Chapter 6

356 33 1
                                    

Chapter 6 loading. . . Complete!
Chapter 6:
{🌿Sebuah kenyataan🌿}
{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}
___________________________________

"Ini aneh tapi. . ."

"Hah? Maksudnya gimana dok?" Tanya Gempa yang bingung dengan pernyataan dokter tadi. Bukan Gempa saja, para saudaranya pun bingung, bahkan orang yang lalu lalang juga dibuat bingung.

"Saya awalnya juga gak percaya, tapi setelah saya cek berkali-kali, hasilnya tetap sama. Masalahnya kami juga gak tau benda apa yang ada di dalam tubuh pasien, ini baru pertama kali kami melihat kejadian seperti ini" Jawab dokter tersebut sambil mengeluarkan kertas hasil pemeriksaan.

30 menit kemudian

Terlihat para elemental yang sedang menunggu Thorn untuk sadar, padahal Thorn baru saja sadar kemarin, eh malah turu lagi. Tak lama kemudian, suster yang kemarin datang.

"Halo dek, bisa keluar sebentar gak? Saya pengen cek keadaan pasien" Ucap suster tersebut. Tak butuh banyak waktu untuk memikir, para elemental langsung mengangguk dan keluar dari ruangan tersebut secara teratur.

Setelah para elemental keluar, suster tersebut pun mendekati Thorn dan memakaikan sesuatu di kepala Thorn.

". . . Harusnya mereka gak liat ini, semoga bos bisa cepat. Malas banget disuruh menyamar jadi suster" Ucap suster tersebut dengan nada kesal.

Setelah selesai, suster tersebut pun melangkah kan kakinya untuk keluar. Setelah suster tersebut pergi, para elemental pun memasuki ruangan tersebut kembali.

"Hoaaaaam, aku mau tidur dulu ya. . .Dada" Kata Ice dan langsung merebahkan dirinya ke atas sofa.

"Ish ish ish. . . Hobinya tidur mulu deh keknya, gak ada kerjaan lain gitu selain tidur?" Tanya Blaze namun pertanyaannya sama sekali tidak dihiraukan oleh Ice.

"Hmm, aku pengen tidur juga deh. Mataku rasanya kayak berat banget" Kata Taufan lalu ia duduk bersandar di atas sofa. Belum juga 5 menit, Taufan sudah pergi ke alam mimpi bersama Ice.

"Huh, kita juga harus tidur, nanti malam katanya ada misi di planet baynzia. Jadi kemungkinan kita bakal begadang" Ucap Gempa sambil menunjukkan sebuah hologram dengan komandan kokoci yang memberitahu semua informasi yang ada.

"Jadi. . . Kita bakalan ninggalin bang Thorn disini?" Tanya Solar dengan nada cemas. Firasatnya terasa buruk saat ini, seperti akan terjadi sesuatu saat mereka pergi mengerjakan misi.

"Sudahlah Sol, pasti Thorn akan baik-baik saja. Gak usah terlalu dipikirin" Ucap Blaze sambil menepuk pundak Solar dengan pelan.

Solar pun menghela nafas kasar sebelum mengangguk setuju. Para elemental pun memutuskan untuk tidur dan pergi ke alam mimpi. Mereka tidak tau, ada bahaya yang menghampiri salah satu dari mereka. . .

Skip malam harinya (pukul 20.49)

"Oh ayolah Sol, kita kan udah pasang CCTV, jadi kalau Thorn hilang kan kita tinggal lihat rekamannya" Kata Ice yang sepertinya kesusahan untuk membujuk Solar, pasalnya Solar ngotot tidak ingin ikut mengerjakan misi, firasatnya buruk katanya.

"Aku gak mau ikut! Nanti kalau bang Thorn kenapa-napa gimana!?" Teriak Solar yang tetap ingin tinggal untuk menjaga Thorn. Masalahnya, misi kali ini akan lebih susah untuk dikerjakan, jadi para elemental membutuhkan bantuan Solar untuk mengerjakan misi.

"Solar, ayolah. Aku tau kau khawatir, tapi kami juga khawatir Sol. Percaya sama kami, pasti Thorn akan baik-baik saja. Apa kau tak ingat keamanan yang ada di rumah sakit ini?" Ucap Taufan. Memang, rumah sakit yang mereka tempati sekarang adalah salah satu rumah sakit teraman, jadi tidak ada kemungkinan penjahat akan masuk ke dalam rumah sakit tersebut.

Berbeda duniaWhere stories live. Discover now