" Kak, Aku hamil " - Gabriella
" Bil, kita beda agama " - Haven
Gabriella Alcalest telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Ia dan sang kekasih, ( Haven ) melakukan hal yang memang tidak seharusnya di lakukan pada pasangan berbeda keyak...
"BIL! ABIL!" - teriak Mars yang sama sekali tak di gubris oleh sang pemilik nama
Dengan tangis terisak, Abil berlari ke arah bibir pantai. Berdiri di bawah langit senja menghadap ke arah lautan yang luas
"aku jadi mikir, apa jangan-jangan bayi yang lagi kamu kandung itu sebenernya anak dia. Bukan anak aku"
"aku tuh sebenernya udah curiga dari awal. Kita ngelakuin itu cuman sekali tapi kok bisa langsung hamil(?)" "eehh ternyata anaknya si Gavin" "terus ngapain kemaren ngemis-ngemis minta tanggung jawab aku?"
Setiap kalimat yang di lontarkan Haven terus terngiang dalam kepala, Pada akhirnya, Haven tetaplah laki-laki yang tak bisa memegang teguh janjinya pada Abil.
Wanita itu terduduk seorang diri menghadap laut dengan kaki yang ditekuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ting!
Gavin | Bil, udah beres?
Abil tak menghiraukan pesan masuk di ponselnya. Ia masih terduduk menangisi ucapan jahat dari Haven
Sedangkan Gavin yang sudah menunggu selama 3 jam di mobil mulai khawatir. Kepalanya mendongkak ke atas melihat langit yang sudah gelap "duh Abil masih lama gak ya?" - monolognya
Gavin mulai menghubungi Abil lewat telepon yang tak kunjung di angkat. Pria itu kembali mencobanya lagi dan berhasil
"Bil" "kamu dimana?"
"..."
"Abil?"
"hiks"
Mendengar isakan di sebrang sana membuat Gavin semakin panik "Kamu kenapa?"
"hiks kamu pulang duluan aja"
"gak. Aku gak akan pulang kalo gak sama kamu" "posisi kamu sekarang dimana?"
"hiks kamu pulang aja"
Pip
"halo?" "Bil?" "Abil?"
Gavin berdecak saat sambungan telepon nya di matikan sepihak oleh Abil.
"harus gue cari nih" -ucap nya bermonolog
Gavin turun dari mobil dan mencoba menelusuri sekitar pantai untuk mencari keberadaan Abil.
Menengok kekanan dan kirinya yang sudah menggelap sembari terus menghubungi Abil di telepon.
15 menit mencari, Gavin mulai melihat seorang wanita berbaju coklat duduk seorang diri di pesisir pantai. Ia yakin, itu Abil.
