43 | IKEA

275 27 0
                                    

Kelas Haven pagi ini berakhir di pukul 10 siang. Dan sekitar 15 menit lagi, presentasi Hayeon selesai. 

Maka dari itu, Haven memilih untuk duduk di depan ruangan. Menunggu Hayeon selesai dengan presentasi nya

Jero yang hendak kembali pulang bersama kekasihnya dibuat menoleh saat melihat Haven duduk sendiri disana

"Ven, masih ada matkul?" - Tanya Jero yang di jawab gelengan "enggak"

"terus ngapain disini?"

"nunggu Hayeon"

"ohh. Yaudah, gue balik duluan ya"

"eh bentar" - Haven bangkit dari duduknya dan menahan tangan Jero "kemarin gimana?"

"gimana apanya?"

"Abil. Dia udah pulang ke rumah?"

Jero terkekeh "masih peduli ternyata"
"aman. Dia udah dibawa Gavin ke apartemen nya"

"Gavin?"

Jero mengangguk "iya Gavin"
"kan lo sendiri yang nyuruh gue untuk hubungi dia biar jemput Abil"

"iya, gue tau"
"tapi kenapa dibawa ke apartemen? Kenapa gak di anter ke rumah nya aja?!"

"santai dong. Kenapa sewot gitu?"
"Abil gak mau di anter pulang. Jadi satu-satunya cara ya di ajak ke apartemen si Gavin"

"terus sekarang Abil masih di apartemen nya?"

"ya mana gua tau"
Jero lantas menepuk pelan pundak Haven, dan berkata "makanya kalo masih sayang, jangan di lepas"
"di embat si Gavin kan jadinya"
"yaudah, gua balik ya. Jangan lupa ntar malem ke studio"

Haven memanggut pelan, dan membiarkan Jero berlalu.

"kenapa harus di apartemen sih?!" - Batin nya

"Sayang"

Lamunan Haven seketika buyar saat pundaknya di tepuk pelan dari samping "kok udah disini lagi? Kapan bubar nya?"

Hayeon membenarkan totebag nya sambil menjawab "tadi. Makanya jangan ngelamun terus.  Mikirin apa sih?"

Haven menggeleng, memberi isyarat bahwa ia tak memikirkan apapun

"ke IKEA yuk?" - Ajak Hayeon sambil merangkul lengan kekasih nya

"ngapain?"

"aku pengen beli meja buat naro buku-buku"

"emang meja yang lama udah gak bisa dipake?"

"bisa sih, tapi kan buku aku nambah terus. Jadi numpuk-numpuk di kamar"
"boleh ya?"

Haven sempat menghela nafas panjang sembelum menjawab "hm"
"tapi jangan lama-lama"
"soalnya gue harus ke studio. Mau latihan"

"iyaa sebentar doang kok"
"yuk berangkat"

••••••••••••••••••

Atensi nya di arahkan secara menyeluruh, Gavin yang sedari tadi mendorong trolly bersama Abil dibuat bingung dengan betapa banyaknya pilihan barang di sini. 

"aku bingung mau beli apa dulu" - tutur Gavin menggaruk kepalanya

"kamu lagi butuh apa?"

"banyak sih"

You, the Baby and my God - Haechan NCTWhere stories live. Discover now