🦊33. Pamer Jadian

80 21 70
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



🦊🦊🦊🦊🦊


“Good night ayangnya aku, tidur yang nyenyak ya.”



Pagi ini Yessa terbangun dari tidurnya dengan perasaan baru yang tak biasa. Ditambah lagi suara Yuda semalam yang memanggilnya dengan sebutan ‘Ayang’ masih terngiang-ngiang di telinganya. Sehingga hal itu membuat Yessa semangat memulai hari, padahal biasanya dia sangat malas bangun pagi, bahkan untuk berangkat ke sekolah pun selalu mepet waktu.

Yessa yang sudah selesai mandi dan berseragam rapi langsung turun menuju meja makan. Disana terlihat Mamanya yang dibantu Bibi tengah menyiapkan sarapan.

Melihat Yessa yang berbeda dari biasanya membuat dua wanita paruh bayah itu saling menatap kebingungan.

“Bu, itu beneran Non Yessa kan? Saya nggak salah liat kan, Bu?” Bisiknya.

Sovi mengangguk antusias hingga tak bisa menyembunyikan senyumnya. “Bi, tolong lanjutin ini ya. Saya mau nyamperin Yessa dulu.”

Melihat Yessa yang tampak senyam-senyum sembari memainkan ponselnya di meja makan membuat Sovi ikut tersenyum. Rasanya sudah lama sekali dia tidak melihat senyum Yessa saat berada di rumah ini.

Setiap hari Yessa selalu murung dan menghindari mereka, dia jarang sekali berinteraksi dengan keluarganya.

Dan pagi ini Yessa tiba-tiba ikut duduk di meja makan membuat Sovi bahagia. Ia pun duduk di samping anak sulungnya itu.

“Tumben kamu turun duluan sayang, adek kamu aja sampe kalah loh pagi ini. Biasanya dia duluan yang udah standby di meja makan nungguin sarapan.”

Yessa hanya menoleh seraya tersenyum, tetapi ia kembali disibukkan oleh ponsel yang digenggamnya.

“Kamu mau sarapan roti atau nasi goreng? Biar Mama ambilin dulu.”

“Roti selai coklat aja, Ma.”

"Ya udah tunggu bentar, ya."

Tak lama kemudian Doddy dan Yessi terlihat menuruni tangga dan menghampiri Yessa.

"Widih, tumben nih anak sulung Papa udah nyuri start duluan." Doddy mengusak rambut Yessa gemas.

"Iya kan, Pa. Mama juga seneng liatnya, apalagi dari raut wajahnya keliatan lagi bahagia banget kayaknya."

Yessi menoleh menatap Yessa. "Kak, udah official ya?"

Mendengar Yessi berbisik kepadanya sontak ia menoleh. "Hah? Apanya yang official?"

"Yuda sama kamu," bisiknya lagi seraya tertawa kecil.

Yessa mendelik. "Diem lo jangan ikut campur, awas aja kalo sampe lo ganggu hubungan gue sama Yuda."

"Ya ampun, aku kan udah bilang kalo aku nggak suka sama Yuda, dan Yuda juga nggak suka sama aku. Kamu pasti udah tau itu kan? Jadi tenang aja, jangan takut soalnya Yuda bukan tipe cowok idaman aku, begitupun sebaliknya."

ANDRA 1 : Antara Dua YWhere stories live. Discover now