yang waktu itu ada di chapter pertama, resmi menikah setelah tiga tahun menjalani hubungan. Acaranya berjalan lancar, kedua mempelai pun bahagia. Lalu setelah selesai jangan lupakan ritual inti dari acara ini hehe.

Karena Gerald dan Febi menikah atas kemauannya sendiri, mereka juga menyiapkan pernikahan ini sendiri. Mulai dari wedding organizer, fitting dress, catering dan lain-lain. Malamnya mereka sekeluarga berkumpul bersama-sama di kediaman Febi. Rencananya mereka akan pindah ke rumahnya sendiri satu Minggu lagi sambil mengurus barang-barang yang akan dipindahkan.

Nae dan suami beserta putranya turut bahagia karena akhirnya sang kakak menyusul dirinya. Semoga saja mereka cepat diberikan momongan, karena Gerald sangat menyukai anak-anak. Bahkan ia selalu menyempatkan waktunya untuk mengunjungi keponakannya Galang hanya sekedar untuk bermain dan membelikannya mainan.

"Udah sampe sayang." Mahesa memberi tau istrinya sambil mengusap surai lembut itu agar sang empunya bangun.

"Mam-mih.. mhmm mam-mih."

Galang turut membangunkannya sambil memanggil-manggil ibunya, walaupun ia berada di kursi belakang bersama Baby sitter nya di mobil.

Mereka pulang sedikit larut karena memang tempat resepsi lumayan jauh dari rumah mereka, Nae sampai kelelahan dan tertidur karena seharian Galang tidak mau lepas darinya.

"Eumm.. " Nae akhirnya terbangun dengan wajahnya yang kusut dan lelah.

"Mamih.. nyenyen, nyenyen mamih!" Galang merengek meminta minum susu dengan suara khas bayinya, ia sekarang sudah bisa ngoceh karena umurnya yang sudah 9 bulan.

-

"Pagi sayang."

"Sayanggg"

Mahesa mengusik tidur istirnya itu dengan memeluknya, mencium lehernya bahkan menjilat telinga istrinya itu agar terbangun.

"Bangun.. bangunnn."

"Euh!"

Masih tidak bangun, Mahesa pun tidak berhenti sampai disitu. Tiba-tiba ia merubah posisinya membalikkan tubuh istrinya menjadi telentang dengan ia yang mengungkung di atas Nae.

Mahesa tidak bisa untuk tidak tersenyum memandang wajah cantik itu, apalagi saat di soroti cahaya matahari yang masuk dari jendelanya. Kecantikan Nae memang tidak ada tandingannya.

"I love u." Ucap Mahesa di atas Nae.

Cup

Kecup Mahesa di bibir tipis istrinya dengan lembut.

Nae pun bangun dan mencoba membuka matanya yang silau, ia agak terkejut karena posisinya dengan Mahesa. Nae meraih wajah suaminya itu dengan tangan lentiknya ia tersenyum melihat suaminya itu.

"Good morning baby."

"Morning too." Jawabnya dengan suara khas bangun tidur.

"Morning kiss?"

Tanpa menunggu persetujuan sang empu, Mahesa langsung menyambar bibir Nae dengan lembut, ia melumat dan menggigitnya untuk beberapa waktu sampai keduanya melepas ciuman itu.

-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAHESA with Nae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang