54 | hadiah

321 23 0
                                    

"Abil!!"
"ada tamu!!"

teriak sang Mama dari lantai bawah terdengar nyaring di telinga, Abil yang hanya berbaring santai di kamar lantas bangkit dan menuruni anak tangga.

Dilihatnya ada Mars dan Jero di ruang tengah, kedua pria yang duduk bersampingan itu menatap Abil yang kini mulai menghampiri "eh ada para oppa nih"
"tau alamat gue darimana?"

"ada deh"

"jadi ada apa nih? Kaget banget tiba-tiba kedatangan tamu spesial" - ucap Abil diakhiri kekehan

"cuma mau ngucapin selamat sih, sama ini ada hadiah dari gue sama anak-anak sastra"
"happy wedding Bil" - tutur Mars seraya memberikan karangan bunga dan satu kotak yang di lapisi kertas kado

"ya Allah, makasih banyak ya"
"ngerepotin nih jadinya"

"ah gapapa"
"btw, Gavin nya mana?" - kali in  Jero yang bertanya

"di apartemen nya"

"loh, gak serumah?"

"belum, tapi nanti siang dia kesini kok.  Katanya tadi sih udah dijalan"

"oh gitu"

"ini gue buka ya hadiah nya"

"boleh-boleh"

"apa ya kira-kira"-monolog Abil sambil merobek kertas kadonya

"HAHAHAHHAHA"

hadiah yang Jero dan teman-teman lainnya berikan sukses membuat Abil tertawa lepas

Bagaimana tidak, hadiah yang mereka berikan berupa barang-barang random

Kitchen set dan lingerie dress.

"kita ngasih Kitchen set biar  Gavin bisa makan masakan lo setiap hari"
"dan lingerie dress buat..  Ya lo tau sendiri lah" - tutur Mars yang mengundang tawa Abil tiada henti

"Hahahah iya-iya paham. makasih banyak ya guys"
"gue suka hadiah nya"

asik berbincang di ruang tamu, ketiganya dibuat tak sadar dengan kedatangan Gavin "Assalamualaikum"

"Wa'alaikumssalam"- jawab Abil sambil menoleh ke arah sumber suara di ikuti Mars dan Jero

"eh ada tamu ya?" - Gavin

Mars dan Jero lantas berdiri dan memberi salam dengan sedikit membungkukkan tubuhnya

"Mas, aku dikasih hadiah sama mereka" - Ucap Abil saat Gavin mendekatinya dan ikut duduk di sofa

"oh ya?"
"aduh jadi ngerepotin. Makasih ya" - ucap Gavin pada kedua pria dihadapan nya

"santai"
"eumm.. Kalau gitu kita pamit ya"

"loh? Kok udah pulang lagi?"

"kita harus ke kampus soalnya hehe"

"oh gitu, oke deh"
"sekali lagi makasih ya"

"iya sama-sama"
"kalau gitu kita pamit dulu"

setelah berpamitan dengan pemilik rumah, kedua mahasiswa muda itu lantas pergi melanjutkan perjalanan nya lagi

"emang dikasih hadiah apa sih sama mereka?" - Tanya Gavin yang sekarang meraih paperbag dari tangan Abil

"oh kitchen set.. "
"satu lagi apa ini?"
"e-eh?" - Gavin sedikit bingung saat melihat hadiah lainnya selain kitchen set

Melihat ekspresi bingung Gavin membuat Abil kembali tertawa

"baju dinas?" - tanya pria itu dengan polos

"HAHAHAHAH"

"nanti pake ya"-bisik Gavin tepat di telinga Abil

"cepet masukin lagi ih ke dalem paperbag.  Sebelum ada mama Papa. Malu"

Sambil cekikikan, Gavin menaruh kembali baju kebanggan para suami ke dalam paperbag tadi

"kita jalan yuk?"

"kemana?"

"itu kamu maunya kemana?"

"bingung"

"kenapa ya cewe kalo diajak jalan pasti jawab nya kalau enggak bingung ya terserah"

"itu karna perempuan gak mau ngerepotin cowo, makanya mending kamu aja yang milih tujuan nya.  Aku pasti ikut"

"padahal aku suka direpotin sama kamu"
"yaudah, kita ke studio foto aja gimana?"
"aku pengen kita punya foto berdua"

"emang kita gak pernah foto?"

"belum pernah"
"dari awal kenal juga kita gak pernah foto selfie"

"tapi waktu akad kemarin kita kan ada yang fotoin"

"ya itu kan foto biasa"
"aku mau kita foto resmi berdua gitu"
"buat dipajang di rumah"
"mau gak?"

"boleh"

"kamu tau tempat studio foto yang bagus deket sini gak?"

"ada sih, deket sini.  Tapi jangan ah"

"kenapa?"

"hasil foto nya jelek"

"yakin karna hasil nya jelek? Bukan karna takut dejavu?"

Melihat keraguan di wajah Abil membuat Gavin tersenyum tipis "yaudah, studio foto lain aja.  Aku coba cari dulu di internet ya"

"yaudah foto disana aja"

"dimana?"

"studio yang kata aku tadi"

"yakin? Kamu gapapa kalo kita kesana?"

Abil mengangguk pasti "gapapa"

"jangan ah"
"nanti yang ada kamu malah nyesek ke inget mantan"

"enggak lah"
"ngapain juga pake acara nyesek"

"bener ya?"

"beneran"

"yaudah, kita berangkat sekarang kalo gitu"

"bentar"

"apa?"

"aku belum mandi hehe"

"ih jorok"

"males soalnya tadi"

"mau aku mandiin?" - bisik pria itu di telinga Abil denga nakal

"HEH!"
"aku bilangin mama loh.  Ada om-om genit godain aku"

"HAHAHHAHAHA"
"yaudah sana mandi"
"dandan yang cantik ya"

Senyum Gavin mulai memudar setelah Abil menaiki anak tangga.

Ia menarik nafas dalam dan mulai mengedarkan atensinya, melihat area sekeliling "mungkin dulu Abil sama Haven duduk disini, berduaan sama seperti yang gue lakukan sekarang" - monolognya pelan

TBC

You, the Baby and my God - Haechan NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang