Part 6 : Janji.

30 9 0
                                    

Hai guys, disini masih pada stay nggak sih? dimana kalian para seulmin lovers? kok nggak nampak batang hidungnya.. kapal kalian karam? ayo, kita bucinin lagi mereka! absen dulu yuk, sambil nikmatin cerita baru lagi~

***

Namanya Gween Adijaya Mahendra, anak dari salah satu rekan Soraya, ibu Kris. Sebenarnya Gween tidak terlalu dekat dengan Kris, apalagi pertemuan pertama mereka terbilang sangat tidak baik. Gwen yang sangat mudah tersulut emosi, dan Kris yang terlalu santai menghadapi siapapun tanpa pandang buluh. Gwen memang ada rasa tertarik pada Kris, meskipun di awal, rencana nya gagal, tetapi ia selalu hadir dan menampakkan diri ketika ada pertemuan yang membuat Soraya ataupun Kris ikut serta didalam nya.

Gwen sendiri selalu percaya diri, dan selalu melakukan keinginan nya tanpa berpikir terlebih dahulu. Sama seperti hal yang sekarang ia lakukan, gadis itu mendatangi rumah Kris, mobil miliknya langsung menerobos masuk ketika pagar rumah Kris terbuka, ia memarkir mobilnya di halaman depan, lalu bersiap untuk menemui Kris hari ini. Lagipula, Soraya tidak akan marah ataupun keberatan jika ia tahu bahwa Gwen datang secara tiba tiba tanpa di undang. Bukankah, Soraya memang memberikan kesempatan untuk bisa mendekati putra semata wayangnya?

Kris yang peka pun sadar, jika ada seseorang yang datang ke kediaman nya. Sejauh ini, tidak ada yang pernah datang dengan suara mobil seperti ini. Kris turun dari kasur, dan melangkah menuju balkon kamar Melody, dugaan nya benar, ada tamu tak di undang. Kris tidak bereaksi apapun, ia tahu jika seseorang itu adalah Gwen. Melody memperhatikan gerak gerik sang suami, lalu ia melangkah menghampiri Kris dari belakang.

"Ada apa?." tanya nya sembari melihat keluar balkon.

Kris menggelengkan kepalanya, ia berbalik badan, kemudian memeluk Melody dengan erat. Jemari nya menyisir rambut panjang Melody, pun ia berkata. "Apapun yang terjadi, tidak ada yang boleh pergi. Kita sudah saling berjanji, dan apapun yang terjadi, tolong tetap percaya padaku." ucap Kris seraya mengecup kening Melody.

"Iya, aku percaya kok.. memang, ada apa?." naluri wanita, Melody tahu jika ada sesuatu yang terjadi, namun Kris enggan memberitahunya.

"Bukan apa apa, bisakah kamu tetap di dalam kamar? aku harus mengurus sesuatu, yang menurutku nggak pantes kamu lihat, dan nggak layak dapet perhatian dari kamu."

Melody tertegun, mau tidakmau ia harus menurut meski ia sangat penasaran, apakah ada sesuatu yang terjadi sehingga Kris mengatakan hal seperti itu. Melody memilih diam, ketika Kris memakai kembali baju nya dan mengecup bibirnya sekilas, sebelum ia pergi keluar kamar meninggalkan Melody dengan sejuta pertanyaan didalam otaknya. Sesaat setelah Kris pergi, Melody melangkah perlahan menuju pintu, mencoba membuka pintu secara perlahan, mengintai dan menguping, walau ia tahu itu bukan tindakan yang benar.

Kris menuruni anak tangga, lalu ia melihat Gwen sedang berjalan memasuki ruang tamunya. Sadar akan kehadiran Kris, Gwen langsung sumringah dan menghampiri Kris.

"Hey, long time no see!." sapa nya riang, Gwen merentangkan kedua tangan nya, siap memeluk Kris, namun Kris mengabaikan nya.

Sementara itu, Melody berhasil keluar kamar, bersembunyi dibalik pilar, dan melihat seorang perempuan asing berada di rumahnya.

Kris menatap Gwen dengan tatapan tajam, tak mempersilahkan wanita itu untuk duduk atau sekedar menyapa nya.

"Ada apa? jika kamu mencari ibuku, dia tidak disini."

Gwen tersenyum. "Aku mencarimu, kalau tante Soraya, aku sudah bertemu dengan nya kemarin."

"Aku tidak merasa ada kepentingan denganmu, kalau tidak ada yang mau di sampaikan, lebih baik kamu pulang. Aku sibuk."

TERANG DALAM GELAP.Where stories live. Discover now