🦊30. Alay tapi saltink

68 22 127
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




🦊🦊🦊🦊🦊



Yessa yang hendak membuka pintu mobilnya sontak berjengit kaget kala mendapati Yuda tiba-tiba ada di belakangnya sembari berteriak sengaja mengejutkannya.

"Sialan," umpatnya pelan.

Yuda langsung tertawa puas melihat keterkejutan Yessa barusan. "Lucu ih ekspresi kagetnya," ucap Yuda di sela-sela tawanya.

Entah kenapa semakin hari rasanya Yessa semakin malas dekat-dekat dengan Yuda, mungkin karena mereka berdua masih belum akur dan Yessa masih belum mau memaafkan Yuda.

Apalagi Yuda tidak memberikan penjelasan apapun kepada Yessa mengenai kedekatan dirinya dengan Yessi. Hal itu jelas saja membuat Yessa berpikir bahwa hubungan mereka pasti sudah lebih jauh, atau bahkan mungkin mereka sudah berpacaran di belakang Yessa.

Akhirnya ia memilih masuk ke dalam mobil tanpa memedulikan keberadaan Yuda.

"Eh bentar dulu," Yuda segera menahan pintu mobil Yessa agar tidak tertutup.

"Mau ngapain? Gue nggak mau pulang bareng sama lo," ucap Yessa to the point.

"Gue bukan mau ngajak lo pulang bareng, gue cuma mau nanya nanti malem lo free nggak? Gue mau ngajak lo keluar nih."

"Nggak bisa, gue sibuk." Jawab Yessa asal.

"Oke, nanti malem gue jemput lo jam tujuh."

Seketika Yessa melongo kesal, "Gue bilang nggak bisa anjir, bukan bisa."

"Dandan yang cantik ya, pake dress yang gue kasih waktu lo ulang tahun."

Yessa makin melongo, rasanya ia ingin meneriaki Yuda dengan toa tukang tahu bulat tepat di telinganya. "Lo jangan seenak--"

"Rambutnya terserah mau diapain, soalnya lo tetep cantik di mata gue. Yaudah segitu aja, sampai ketemu nanti malem. Inget! Gue jemput jam tujuh dan lo harus udah siap," katanya seraya melangkah pergi sebelum Yessa sempat protes.

Namun tak lama kemudian ia berbalik dan kembali menghampiri Yessa yang tengah menatap tajam padanya.

"Sorry ada yang kelupaan," katanya membuat Yessa menaikkan alisnya bingung.

Lalu Yuda menempelkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke bibir miliknya. Kemudian dengan santainya dia menempelkan kedua jari bekas bibirnya tersebut di pipi Yessa. "Cup!" Ia sengaja mengeluarkan bunyi kecupan tersebut dari bibirnya.

"Itu pelet biar lo mau baikan lagi sama gue," katanya seraya tersenyum gemas melihat ekspresi Yessa yang melotot kesal namun pipinya terlihat bersemu merah.

"Gue duluan ya, lo jangan ngebut bawa mobilnya, kalo ada apa-apa langsung telpon gue." Pesan Yuda sebelum dirinya pergi meninggalkan Yessa yang masih diam terpaku di dalam mobilnya.

ANDRA 1 : Antara Dua YWhere stories live. Discover now